11 Surat Pendek untuk Anak yang Mudah Dihafal dan Diajarkan, Yuk Simak!

Jum'at, 01 November 2024 - 06:37 WIB
Menanamkan ilmu agama Islam pada anak sejak dini sangat dianjurkan bagi setiap orang tua Muslim. Caranya pun beragam, termasuk memulainya dengan mengenalkan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an. Foto ilustrasi/ist
Bacaan surat-surat pendek untuk anak yang mudah dihafal menjadi informasi penting untuk diketahui para orang tua. Mengingat bacaannya yang tidak terlalu banyak, surat-surat ini bisa dengan mudah dihafal atau diajarkan kepada sang buah hati.

Menanamkan ilmu agama Islam pada anak sejak dini sangat dianjurkan bagi setiap orang tua Muslim. Caranya pun beragam, termasuk memulainya dengan mengenalkan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an .

Secara keseluruhan, Al-Qur’an memiliki 30 juz yang terdiri atas 144 surat di dalamnya. Bagi orang tua yang ingin mengajarkan anak untuk membaca Al-Qur’an, mereka bisa memulainya dari bacaan-bacaan surat pendek. Berikut ini contohnya.

Surat Pendek untuk Anak yang Mudah Dihafal

1. Al-Ikhlas (4 ayat)

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ


Qul huwallāhu aḥad

Katakanlah (Muhammad) Dialah Allah, Yang Maha Esa

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ


Allāhuṣ-ṣamad

Allah tempat meminta segala sesuatu

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ


Lam yalid wa lam yụlad

(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ


Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

2. Al-Kautsar (3 ayat)

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ


Innaa a' thoinaakal kautsar.

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ


Fa solli lirabbika wan har

Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ


Inna syaani 'aka huwal abtar.

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus

3. Al-Asr (3 ayat)

وَالْعَصْرِۙ


Wal-'asr

Demi masa

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ


Innal-insana lafi khusr

Sungguh, manusia berada dalam kerugian

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ


Illallazina amanu wa 'amilus-salihati wa tawasau bil-haqqi wa tawasau bis-sabr

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran

4. An-Nasr (3 ayat)

اِذَا جَآءَ نَصۡرُ اللّٰهِ وَالۡفَتۡحُۙ


Iza jaa-a nas rullahi walfath

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan

وَرَاَيۡتَ النَّاسَ يَدۡخُلُوۡنَ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اَفۡوَاجًا


Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinil laahi afwaja

Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah

فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَاسۡتَغۡفِرۡهُ‌ ؔؕ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا


Fa sab bih bihamdi rabbika was taghfir, innahu kaana tawwaba

Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat

5. Al-Falaq (5 ayat)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ


Qul a’udzu birabbil falaq

Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ


Min syarri ma khalaq

dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ


Wa min syarri ghasiqin idza waqab

dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ


Wa min syarrin naffasati fil ‘uqad

dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ


Wa min syarri hasidin iza hasad

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki

6. An-Nas (6 ayat)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ


qul a’ụzu birabbin-nas

Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia

مَلِكِ النَّاسِۙ


Malikin-nas

Raja manusia

اِلٰهِ النَّاسِۙ


Ilāhin-nās

sembahan manusia

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ


Min syarril-waswāsil-khannās

dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ


Allażī yuwas wisu fī ṣudụrin-nās

yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ


Minal-jinnati wan-nās

Dari (golongan) jin dan manusia

7. Al-Quraisy (4 ayat)

لِإِيْلٰفِ قُرَيْشٍ


Li iilaafi quraiisy

Karena kebiasaan orang-orang Quraisy

إِلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَآءِ وَالصَّيْفِ


Ilaafihim rihlatasy syitaa i wash shoiif

Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas

فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِ


Falya’ buduu robba haadzal baiit.

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka’bah)

الَّذِىٓ أَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ وَءَامَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ


Alladzii ath’ amahum minjuu 'iw wa aamanahum min khouf

Yang telah memberi makanan mereka dari kelaparan dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan

8. Al-Fill (5 Ayat)

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ


Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīl

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?

أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ


A lam yaj’al kaidahum fī taḍlīl

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?

وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ


Wa arsala ‘alaihim ṭairan abābīl

dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong

تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ


Tarmīhim biḥijāratim min sijjīl

yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ


Fa ja’alahum ka’aṣfim ma`kụl

lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)

9. Al-Kafirun (6 ayat)

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ


Qul yā ayyuhal-kāfirūn

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai orang-orang kafir”

لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ


Lā a‘budu mā ta‘budūn

aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ


Wa lā antum ‘ābidūna mā a‘bud

Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ


Wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum.

Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ


Wa lā antum ‘ābidūna mā a‘bud

Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ


Lakum dīnukum wa liya dīn

"Untukmu agamamu dan untukku agamaku”

10. Al-Maun (7 Ayat)

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ


Ara'aital-lażī yukażżibu bid-dīn

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama

فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ


Fa żālikal-lażī yadu‘‘ul-yatīm

Itulah orang yang menghardik anak yatim

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ


Wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa‘āmil-miskīn

dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ


Fawailul lil-muṣallīn

Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat

الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ


Allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhūn

(yaitu) yang lalai terhadap salatnya

الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ


Allażīna hum yurā'ūn

yang berbuat riya

وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ


Wa yamna‘ūnal-mā‘ūn

dan enggan (memberi) bantuan

11. Al Fatihah (7 ayat)

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ


Alhamdu lillaahi Rabbil 'aalamiin

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


Ar-Rahmaanir-Rahiim

Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ


Maaliki Yawmid-Diin

Pemilik hari pembalasan.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ


Iyyaaka na'budu wa lyyaaka nasta'iin

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ


Ihdinas-Siraatal-Mustaqiim

Tunjukilah kami jalan yang lurus

صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ


Siraatal-laziina an'amta 'alaihim ghayril-maghduubi 'alaihim wa lad-daaalliin

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Demikian ulasan mengenai bacaan surat pendek untuk anak yang mudah dihafal dan diajarkan. Semoga bermanfaat.



Wallahu a’lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jika seseorang lupa lalu dia makan dan minum ketika sedang berpuasa, maka hendaklah dia meneruskan puasanya, karena hal itu berarti Allah telah memberinya makan dan minum.

(HR. Bukhari No. 1797)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More