Inilah Waktu Sahur yang Dilakukan Rasulullah SAW
Jum'at, 22 Maret 2024 - 04:05 WIB
Kapan waktu makan sahur Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Diterangkan dalam hadis Anas bin Malik berikut:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk sholat, lalu beliau mengerjakan salat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan salat Shubuh. Anas menjawab, "Yaitu sekitar seseorang membaca 50 Ayat (Al-Qur'an)." (HR Al-Bukhari No 1134 dan Muslim No 1097)
Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan bahwa yang ditanyakan pada Anas adalah jarak waktu antara berakhirnya makan sahur dan dimulainya salat Subuh. (Fath Al-Bari, 4: 138)
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil ini menunjukkan disunnahkannya mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu Subuh. (Syarh Shahih Muslim, 7: 184)
Imam Al-Qurthubi menjelaskan, "Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa sahur tersebut selesai sebelum terbit fajar Shubuh (azan Shubuh)." (Fath Al-Bari, 4: 139)
Faedah makan sahur diakhirkan disebutkan oleh Ibnu Abi Jamrah, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah memandang suatu amalan yang sangat mudah bagi umatnya untuk dilakukan. Seandainya tidak makan sahur, maka berat menjalankan puasa. Seandainya makan sahur dilakukan di tengah malam (bukan di akhir waktu sahur) tentu juga memberatkan.
Orang yang makan sahur tengah malam tentu tak bisa terkalahkan dengan rasa kantuknya. Makan sahur tengah malam pun dapat membuat lalai dari salat Subuh atau membuat seseorang berusaha keras untuk begadang." (Fath Al-Bari, 4: 138)
Kesimpulannya, waktu makan sahur Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dekat dengan waktu Shubuh, artinya beliau akhirkan. Sedangkan waktu berakhirnya adalah mendekati azan Subuh berkumandang. Di Indonesia dan beberapa negara lain menandakan berhentinya waktu makan sahur ketika mendekati azan Subuh atau waktu Imsak.
Wallahu A'lam
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ – رضى الله عنه – أَنَّ نَبِىَّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ – رضى الله عنه – تَسَحَّرَا ، فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِىُّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِلَى الصَّلاَةِ فَصَلَّى . قُلْنَا لأَنَسٍ كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِى الصَّلاَةِ قَالَ كَقَدْرِ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk sholat, lalu beliau mengerjakan salat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan salat Shubuh. Anas menjawab, "Yaitu sekitar seseorang membaca 50 Ayat (Al-Qur'an)." (HR Al-Bukhari No 1134 dan Muslim No 1097)
Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan bahwa yang ditanyakan pada Anas adalah jarak waktu antara berakhirnya makan sahur dan dimulainya salat Subuh. (Fath Al-Bari, 4: 138)
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil ini menunjukkan disunnahkannya mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu Subuh. (Syarh Shahih Muslim, 7: 184)
Imam Al-Qurthubi menjelaskan, "Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa sahur tersebut selesai sebelum terbit fajar Shubuh (azan Shubuh)." (Fath Al-Bari, 4: 139)
Faedah makan sahur diakhirkan disebutkan oleh Ibnu Abi Jamrah, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah memandang suatu amalan yang sangat mudah bagi umatnya untuk dilakukan. Seandainya tidak makan sahur, maka berat menjalankan puasa. Seandainya makan sahur dilakukan di tengah malam (bukan di akhir waktu sahur) tentu juga memberatkan.
Orang yang makan sahur tengah malam tentu tak bisa terkalahkan dengan rasa kantuknya. Makan sahur tengah malam pun dapat membuat lalai dari salat Subuh atau membuat seseorang berusaha keras untuk begadang." (Fath Al-Bari, 4: 138)
Kesimpulannya, waktu makan sahur Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dekat dengan waktu Shubuh, artinya beliau akhirkan. Sedangkan waktu berakhirnya adalah mendekati azan Subuh berkumandang. Di Indonesia dan beberapa negara lain menandakan berhentinya waktu makan sahur ketika mendekati azan Subuh atau waktu Imsak.
Wallahu A'lam
(wid)