Cerita Haru Sukanti, Jadi TKI demi Memberangkatkan Ayahnya yang Tunanetra Pergi Haji

Kamis, 23 Mei 2024 - 08:19 WIB
Sukanti berusia 41 tahun rela menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia demi bisa menghajikan ayahnya, Suroso (84). Foto/SINDOnews/andryanto wisnuwidodo
JAKARTA - Cerita bakti seorang anak yang berjuang memberangkatkan haji orang tuanya. Sosok itu adalah Sukanti, yang rela menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Negeri Jiran demi menghajikan ayahnya, Suroso, yang tunanetra.

Wajah gembira Sukanti berusia 41 tahun bersama ayahnya, Suroso (84), terpancar saat tiba di hotel tempat menginap di kawasan Syimaliah, Madinah, Arab Saudi. Sukanti gembira setelah impiannya bisa berhaji dengan orang tuanya terwujud.

Suroso sejak usia 8 tahun memiliki keterbatasan. Dia tidak bisa melihat sama sekali. "Sejak ayah mengungkapkan ingin berhaji, di situlah saya membulatkan niat untuk bisa memberangkatkan beliau. Apa pun saya lakukan," ujar Sukanti, kepada Media Center Haji (MCH), Kamis (23/5/2024).



Keinginan Suroso untuk bisa berhaji sebenarnya sudah sejak lama. "Beliau bilang. Saya sudah tidak bisa lihat apa-apa. Saya hanya ingin bisa melihat Kakbah dan berhaji. Tidak ada lagi yang saya inginkan selain itu," kata Sukanti.

Namun tidak mudah bagi dirinya untuk mewujudkan impian sang ayah. Karena sejak 25 tahun silam, dia tinggal di Malaysia menjadi pekerja migran untuk menghidupi seluruh keluarganya.



Dengan tekad yang bulat, Sukanti lalu mendaftar haji pada 2018, bersama sang ayah. Dia menyisihkan penghasilannya sebagai TKI untuk biaya pelunasan haji. "Awalnya saya tanya ke petugas pendaftaran. Apakah saya bisa menemani Bapak. Oleh petugas diperbolehkan," katanya.

Suroso masuk dalam daftar Calon Jemaah Haji (CJH) yang berangkat di 2024. Dia masuk dalam kuota prioritas lanjut usia (lansia).

Dia pun harus menyelesaikan semua yang diperlukan. Termasuk pelunasan. Tak hanya itu, dia juga harus mengajukan izin untuk cuti di tempatnya bekerja, di sebuah yayasan di Malaysia. "Alhamdulillah. Ternyata saya diizinkan untuk cuti panjang. Sekitar empat bulan," ujar Sukanti terharu.

Besarnya semangat putri tercinta, membuat Suroso terharu. Dia pun tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya setelah tiba di Madinah. "Alhamdulillah. Kulo bungah sampun sanget ten mriki (saya bahagia bisa berada di sini, Red)," kata Suroso.
(cip)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat.  (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang.  (2) Wanita-wanita berpakaian tetapi (seperti) bertelanjang (pakaiannya terlalu minim, tipis, ketat, atau sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.

(HR. Muslim No. 3971)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More