Puasa Ramadan: Mengapa Rasulullah SAW Mendorong Umatnya Makan Sahur?
loading...
![Puasa Ramadan: Mengapa...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/03/11/70/1338275/puasa-ramadan-mengapa-rasulullah-saw-mendorong-umatnya-makan-sahur-qia.webp)
Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk makan sahur sebelum berpuasa Ramadan. Ilustrasi: okadoc
A
A
A
Rasulullah SAW sangat menekankan dan mendorong umatnya melaksanakan sahur, di antaranya adalah hadis yang diriwayatan Imam Muslim dari ‘ Amr bin al-‘Ash ra , sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
“Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahlul Kitab adalah pada makan sahur.” [HR Muslim]
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Anas ra, beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda:
‘Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu ada keberkahan.’”[Muttafaq ‘alaih. Shahiih al-Bukhari kitab ash-Shaum bab Barakatus Sahuur min Ghairi Iijaab (IV/139 no. 1923) dan Sha-hiih Muslim bab Fadhlus Sahuur wa Ta’kiid Istihbaabihi (II/ 770 no. 1095 (45)]
Al-Imam an-Nasa-i meriwayatkan dari al-‘Irbadh bin Sariyah ra , beliau berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW yang sedang mengajak untuk makan sahur pada bulan Ramadan, beliau bersabda: ‘Marilah kita makan yang dipenuhi dengan keberkahan.’”[Sunan an-Nasa-i kitab ash-Shiyaam bab Da’watus Sahuur (IV/145), hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani (lihat kitab Shahiih Sunan an-Nasa-i II/465-466)].
Dr Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi dalam buku "Man Tushallii ‘alaihimul Malaa-ikatu wa Man Tal‘anuhum" yang diterjemahkan Beni Sarbeni menjadi "Orang-Orang Yang Di Do’akan Malaikat" menjelaskan para ulama Salaf sangat mementingkan makan sahur.
Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam ad-Darimi dari Abu Qais, bekas budak ‘Amr bin al-‘Ash ra, beliau berkata: “‘Amr bin al-‘Ash memerintahkan membuat makanan sahur untuknya, akan tetapi dia tidak menentukan makanan tersebut, lalu kami berkata: ‘Engkau memerintahkan kami (membuat makanan untuk sahur), akan tetapi engkau tidak menentukan makanannya.’
Ia berkata: ‘Sesungguhnya aku sama sekali tidak memerintahkan kalian untuk membuat makanan karena aku menginginkannya, akan tetapi aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
‘Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah pada makan sahur.’”[Sunan ad-Darimi kitab ash-Shiyaam bab Fii Fadhlis Sahuur (I/338-339 no. 1704)].
“فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ.”
“Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahlul Kitab adalah pada makan sahur.” [HR Muslim]
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Anas ra, beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda:
“تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً.”
‘Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu ada keberkahan.’”[Muttafaq ‘alaih. Shahiih al-Bukhari kitab ash-Shaum bab Barakatus Sahuur min Ghairi Iijaab (IV/139 no. 1923) dan Sha-hiih Muslim bab Fadhlus Sahuur wa Ta’kiid Istihbaabihi (II/ 770 no. 1095 (45)]
Al-Imam an-Nasa-i meriwayatkan dari al-‘Irbadh bin Sariyah ra , beliau berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW yang sedang mengajak untuk makan sahur pada bulan Ramadan, beliau bersabda: ‘Marilah kita makan yang dipenuhi dengan keberkahan.’”[Sunan an-Nasa-i kitab ash-Shiyaam bab Da’watus Sahuur (IV/145), hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani (lihat kitab Shahiih Sunan an-Nasa-i II/465-466)].
Dr Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi dalam buku "Man Tushallii ‘alaihimul Malaa-ikatu wa Man Tal‘anuhum" yang diterjemahkan Beni Sarbeni menjadi "Orang-Orang Yang Di Do’akan Malaikat" menjelaskan para ulama Salaf sangat mementingkan makan sahur.
Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam ad-Darimi dari Abu Qais, bekas budak ‘Amr bin al-‘Ash ra, beliau berkata: “‘Amr bin al-‘Ash memerintahkan membuat makanan sahur untuknya, akan tetapi dia tidak menentukan makanan tersebut, lalu kami berkata: ‘Engkau memerintahkan kami (membuat makanan untuk sahur), akan tetapi engkau tidak menentukan makanannya.’
Ia berkata: ‘Sesungguhnya aku sama sekali tidak memerintahkan kalian untuk membuat makanan karena aku menginginkannya, akan tetapi aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ.”
‘Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah pada makan sahur.’”[Sunan ad-Darimi kitab ash-Shiyaam bab Fii Fadhlis Sahuur (I/338-339 no. 1704)].
(mhy)