Keutamaan Zikir Laa Ilaaha Illallah Subhanallah 100 X Setiap Hari Beserta Dalilnya

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:41 WIB
Zikir merupakan amalan utama dalam Islam yang dianjurkan untuk senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan, dengan berzikir, hati menjadi lebih tenang, dosa dihapuskan, dan pahala dilipatgandakan. Foto ilustrasi/ist
Keutamaan zikir Laa Ilaaha Illallah Subhanallah penting untuk diketahui umat Muslim. Zikir merupakan amalan utama dalam Islam yang dianjurkan untuk senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan. Dengan berzikir, hati menjadi lebih tenang, dosa dihapuskan, dan pahala dilipatgandakan.

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ


"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini menegaskan bagaimana hati orang-orang beriman menjadi tenteram saat mereka mengingat Allah. Mereka merasa damai karena selalu berada dalam perlindungan-Nya.

Bacaan Zikir Laa Ilaaha Illallah Subhanallah 100 X

Salah satu zikir yang sangat dianjurkan adalah Laa Ilaaha Illallah

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير


Laa Ilaaha Illallah Wahdahu Laa Syariikalahu Lahulmulku Walahulhamdu Wahuwa 'Alaa Kulli Syai'in Qodiir. Bacaan ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan 100 kebaikan dan dijauhkan dari 100 keburukan.

Dalilnya dalam hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ إِلَّا رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْهُ


"Barang siapa yang membaca Laa Ilaaha Illallahu Wahdahu Laa Syariikalahu Lahul Mulku Walahul Hamdu Wahuwa 'Alaa Kulli Syai'in Qodiir sebanyak 100 kali dalam sehari, maka baginya pahala seperti membebaskan 10 orang budak, dicatatkan baginya 100 kebaikan, dihapuskan darinya 100 keburukan, serta ia akan mendapat perlindungan dari setan sepanjang hari itu hingga petang." (HR. Bukhari, No. 6403 dalam Fathul Bari)

Bacaan Zikir Subhanallah Adzim

سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ


Subhanallah Adzim.

Zikir ini biasanya dibaca tiap habis salat fardhu. Keutamaannya memperberat amal timbangan kebaikan kelak di akhirat.

Dalilnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ


"Dua kalimat ringan dilisan, berat ditimbangan, dan disukai yang Maha Pengasih (Ar Rahman) yaitu Subhaanallahulazhiim dan Subhanallah wabihamdihi." (HR. Bukhari) [No. 6406 Fathul Bari] Shahih.

Selain zikir Laa Ilaaha Illallah, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk membaca

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ


Subhanallah Wabihamdihi sebanyak 100 kali setiap harinya. Zikir ini memiliki keutamaan luar biasa dalam menghapus dosa, bahkan jika dosa tersebut sebanyak buih di lautan.
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman, yakni:  Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya.  Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah.  Dan dia benci kembali kepada kekufuran, seperti dia benci bila dilempar ke neraka

(HR. Bukhari No. 15)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More