Doa dan Zikir di Bulan Rajab, Yuk Amalkan!

Senin, 22 Januari 2024 - 06:55 WIB
Doa dan zikir di bulan Rajab sangat baik untuk diamalkan kaum muslimin. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadis, Rajab adalah salah satu bulan mulia yang termasuk Asyhurul Hurum (bulan-bulan haram). Foto ilustrasi/ist
Doa dan zikir di bulan Rajab sangat baik untuk diamalkan kaum muslimin. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis, Rajab adalah salah satu bulan mulia yang termasuk Asyhurul Hurum (bulan-bulan haram).

Dalilnya ada dalam Surat At-Taubah Ayat 36 dan Hadis Shahih yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim. "Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya'ban."

Keutamaan bulan Rajab tidak diragukan lagi. Semua ulama sepakat dengan keistimewaan bulan yang di dalamnya ada peristiwa besar yaitu Isra' Mikraj Nabi Muhammad shallalalahu 'alahi wasallam. Untuk memuliakan bulan ini, umat Isam dianjurkan berdoa dan memperbanyak dzikir di bulan Rajab.

Berikut doa yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه كَانَ رسول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ رَجَب قَالَ : « اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ


"Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, (ia berkata): "Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa: "Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban serta sampaikanlah kami hingga bulan Ramadhan." (HR Ahmad I/259, Al-Baihaqi, Al-Bazzar dan Ath-Thabrani)

Sebagian ulama menyebut bahwa derajat Hadis ini lemah (Dhoif). Namun, bagi ahlus sunnah waljamaah, tidak ada larangan mengamalkan hadis Dhaif sebagaimana disebut Imam An-Nawawi: "Diperbolehkan menggunakan hadis-hadits dhaif dalam rangka motivasi beramal (keutamaan beramal) selama itu bukan termasuk kategori hadis-hadis palsu."

1. Doa Bulan Rajab

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَـعْبَانَ وَبَلِّـغْنَا رَمَضَانَ


Allahumma Baariklanaa Fii Rojaba wa Sya'baana wa Ballighnaa Romadhon.

Artinya: "Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami hingga bulan suci Ramadhan." (HR Ahmad I/259, Al-Baihaqi, Al-Bazzar dan Ath-Thabrani)

2. Zikir Bulan Rajab

Membaca kalimat istighfar berikut 70 kali.

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻲ ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻨِﻲ ﻭَﺗُﺐْ ﻋَﻠَﻲَّ


Allahummaghfirlii warhamni watub 'alayya

Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku dan terimalah taubatku."

Istighfar ini dibaca 70 kali setiap pagi (setelah Sholat Shubuh) dan sore hari (setelah Sholat Ashar atau setelah Sholat Maghrib). Dikatakan siapa yang melaziminya setiap hari pada Bulan Rajab maka kulitnya tidak akan tersentuh api neraka.

3. Membaca Istighfar Rajab Antara Zhuhur dan Ashar (70 Kali)

استغفر اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا وَلَا قُوَّةً وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُوْرًا


Astaghfirullaahal 'adziimal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin dzoolimin laa yamliku linafsihii naf’an walaa dhorron walaa quwaatan walaa hayaatan walaa nusyuuron.

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, yang tiada Tuhan selain Dia, yang Maha Hidup, yang Maha Berdiri Sendiri, dan saya bertaubat kepada-Nya dengan taubat hamba yang zalim yang tidak memiliki pada dirinya sendiri manfaat, mudarat, kekuatan, kehidupan dan kematian."

4. Membaca Tasbih Rajab

Pada sepuluh hari pertama (Tanggal 1-10) Bulan Rajab dianjurkan membaca tasbih Rajab berikut. Setiap hari sebanyak 100 kali:

ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟْﺤَﻲِّ ﺍﻟْﻘَﻴُّﻮﻡ
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِنَّ الۡاِنۡسَانَ خُلِقَ هَلُوۡعًا ۙ‏ (١٩) اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوۡعًا (٢٠) وَاِذَا مَسَّهُ الۡخَيۡرُ مَنُوۡعًا (٢١) اِلَّا الۡمُصَلِّيۡنَۙ (٢٢) الَّذِيۡنَ هُمۡ عَلٰى صَلَاتِهِمۡ دَآٮِٕمُوۡنَ (٢٣) وَالَّذِيۡنَ فِىۡۤ اَمۡوَالِهِمۡ حَقٌّ مَّعۡلُوۡمٌ (٢٤) لِّلسَّآٮِٕلِ وَالۡمَحۡرُوۡمِ (٢٥)
Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat, mereka yang tetap setia melaksanakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta

(QS. Al-Ma'arij Ayat 19-25)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More