Ayat-ayat Al-Quran tentang Wanita Akhir Zaman
Kamis, 19 Desember 2024 - 05:15 WIB
Dalam ayat Al Qur'an tentang wanita akhir zaman , tidak disebutkan secara eksplisit. Namun ada beberapa ayat Al Quran yang menyinggung perilaku dan etika kaum wanita, terutama dalam konteks menjaga kehormatan, kesucian, serta sikap yang pantas dalam masyarakat. Ayat-ayat ini sering dijadikan landasan oleh ulama dalam menjelaskan tanda-tanda wanita pada akhir zaman. Lantas ayat-ayat mana saja yang menjelaskan hal tersebut?
Istilah wanita akhir zaman berasal dari bahasa Arab yang berakar pada konsep al-ākhir (الأخر) yang berarti "akhir" atau "penghabisan" dan zamān (زمان) yang berarti "waktu" atau "masa." Secara harfiah, "akhir zaman" merujuk pada masa-masa akhir menjelang terjadinya peristiwa besar dalam ajaran Islam, yakni hari kiamat atau peristiwa yang menandai perubahan drastis pada dunia.
Dalam konteks Islam, frasa wanita akhir zaman digunakan untuk menggambarkan perilaku, karakteristik, dan kondisi moral wanita pada masa-masa yang dianggap mendekati akhir zaman. Tanda-tanda ini dikaitkan dengan berbagai hadis dan nash yang membahas fenomena sosial yang dianggap menyimpang atau tidak sesuai dengan syariat, seperti perilaku tabarruj (memamerkan aurat atau kecantikan), peningkatan jumlah wanita dibandingkan dengan pria, serta perilaku yang dianggap sebagai kemunduran moral.
"Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu. Sungguh tipu dayamu itu besar."(QS. Yusuf: 28)
Ayat ini sering dijadikan referensi terkait pentingnya menjaga moralitas dan kehormatan, terutama dalam konteks wanita agar tidak tergoda dan tidak menggoda orang lain dengan sikap atau perilaku yang tidak sesuai.
"Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat...'"(QS. An-Nur: 31)
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah bertabarruj (berhias) dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu..."(QS. Al-Ahzab: 33)
Ayat ini mengandung perintah bagi para wanita agar tidak memamerkan kecantikan secara berlebihan, sebagaimana yang terjadi pada masa pra-Islam atau Jahiliyah.
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Ini adalah dasar untuk pemakaian jilbab sebagai tanda kesopanan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki yaitu (fitnah) wanita.” (HR: Bukhari dan Muslim)
Mengapa wanita bisa terjerumus dalam fitnah ini? Kehidupan umat manusia di akhir zaman, khususnya wanita semakin berubah hingga mengesampingkan syariat agama yang telah mapan. Bahkan tidak sedikit wanita lebih mengutamakan fesyen dan kecantikan meski telah keluar dari akhlak dan akhlak yang diterapkan oleh Islam.
Banyak wanita di luar sana mengenakan pakaian yang tidak menutupi aurat, menampakkan perhiasan, rambut, dan bagian yang harus ditutupi. Hal ini mulai berkembang pesat karena portal belanja online merilis berbagai macam mode terbaru yang terlihat sangat mutakhir akhir-akhir ini.
Hal ini dikemukakan oleh Rasulullah SAW tentang perilaku wanita di akhir zaman dalam hal berbusana. Nabi SAW bersabda:
“Pada akhir umatku akan ada kaum pria yang menunggang di atas pelana-pelana kuda bagaikan rumah-rumah. Mereka turun di pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi telanjang, kepala mereka bagaikan punuk unta yang kurus. Laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat. Seandainya setelah kalian ada salah satu umat, niscaya wanita-wanita kalian akan menjadi pembantu bagi wanita-wanita mereka sebagaimana wanita-wanita sebelum kalian menjadi pembantu bagi wanita-wanita kalian.” (HR: Imam Ahmad).
Hadis ini dengan jelas menunjukkan bagaimana wanita di akhir zaman berbusana sehingga setiap jenis busana yang dikenakan pasti akan menarik mata (laki-laki) untuk melihatnya. Hal ini dipandang sebagai tren terbaru, terutama bagi wanita pekerja yang rela merogoh kocek banyak untuk tampil gaya dan cantik di tempat kerja masing-masing.
Jika busana yang dikenakan sesuai dengan syariat Islam, maka tidak ada yang perlu digusarkan. Islam tidak melarang umatnya untuk terlihat cantik, tetapi ketika melampaui batas, hal ini dilarang oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam.
Wallahu A'lam
Istilah wanita akhir zaman berasal dari bahasa Arab yang berakar pada konsep al-ākhir (الأخر) yang berarti "akhir" atau "penghabisan" dan zamān (زمان) yang berarti "waktu" atau "masa." Secara harfiah, "akhir zaman" merujuk pada masa-masa akhir menjelang terjadinya peristiwa besar dalam ajaran Islam, yakni hari kiamat atau peristiwa yang menandai perubahan drastis pada dunia.
Dalam konteks Islam, frasa wanita akhir zaman digunakan untuk menggambarkan perilaku, karakteristik, dan kondisi moral wanita pada masa-masa yang dianggap mendekati akhir zaman. Tanda-tanda ini dikaitkan dengan berbagai hadis dan nash yang membahas fenomena sosial yang dianggap menyimpang atau tidak sesuai dengan syariat, seperti perilaku tabarruj (memamerkan aurat atau kecantikan), peningkatan jumlah wanita dibandingkan dengan pria, serta perilaku yang dianggap sebagai kemunduran moral.
Ayat Al Qur'an tentang Wanita Akhir Zaman
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ayat-ayat Al Qur'an yang menyinggung tentang tanda-tanda dan perilaku wanita akhir zaman.1. Surat Yusuf Ayat 28
Salah satu ayat yang sering dikaitkan dengan fenomena perilaku wanita adalah Surah Yusuf ayat 28, yang berbicara tentang sikap dan niat buruk dari wanita yang tidak menjaga kehormatannya. Dalam kisah Yusuf dan Zulaikha, ayat ini menggambarkan bagaimana Zulaikha mencoba menggoda Nabi Yusuf.فَلَمَّا رَاٰ قَمِيۡصَهٗ قُدَّ مِنۡ دُبُرٍ قَالَ اِنَّهٗ مِنۡ كَيۡدِكُنَّؕ اِنَّ كَيۡدَكُنَّ عَظِيۡمٌ
"Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu. Sungguh tipu dayamu itu besar."(QS. Yusuf: 28)
Ayat ini sering dijadikan referensi terkait pentingnya menjaga moralitas dan kehormatan, terutama dalam konteks wanita agar tidak tergoda dan tidak menggoda orang lain dengan sikap atau perilaku yang tidak sesuai.
2. Surat An Nur Ayat 31
Pada Surah An-Nur ayat 31, yang berisi perintah agar wanita beriman menjaga pandangan dan kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak. Ayat ini sering dikaitkan dengan larangan terhadap perilaku Tabarruj:"Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat...'"(QS. An-Nur: 31)
3. Surat Al Ahzab Ayat 33
Pada Surah Al-Ahzab ayat 33, yang memerintahkan wanita untuk tidak bertabarruj seperti pada zaman jahiliah:"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah bertabarruj (berhias) dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu..."(QS. Al-Ahzab: 33)
Ayat ini mengandung perintah bagi para wanita agar tidak memamerkan kecantikan secara berlebihan, sebagaimana yang terjadi pada masa pra-Islam atau Jahiliyah.
4.Surat Al Ahzab Ayat 59
Didalam Surah Al-Ahzab ayat 59 juga memerintahkan para wanita mukmin untuk menjulurkan jilbab mereka agar dikenali sebagai wanita yang baik dan terlindungi dari gangguan. Yang berbunyi:“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Ini adalah dasar untuk pemakaian jilbab sebagai tanda kesopanan.
Tanda-tanda dan Fitnah Wanita di Akhir Zaman
Kemunculan beragam fitnah menjelang akhir zaman, salah satunya juga dari wanita. Bahkan Rasulullah Shalllahu alaihi wa sallam menyebut fitnah wanita adalah fitnah terbesar karena semua fitnah ada padanya seperti suaranya, penampilannya, gerakannya dan sebagainya.Rasulullah SAW bersabda,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki yaitu (fitnah) wanita.” (HR: Bukhari dan Muslim)
Mengapa wanita bisa terjerumus dalam fitnah ini? Kehidupan umat manusia di akhir zaman, khususnya wanita semakin berubah hingga mengesampingkan syariat agama yang telah mapan. Bahkan tidak sedikit wanita lebih mengutamakan fesyen dan kecantikan meski telah keluar dari akhlak dan akhlak yang diterapkan oleh Islam.
Banyak wanita di luar sana mengenakan pakaian yang tidak menutupi aurat, menampakkan perhiasan, rambut, dan bagian yang harus ditutupi. Hal ini mulai berkembang pesat karena portal belanja online merilis berbagai macam mode terbaru yang terlihat sangat mutakhir akhir-akhir ini.
Hal ini dikemukakan oleh Rasulullah SAW tentang perilaku wanita di akhir zaman dalam hal berbusana. Nabi SAW bersabda:
سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي رِجَالٌ يَرْكَبُونَ عَلَـى سُرُوجٍ كَأَشْبَاهِ الرِّحَالِ يَنْزِلُونَ عَلَـى أَبْوَابِ الْمَسَاجِدِ نِسَاؤُهُمْ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ عَلَـى رُءُوسِهِمْ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْعِجَافِ، اِلْعَنُوهُنَّ فَإِنَّهُنَّ مَلْعُونَاتٌ لَوْ كَانَتْ وَرَاءَكُمْ أُمَّةٌ مِنَ الأُمَمِ لَخَدَمْنَ نِسَاؤُكُمْ نِسَاءَهُمْ كَمَا يَخْدِمْنَكُمْ نِسَاءُ اْلأُمَمِ قَبْلَكُمْ
“Pada akhir umatku akan ada kaum pria yang menunggang di atas pelana-pelana kuda bagaikan rumah-rumah. Mereka turun di pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi telanjang, kepala mereka bagaikan punuk unta yang kurus. Laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat. Seandainya setelah kalian ada salah satu umat, niscaya wanita-wanita kalian akan menjadi pembantu bagi wanita-wanita mereka sebagaimana wanita-wanita sebelum kalian menjadi pembantu bagi wanita-wanita kalian.” (HR: Imam Ahmad).
Hadis ini dengan jelas menunjukkan bagaimana wanita di akhir zaman berbusana sehingga setiap jenis busana yang dikenakan pasti akan menarik mata (laki-laki) untuk melihatnya. Hal ini dipandang sebagai tren terbaru, terutama bagi wanita pekerja yang rela merogoh kocek banyak untuk tampil gaya dan cantik di tempat kerja masing-masing.
Jika busana yang dikenakan sesuai dengan syariat Islam, maka tidak ada yang perlu digusarkan. Islam tidak melarang umatnya untuk terlihat cantik, tetapi ketika melampaui batas, hal ini dilarang oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam.
Wallahu A'lam
(wid)
Lihat Juga :