Keutamaan Menikah di Bulan Ramadan
Selasa, 16 Januari 2024 - 10:22 WIB
Keutamaan menikah di bulan Ramadan ternyata banyak sekali, selain menikah di bulan mulia juga ada banyak hikmah yang melatarbelakanginya. Apa saja keutamaan dan hukumnya menikah di bulan suci tersebut?
Dalam Islam, tidak ada waktu khusus dalam melaksanakan pernikahan karena semua bulan merupakan bulan baik, begitu juga dengan melangsungkan pernikahan di bulan Ramadan. Yang terpenting dari pernikahan menurut syariat Islam bukanlah waktunya, melainkan niat dan orientasinya
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui." QS An-Nur 32)
Ayat di atas menerangkan bahwa bahwa pernikahan adalah dalam rangka menggapai karunia Allah. Sedangkan, Allah tidak menjelaskan secara rigid dan mendetail aturan tentang waktu khusus pernikahan.
Ulama Arab Saudi, Syaikh Muhammad Sahalil Al Amunajjid, mengatakan, Yang terpenting dari pernikahan menurut syariat Islam bukanlah waktunya, melainkan niat dan orientasinya.
mengejar amalan dan motivasi beribadah kepada Allah pada bulan suci tersebut.
Berikut hikmah yang bisa diambil dalam bulan Ramadan ketika melaksanakan pernikahan, seperti dilansir dalamislam, yaitu:
Menikah adalah suatu kebahagiaan. Menikah di bulan Ramadan tentu saja membawa keberkahan tersendiri karena sebagaimana hadist di atas dijelaskan bahwa bulan Ramadhan adalah membawa kepada keberkahan tersendiri, dibebaskannya dari belenggu setan, dan juga berlipat pahala bagi yang menjalankan puasa. Tentu saja, hal ini menjadi kebermaknaan tersendiri bagi mereka yang menikah di bulan Ramadhan.
Doa orang-orang berpuasa adalah doa yang baik dan manjur. Untuk itu, berkah bagi mereka yang menikah di bulan ramadan adalah mendapatkan doa-doa dari orang-orang yang berpuasa. Tentu saja hal ini tidak didapatkan dari mereka yang menikah selain di bulan Ramadhan. Mereka yang menikah di bulan Ramadhan maka bisa meminta doa dan dukungan dari banyak orang yang sedang berpuasa. Untuk itu jangan disia-sia akan karena akan mendapatkan kebahagiaan tersendiri.
Tidak hanya doa dari orang-orang sekitar, tentu saja doa yang mustajab tersebut juga bisa dilakukan oleh personal atau masing-masing pasangan. Untuk itu menjadi kesempatan bagi kita berdoa sebanyak banyaknya dan sekhusuknya pada kesempatan ramadhan ini bagi keberkahan pernikahan.
Namun dari adanya tantangan ini, menjadi keringanan. Akhirnya bagi pihak yang menikah tidak perlu bersusah susah atau menyiapkan hal-hal pernikahan secara banyak. Hanya perlu menyiapkan diri dan proses akad hingga sah.
Dalam Islam, tidak ada waktu khusus dalam melaksanakan pernikahan karena semua bulan merupakan bulan baik, begitu juga dengan melangsungkan pernikahan di bulan Ramadan. Yang terpenting dari pernikahan menurut syariat Islam bukanlah waktunya, melainkan niat dan orientasinya
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :
وَاَنۡكِحُوا الۡاَيَامٰى مِنۡكُمۡ وَالصّٰلِحِيۡنَ مِنۡ عِبَادِكُمۡ وَاِمَآٮِٕكُمۡ ؕ اِنۡ يَّكُوۡنُوۡا فُقَرَآءَ يُغۡنِهِمُ اللّٰهُ مِنۡ فَضۡلِهٖ ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui." QS An-Nur 32)
Ayat di atas menerangkan bahwa bahwa pernikahan adalah dalam rangka menggapai karunia Allah. Sedangkan, Allah tidak menjelaskan secara rigid dan mendetail aturan tentang waktu khusus pernikahan.
Ulama Arab Saudi, Syaikh Muhammad Sahalil Al Amunajjid, mengatakan, Yang terpenting dari pernikahan menurut syariat Islam bukanlah waktunya, melainkan niat dan orientasinya.
Hikmah dan Keutamaan Menikah di bulan Ramadan
Islam tidak melarang adanya pernikahan di bulan Ramadan . Bahkan Islam menegaskan bahwa Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan bulan yang benar-benar spesial bagi orang Islam. Bukan hanya karena suasana yang berbeda melainkan ikhtiar dan usaha kita yang juga sangat tinggi dalam melaksanakan ibadah kepada Allah,mengejar amalan dan motivasi beribadah kepada Allah pada bulan suci tersebut.
Berikut hikmah yang bisa diambil dalam bulan Ramadan ketika melaksanakan pernikahan, seperti dilansir dalamislam, yaitu:
1. Mendapat Keberkahan Bulan Suci
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Muslim)Menikah adalah suatu kebahagiaan. Menikah di bulan Ramadan tentu saja membawa keberkahan tersendiri karena sebagaimana hadist di atas dijelaskan bahwa bulan Ramadhan adalah membawa kepada keberkahan tersendiri, dibebaskannya dari belenggu setan, dan juga berlipat pahala bagi yang menjalankan puasa. Tentu saja, hal ini menjadi kebermaknaan tersendiri bagi mereka yang menikah di bulan Ramadhan.
2. Didoakan oleh Orang-Orang yang Berpuasa
Hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan bahwa, ”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.”Doa orang-orang berpuasa adalah doa yang baik dan manjur. Untuk itu, berkah bagi mereka yang menikah di bulan ramadan adalah mendapatkan doa-doa dari orang-orang yang berpuasa. Tentu saja hal ini tidak didapatkan dari mereka yang menikah selain di bulan Ramadhan. Mereka yang menikah di bulan Ramadhan maka bisa meminta doa dan dukungan dari banyak orang yang sedang berpuasa. Untuk itu jangan disia-sia akan karena akan mendapatkan kebahagiaan tersendiri.
Tidak hanya doa dari orang-orang sekitar, tentu saja doa yang mustajab tersebut juga bisa dilakukan oleh personal atau masing-masing pasangan. Untuk itu menjadi kesempatan bagi kita berdoa sebanyak banyaknya dan sekhusuknya pada kesempatan ramadhan ini bagi keberkahan pernikahan.
Penuh Tantangan
Tantangan menikah di bulan Ramadan tentu saja juga ada walaupun banyak sekali berkah dan hikmahnya. Tantangan tersebut jika dikelola dengan baik tentu tidak akan menjadi masalah yang berarti dan akan mendapatkan berkah seperti biasa dalam pernikahan di bulan biasa. Berikut adalah tantangan menikah di bulan Ramadan yang bisa dapat diprediksikan.1. Waktu Walimahan yang Kurang Fleksibel
Waktu walimahan dalam pernikahan bulan ramadhan memang kurang fleksibel. Hal ini dikarenakan di pagi hingga siang hari rata-rata orang berpuasa dan tidak mungkin menjamu saat siang hari. Namun jika dilakukan di malam hari saat berbuka puasa tentunya menjadi masalah karena waktu yang sempit saat magrib, dan harus segera beribadah tarawih ke masjid. Untuk itu, waktunya menjadi sempit.2. Suguhan Undangan atau Tamu
Saat melaksanakan walimahan tentunya tidak mungkin tidak memberikan suguhan pada undangan atau tamu. Suguhan pada undangan atau tamu mungkin tidak menjadi masalah atau perlu dipikirkan jika tidak ada pesta atau syukuran yang besar. Misalnya saja hanya dengan menikah resmi di KUA atau sekedar sah menurut agama. Sedangkan, pesta pernikahan dan sebagainya bisa dilaksanakan saat bulan lain di luar ramadhan.Namun dari adanya tantangan ini, menjadi keringanan. Akhirnya bagi pihak yang menikah tidak perlu bersusah susah atau menyiapkan hal-hal pernikahan secara banyak. Hanya perlu menyiapkan diri dan proses akad hingga sah.