Asbabun Nuzul Surat Al Qadr Beserta Tafsirnya

Kamis, 20 Maret 2025 - 19:40 WIB
loading...
Asbabun Nuzul Surat...
Sekilas tentang isinya, surat Al Qadr bercerita tentang keutamaan Lailatul Qadar yang saat ini didambakan oleh umat muslim setiap tahunnya di bulan Ramadan. Foto ilustrasi/ist
A A A
Asbabun nuzul Surat Al Qadr beserta tafsirnya menarik disimak. Umat Muslim bisa memahaminya agar bisa mengetahui asal-usul atau sejarah turunnya surat tersebut.

Surat Al Qadr adalah surat ke-97 dalam Al-Qur’an. Terdiri dari 5 ayat, surat ini dinamai Al Qadr (kemuliaan), diambil dari perkataan Al Qadr yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Sekilas tentang isinya, surat Al Qadr bercerita tentang keutamaan Lailatul Qadar yang saat ini didambakan oleh umat muslim setiap tahunnya di bulan Ramadan. Ibadah di malam tersebut dianggap lebih baik dari seribu bulan.

Asbabun Nuzul Surat Al Qadr

Terdapat sejumlah versi mengenai asbabun nuzul atau sebab turunnya surat Al Qadr. Di antaranya berdasarkan riwayat Abi Hatim dan Al-Wahidi dari Mujahid bahwa suatu ketika Rasulullah Saw bercerita tentang seorang laki-laki dari Bani Israel berjihad di jalan Allah selama seribu bulan.

Mendengar cerita itu, para sahabat yang di sana merasa terkagum-kagum dengan laki-laki tersebut. Allah Swt kemudian menurunkan ayat: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alquran) pada malam qadar. (1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (3)” (QS. Al Qadr: 1-3). Maksudnya, malam tersebut lebih baik dari seribu bulan yang dihabiskan oleh laki-laki itu dalam berjihad di jalan Allah Swt.

Kemudian, versi lain pernah diterangkan Imam As-Suyuthi dalam buku “Asbabun Nuzul Sebab-sebab Turunnya Ayat Alquran”. At-Tirmidzi, al-Hakim, dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali, ia berkata: “Sesungguhnya Nabi SAW bermimpi melihat Bani Umayah berada di atas mimbar dan melakukan hal tidak baik sehingga turunlah, “Sesungguhnya Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.” (QS. Al-Kautsar: 1), lalu turun lagi ayat, “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alquran) pada malam qadar. (1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (3)” (QS. Al Qadr: 1-3). Bani Umayyah akan berkuasa setelahmu.

Mengenai hadis tersebut, Al Qasim Al Haddani mengatakan: Kami lalu menghitungnya ternyata benar kekuasaan Bani Umayyah selama seribu bulan, tidak lebih dan tidak kurang. Namun, At-Tirmidzi mengatakan hadis ini gharib, sedangkan Al Muzni dan Ibnu Katsir mengatakan hadis ini munkar jiddan.

Pada versi berikutnya, Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Ali ibnu Urwah yang mengatakan bahwa di suatu hari Rasulullah menceritakan kisah empat orang lelaki dari kalangan kaum Bani Israil (di masa lalu). Mereka menyembah Allah selama 80 tahun tanpa melakukan kedurhakaan kepada-Nya.

Mendengar kisah itu, para sahabat merasa kagum dengan amalan mereka. Lalu, datanglah Jibril kepada Nabi Saw dan berkata, "Hai Muhammad, umatmu merasa kagum dengan ibadah mereka selama delapan puluh tahun itu tanpa berbuat durhaka barang sekejap mata pun. Sesungguhnya Allah Swt. telah menurunkan hal yang lebih baik daripada itu."



Kemudian, Malaikat Jibril membacakan kepadanya firman Allah Swt: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (Al-Qadr: 1 -3)

Ada lagi riwayat yang terdapat pada Kitab Muwattha, "Dan diceritakan kepadaku Ziyad dari Malik sesungguhnya aku mendengar dari ahli ilmu, sesungguhnya Rasulullah diberitahu rata-rata umat manusia sebelumnya atau sesuatu yang dikehendaki Allah dalam hal itu, maka seolah-olah usia umatnya sangat pendek jika dibanding dengan usia umat-umat terdahulu. Alhasil, mereka khawatir tidak akan dapat menyamai amalan yang dicapai oleh umat selain mereka yang memiliki usia lebih panjang.

Setelah itu, Allah memberikan kepada beliau dan umatnya Lailatul Qadar, satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Keutamaannya sendiri tercantum dalam surat Al Qadr.

Tafsir Surat Al Qadr

-Ayat 1:

اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ


Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan."

Tafsir :Al Qur’an adalah kitab suci yang mulia. Sesungguhnya, Allah Swt telah menurunkannya untuk pertama kali kepada Nabi Muhammad di Gua Hira atau menurunkannya secara sekaligus dari Lauë Maëfùî ke Baitul ‘Izzah di langit dunia, pada malam qadar, malam kemuliaan dan keagungan.

-Ayat 2

وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ


Arti: Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

Tafsir: Ungkapan Lailatul Qadr baru disebut oleh Al-Qur’an dalam ayat pertama surah ini sehingga Allah perlu menjelaskan artinya dan menggugah perhatian Nabi tentangnya. Ayat ini menekankan betapa agungnya malam tersebut, hingga Allah SWT sendiri menyoroti keutamaannya dan mendorong manusia untuk merenungi maknanya.

-Ayat 3
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2700 seconds (0.1#10.24)