Pengin Masuk Surga dengan Tertawa? Begini Amalannya!
Minggu, 28 Juli 2024 - 15:19 WIB
Setelah kematian, cita-cita masuk surga adalah impian semua orang. Dan tahukah Anda, jika setiap muslim dapat masuk surga sambil tertawa? Bagaimana bisa? Benarkah demikian dan apa amalannya?
Ustadz Aris Munandar MPI pimpinan Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an, Bantul Yogyakarta menjelaskannya tentang hal tersebut. Menurutnya, amalan utamanya adalah dengan zikir mengingat Allah Subhanahu wa ta'ala. Karena zikir adalah amal yang mengantarkan ke surga, bahkan masuk surga sambil tertawa gembira.
"Jika lidah kita basah dengan zikir, dialah yang paling rajin berdzikir. Maka dialah yang akan masuk surga dengan riang gembira dan tertawa,"ungkap Ustadz Aris.
Sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Darda’ radhiyallahu'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Orang yang lidahnya basah dengan zikir mengingat Allah akan masuk surga sambil tertawa.” (Az-Zuhd karya Imam Ahmad)
Dari hadis di atas, kita ketahui orang yang rajin berzikir maka ia akan masuk surga dengan tertawa. Zikir sendiri merupakan salah satu ibadah yang utama. Zikir bermakna mengingat Allah Ta'ala dalam segala hal dan kondisi.
Dalam Al Qur'an, banyak perintah Allah Ta'ala untuk berzikir. Selain itu, zikir juga mempunyai banyak keutamaan. Di antara ayat Al-Qur'an yang memerintahkan kita berdzikir, antara lain:
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,
“Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku serta janganlah (sekali-kali) kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqarah : 152).
Allah Ta'ala juga berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab : 41).
Juga firman Allah Ta'ala:
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan (cara) tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS al-A’raf : 205).
Dan Allah berfirman,
“.....Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab) : 35).
Empat ayat tersebut sebenarnya sudah mencakup perintah berdzikir sebanyak-banyaknya, adab/ etika berdzikir sebaik-baiknya, dan fadilah berdzikir setinggi-tingginya. Tetapi, rupanya masih dipandang belum cukup jelas oleh sebagian orang. Buktinya masih saja ada yang bertanya, “Mengapa setiap orang beriman diperintahkan untuk (senantiasa) mengingat Allah?”
Ustadz Aris Munandar MPI pimpinan Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an, Bantul Yogyakarta menjelaskannya tentang hal tersebut. Menurutnya, amalan utamanya adalah dengan zikir mengingat Allah Subhanahu wa ta'ala. Karena zikir adalah amal yang mengantarkan ke surga, bahkan masuk surga sambil tertawa gembira.
"Jika lidah kita basah dengan zikir, dialah yang paling rajin berdzikir. Maka dialah yang akan masuk surga dengan riang gembira dan tertawa,"ungkap Ustadz Aris.
Sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Darda’ radhiyallahu'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Orang yang lidahnya basah dengan zikir mengingat Allah akan masuk surga sambil tertawa.” (Az-Zuhd karya Imam Ahmad)
Dari hadis di atas, kita ketahui orang yang rajin berzikir maka ia akan masuk surga dengan tertawa. Zikir sendiri merupakan salah satu ibadah yang utama. Zikir bermakna mengingat Allah Ta'ala dalam segala hal dan kondisi.
Dalam Al Qur'an, banyak perintah Allah Ta'ala untuk berzikir. Selain itu, zikir juga mempunyai banyak keutamaan. Di antara ayat Al-Qur'an yang memerintahkan kita berdzikir, antara lain:
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,
فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ
“Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku serta janganlah (sekali-kali) kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqarah : 152).
Allah Ta'ala juga berfirman,
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا اللّٰهَ ذِكۡرًا كَثِيۡرًا
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab : 41).
Juga firman Allah Ta'ala:
وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِين
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan (cara) tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS al-A’raf : 205).
Dan Allah berfirman,
“.....Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab) : 35).
Empat ayat tersebut sebenarnya sudah mencakup perintah berdzikir sebanyak-banyaknya, adab/ etika berdzikir sebaik-baiknya, dan fadilah berdzikir setinggi-tingginya. Tetapi, rupanya masih dipandang belum cukup jelas oleh sebagian orang. Buktinya masih saja ada yang bertanya, “Mengapa setiap orang beriman diperintahkan untuk (senantiasa) mengingat Allah?”