Kepuasan Tercapai Bila Seseorang Telah Belajar Menerima dengan Cinta

Rabu, 02 September 2020 - 06:41 WIB
Suatu malam seekor kelelawar terdengar berkata, "Bagaimana kiranya agar aku dapat sejenak saja melihat matahari? Dalam hidupku selama ini aku dalam putus asa sebab tidak sejenak pun aku dapat menenggelamkan diri dalam cahayanya. Berbulan-bulan dan bertahun-tahun aku telah terbang ke sana-sini dengan mata tertutup, dan di sinilah aku!" ( )


Suatu makhluk perenung berkata, "Kau diliputi kesombongan, dan kau masih harus beribu-ribu tahun lagi mengembara. Bagaimana dapat makhluk seperti kau ini menemukan matahari? Dapatkah seekor semut mencapai bulan?"

"Meskipun demikian", kata kelelawar itu, "aku akan terus mencoba."

Dan demikianlah beberapa tahun ia terus mencari hingga ia tak punya kekuatan maupun sayap lagi. Karena ia tak juga menemukan matahari, ia pun berkata, "Mungkin aku telah terbang lebih jauh di atasnya."

Seekor burung yang bijak, setelah mendengar itu, berkata, "Kau hidup dalam mimpi; kau hanya berputar-putar saja selama ini dan tak maju selangkah pun; dalam kesombonganmu kau katakan bahwa kau telah pergi lebih jauh di atas matahari!"

Ini amat mengejutkan si kelelawar yang setelah menginsafi kedaifannya lalu merendahkan diri sama sekali dengan mengatakan, "Kau telah bertemu dengan seekor burung yang punya penglihatan batin, maka jangan teruskan."
(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini bahwasanya dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memimpin kami shalat Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda: Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian? Orang-orang menjawab, Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Allah berfirman: Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, orang yang berkata bahwa Hujan turun kepada kita karena karunia Allah subhanahu wa ta'ala dan rahmat-Nya, maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata bahwa Hujan turun disebabkan bintang ini atau itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.

(HR. Bukhari No. 801)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More