Geografi Semenanjung Arabia: Yaman Disebut Negeri Barkah karena Paling Subur
Selasa, 10 September 2024 - 14:53 WIB
BANGSA Arab bertempat tinggal dan mendiami semenanjung terbesar di dunia, yaitu Simenanjung Arabia. Terletak di Asia Barat Daya, luasnya 1.027.000 mil persegi, sebagian besar ditutupi padang pasir dan merupakan salah satu tempat terpanas di dunia.
Dr Syamruddin Nasution, M.Ag. dalam bukunya berjudul "Sejarah Peradaban Islam" (Yayasan Pusaka Riau, 2013) menyebut daerah ini tidak terdapat sungai yang dapat dilayari atau airnya yang terus menerus mengalir ke laut. "Yang ada hanya lembah-lembah yang digenangi air di waktu musim hujan ," ujarnya.
Semenanjung Arabia terdiri atas dua bagian. Pertama, daerah pedalaman , merupakan daerah padang pasir yang kering karena kurang dituruni hujan dan sedikit penduduk karena daerahnya tandus.
Kedua, daerah pantai di pinggir laut, di bagian tengah dan selatan, hujan turun teratur sehingga subur ditanami, yaitu daerah Hijaz, Yaman , Hadramaut, Oman dan Bahrain . "Di antara daerah itu Yaman yang paling subur, sehingga disebut negeri barkah," jelas Ahmad Syalabi dalam "Sejarah dan Kebudayaan Islam" (Jakarta: Alhusna Zikra, 1997).
Berdasarkan letak geografis bangsa Arab ini, mereka yang tinggal di daerah pedalaman disebut penduduk pengembara (ahl al-badwi).
Mereka ini mengembara dari satu tempat ke tempat lain dengan membawa segala miliknya, berhenti bila menemukan air dan padang rumput untuk ditinggalkan lagi bila sumber kehidupan mereka habis.
Pekerjaan utama mereka, memelihara ternak unta, domba dan kuda serta berburu dan tidak tertarik pada perdagangan, pertanian dan kerajinan.
Yusuf Rahman dalam "Sejarah dan Kebudayaan Isla"(Pekanbaru: IAIN Susqa Pekanbaru, 1987) menjelaskan adapun mereka yang tinggal di daerah pantai disebut penduduk penetap (alh al-hadhar). Mereka sudah tahu pertanian, seperti cara mengolah tanah bercocok tanam dan kerajinan. Mereka juga berdagang, bahkan dengan orang luar negeri. Oleh sebab itu, mereka lebih berbudaya dari Arab Badwi.
Dr Syamruddin Nasution, M.Ag. dalam bukunya berjudul "Sejarah Peradaban Islam" (Yayasan Pusaka Riau, 2013) menyebut daerah ini tidak terdapat sungai yang dapat dilayari atau airnya yang terus menerus mengalir ke laut. "Yang ada hanya lembah-lembah yang digenangi air di waktu musim hujan ," ujarnya.
Semenanjung Arabia terdiri atas dua bagian. Pertama, daerah pedalaman , merupakan daerah padang pasir yang kering karena kurang dituruni hujan dan sedikit penduduk karena daerahnya tandus.
Kedua, daerah pantai di pinggir laut, di bagian tengah dan selatan, hujan turun teratur sehingga subur ditanami, yaitu daerah Hijaz, Yaman , Hadramaut, Oman dan Bahrain . "Di antara daerah itu Yaman yang paling subur, sehingga disebut negeri barkah," jelas Ahmad Syalabi dalam "Sejarah dan Kebudayaan Islam" (Jakarta: Alhusna Zikra, 1997).
Berdasarkan letak geografis bangsa Arab ini, mereka yang tinggal di daerah pedalaman disebut penduduk pengembara (ahl al-badwi).
Mereka ini mengembara dari satu tempat ke tempat lain dengan membawa segala miliknya, berhenti bila menemukan air dan padang rumput untuk ditinggalkan lagi bila sumber kehidupan mereka habis.
Pekerjaan utama mereka, memelihara ternak unta, domba dan kuda serta berburu dan tidak tertarik pada perdagangan, pertanian dan kerajinan.
Yusuf Rahman dalam "Sejarah dan Kebudayaan Isla"(Pekanbaru: IAIN Susqa Pekanbaru, 1987) menjelaskan adapun mereka yang tinggal di daerah pantai disebut penduduk penetap (alh al-hadhar). Mereka sudah tahu pertanian, seperti cara mengolah tanah bercocok tanam dan kerajinan. Mereka juga berdagang, bahkan dengan orang luar negeri. Oleh sebab itu, mereka lebih berbudaya dari Arab Badwi.
(mhy)