Masih Sering Mengeluh? Inilah Jawaban Al-Quran
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 10:28 WIB
Berkeluh kesah, atau mengeluh , sudah menjadi fenomena biasa dalam kehidupan manusia saat ini. Sifat ini pun menimpa hampir semua tingkatan manusia, laki-laki, perempuan, remaja, dewasa bahan anak-anak. Keseharian waktu mereka banyak diisi curhat (curahan hati) dari satu orang ke orang lain dengan memaparkan beragam masalah yang sedang membelitnya.
Padahal, tidak serta merta manusia ditimpa masalah begitu saja, tapi Allah akan menakar kemampuan manusia itu sendiri dengan masalah yang dihadapinya. Mereka yang sabar maka akan mendapat ganjaran pahala dari Allah. Berbeda dengan yang tidak kuasa, maka senantiasa arogan dan putus asa terhadap suatu masalah hingga nilai ibadah dan pahala tidak serta merta didapatnya. (Baca juga : Berkeluh Kesah, Dosa yang Sering Disepelekan Perempuan )
Bahkan sekiranya mereka mau membaca firman Allah (Al-Qur’an) tentu mereka akan dapati jawaban atas setiap masalah yang dihadapinya. Ironisnya, ketika didorong untuk membaca Al-Qur’an, jawabnya tidak mengerti bahasa Arab, tidak ada waktu dan beragam alasan lainnya.
Allah Ta'ala berfirman :
بِهِ مِنَ الأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلاَ تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِّنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ وَلَـكِنَّ
“Karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al-Qur’an itu. Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. (QS. Hud : 17).
Dalam ayat lain Allah juga tegaskan :
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
"Bahwa Al-Qur’an itu kitab suci yang tidak ada keragu-raguan di dalamnya petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah: 2).
Jadi sebenarnya sederhana sekali, masalah apapun yang kita hadapi solusinya ada di dalam Al-Qur’an. Ibarat manusia ini robot maka Al-Qur’an ini adalah petunjuk manual bagaimana mengoperasikan robot itu. Bagaimana tanda-tanda robot yang kekurangan baterai (iman) misalnya. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengisi dayanya kembali. Bagaimana jika ada robot yang mati (semangatnya). Apa yang harus dilakukan. Jawaban semua itu ada di dalam buku manual tadi (Al-Qur’an).
Jadi mari kita kembali kepada Allah dengan sungguh-sungguh memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Sungguh Allah menjawab setiap masalah kita. Berikut di antara ayat-ayat Al-Qur'an yang menjawab keluhan manusia:
1. Ketika kita mempertanyakan, “ Mengapa aku diuji? “
Maka Al Qur’an menjawab:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِين
“ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, “Kami telah beriman”, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS Al-Ankabut : 2-3). (Baca juga : Sikap Tenang Mengundang Datangnya Pertolongan Allah )
2. Ketika kita bertanya, “ Mengapa ujian seberat ini? “
Jawaban Al-Quran :
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“ Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya. “ (QS Al-Baqarah: 286).
3. Jika kita bertanya: “ Mengapa aku tidak mendapatkan apa yang aku idam-idamkan? “
Padahal, tidak serta merta manusia ditimpa masalah begitu saja, tapi Allah akan menakar kemampuan manusia itu sendiri dengan masalah yang dihadapinya. Mereka yang sabar maka akan mendapat ganjaran pahala dari Allah. Berbeda dengan yang tidak kuasa, maka senantiasa arogan dan putus asa terhadap suatu masalah hingga nilai ibadah dan pahala tidak serta merta didapatnya. (Baca juga : Berkeluh Kesah, Dosa yang Sering Disepelekan Perempuan )
Bahkan sekiranya mereka mau membaca firman Allah (Al-Qur’an) tentu mereka akan dapati jawaban atas setiap masalah yang dihadapinya. Ironisnya, ketika didorong untuk membaca Al-Qur’an, jawabnya tidak mengerti bahasa Arab, tidak ada waktu dan beragam alasan lainnya.
Allah Ta'ala berfirman :
بِهِ مِنَ الأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلاَ تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِّنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ وَلَـكِنَّ
“Karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al-Qur’an itu. Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. (QS. Hud : 17).
Dalam ayat lain Allah juga tegaskan :
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
"Bahwa Al-Qur’an itu kitab suci yang tidak ada keragu-raguan di dalamnya petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah: 2).
Jadi sebenarnya sederhana sekali, masalah apapun yang kita hadapi solusinya ada di dalam Al-Qur’an. Ibarat manusia ini robot maka Al-Qur’an ini adalah petunjuk manual bagaimana mengoperasikan robot itu. Bagaimana tanda-tanda robot yang kekurangan baterai (iman) misalnya. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengisi dayanya kembali. Bagaimana jika ada robot yang mati (semangatnya). Apa yang harus dilakukan. Jawaban semua itu ada di dalam buku manual tadi (Al-Qur’an).
Jadi mari kita kembali kepada Allah dengan sungguh-sungguh memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Sungguh Allah menjawab setiap masalah kita. Berikut di antara ayat-ayat Al-Qur'an yang menjawab keluhan manusia:
1. Ketika kita mempertanyakan, “ Mengapa aku diuji? “
Maka Al Qur’an menjawab:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِين
“ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, “Kami telah beriman”, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS Al-Ankabut : 2-3). (Baca juga : Sikap Tenang Mengundang Datangnya Pertolongan Allah )
2. Ketika kita bertanya, “ Mengapa ujian seberat ini? “
Jawaban Al-Quran :
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“ Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya. “ (QS Al-Baqarah: 286).
3. Jika kita bertanya: “ Mengapa aku tidak mendapatkan apa yang aku idam-idamkan? “