Doa Minta Perlindungan dari Bencana Alam, Wabah, dan Perang

Jum'at, 20 Desember 2024 - 13:31 WIB
Doa adalah otak ibadah. Ilustrasi: SINDOnews
Rasulullah SAW bersabda:

الدُّعَاءُ مُخُ العِبَادَةِ


“Doa itu adalah otak ibadah”. (Hadits diriwayatkan oleh Turmudzi dari Anas ra).

Doa dikatakan sebagai otak ibadah karena dua hal. Pertama, bahwa dengan berdoa berarti melaksanakan perintah Allah SWT sebagaimana firman-Nya: “Berdoalah kepada-Ku!”. Maka dengan argumentasi tersebut doa dikatakan sebagai otak ibadah.

Kedua, apabila segala hal berjalan sesuai dengan yang diharapkan diiringi berdoa maka akan sanggup memutus pengharapan dari selain Allah SWT.

Dan inilah pokok ibadah, karena tujuan beribadah untuk memperoleh pahala dari-Nya, yaitu yang dituntut dengan berdoa. Al Hakim berkata: “Sesungguhnya doa menjadi otak ibadah, karena doa adalah berbuat kebaikan dari daya upaya dan kekuatan serta mengetahui bahwa segala sesuatu semuanya dari Allah dan penyerahan kepada-Nya”.



Berikut ini adalah doa agar diselamatkan dari beragam bencana, doa agar terhindar dari wabah penyakit, doa agar terhindar dari pandemi, dan doa ketika terjadi perang.

1. Doa agar diselamatkan dari Beragam Bencana

Adapun lafal doanya adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ


Allāhummaftah lanā abwābal khair, wa abwābal barakah, wa abwāban ni‘mah, wa abwābar rizqi, wa abwābal quwwah, wa abwābas shihhah, wa abwābas salāmah, wa wa abwābal ‘āfiyah, wa abwābal jannah. Allāhumma ‘āfinā min kulli balā’id duniyā wa ‘adzābil ākhirah, washrif ‘annā bi haqqil Qur’ānil ‘azhīm wa nabiiyikal karīm syarrad duniyā wa ‘adzābal ākhirah. Ghafarallāhu lanā wa lahum bi rahmatika yā arhamar rāhimīn. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūn, wa salāmun ‘alal mursalīn, walhamdulillāhi rabbil ‘ālamīn.

Artinya: Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak al-Qur’an yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai, Dzat Yang Maha Pengasih. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (Lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa tahun], halaman 55-56).



Lafal doa ini dapat dibaca pada setiap selesai shalat lima waktu. Dengan demikian semoga Allah SWT memberikan keselamatan kepada kita semua baik di dunia maupun di akhirat. Amin.

2. Doa agar terhindar dari wabah penyakit

Lafal doa berikut ini pernah diajarkan oleh Rasulullah untuk berlindung dari wabah dan penyakit mengerikan lainnya.

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، والجُنُونِ، والجُذَامِ، وَسَيِّئِ الأسْقَامِ


Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa sayyi’il asqāmi.

Artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari penyakit lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.”

Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih:

وروينا في كتابي أبي داود والنسائي بإسنادين صحيحين عن أنس – رضي الله عنه – : أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، والجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ. رواه أَبُو داود بإسناد صحيحٍ


Artinya, “Diriwayatkan kepada kami di kitab Abu Dawud dan An-Nasa’i dengan sanad yang bagus dari Anas–radliyallahu anhu–Nabi Muhammad SAW berdoa, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.’ (HR Abu Dawud dengan sanad sahih.”



Abdul Muhsin Al-Abbad dalam Syarah Abu Dawud menafsirkan kata “sayyi’il asqam” atau penyakit-penyakit buruk dalam hadits ini sebagai ragam penyakit yang membuat buruk rupa dan bahaya pada manusia. Sedangkan M Syamsul Haqqil Azhim Abadi dalam Kitab Aunul Ma‘bud memahami “sayyi‘il asqam” sebagai wabah penyakit seperti tuberculosis, busung air, dan penyakit lain.

3. Doa agar terhindar dari pandemi

Bersumber dari hadis riwayat Abu Dawud dengan sanad yang sahih, berikut teks doa yang diajarkan Rasulullah SAW agar orang-orang Mukmin terhindar dari penyakit.

.اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، والجُنُونِ، والجُذَامِ، وَسَيِّئِ الأسْقَامِ


Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa sayyi’il asqāmi.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari penyakit lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit yang buruk.”(HR Abu Dawud)

Adapun yang dimaksud dengan sayyiil asqam dalam lafal doa tersebut adalah berbagai ragam penyakit yang dapat menimbulkan keburukan bagi manusia.



4. Doa ketika perang

Doa ini dibaca Rasulullah SAW merupakan bagian dari zikir dan semangat menegakkan Tauhid. Berikut doanya:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ


Hasbunallah wa Ni’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’mannashiir.

Artinya: "Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung."

Doa ini berkaitan dengan sikap Musyrikin Makkah yang secara represif menyerang kaum Muslimin di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Doa

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ


(cukuplah Allah jadi penolong bagi kami) juga pernah diucapkan Nabi Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam kobaran api oleh Raja Namrud yang zalim.

Imam An-Nasa'i menyebutkan doa ini dalam kitabnya pada "Bab Doa" yang diucapkan ketika takut dengan sekelompok orang.

Imam Ibnul Qayyim juga menyebutkan doa ini dalam kitabnya Al Wabil Ash Shayyib, dalam judul: "Dzikir yang diucapkan ketika menghadapi musuh, atau khawatir terhadap penguasa atau siapa pun."

Doa lain yang pernah dibaca Rasulullah SAW yaitu saat Perang Badar melawan kafir Quraisy. Malam sebelum pertempuran, Rasulullah mengangkat kedua tangan beliau, sembari berdoa kepada Allah:

يَا رَبِّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ، فَلَنْ تُعْبَدَ فِي الْأَرْضِ أَبَدًا


Yaa Rabbi in tuhlika hadzihil 'ishbata falan tu'bada fil ardhi abadaa.

Artinya: "Ya Tuhanku, jika golongan ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di muka bumi ini untuk selama-lamanya."



Dalam riwayat lain disebutkan:

اللَّهُمَّ أَنْشُدُكَ عَهدك وَوَعْدَكَ، اللَّهُمَّ إِنْ شِئْتَ لَمْ تُعْبَد


Allahumma Ansyuduka 'ahdika wawa'daka Allahumma in syi'ta lam tu'bad

Artinya: "Ya Allah, saya memohon kepada-Mu ketetapan dan janji-Mu. Ya Allah jika Engkau menghendaki, niscaya Engkau tidak akan disembah."
(mhy)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
لَا تَحۡسَبَنَّ الَّذِيۡنَ يَفۡرَحُوۡنَ بِمَاۤ اَتَوْا وَّيُحِبُّوۡنَ اَنۡ يُّحۡمَدُوۡا بِمَا لَمۡ يَفۡعَلُوۡا فَلَا تَحۡسَبَنَّهُمۡ بِمَفَازَةٍ مِّنَ الۡعَذَابِ‌ۚ وَلَهُمۡ عَذَابٌ اَ لِيۡمٌ
Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang pedih.

(QS. Ali 'Imran Ayat 188)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More