Kisah Sahabat Tuhan, Pemabuk, dan Cinta Buta

Kamis, 10 September 2020 - 06:36 WIB
Bagaimana mungkin seorang laki-laki yang sedang mabuk cinta, memperhatikan suatu cacat yang begitu kecil?

Namun, pada waktunya, cintanya mulai berkurang dan ia pun mendapatkan kembali kewaspadaannya. Pada saat itulah ia dapat melihat bintik itu, dan bertanya pada kekasihnya bagaimana dapat terjadi yang demikian.

Kata wanita itu, "Bintik itu tampak pada saat ketika cintamu mulai dingin. Bila cintamu padaku menjadi berkurang, mataku pun menjadi demikian bagimu."




O yang berhati buta! Berapa lama kau akan terus mencari kesalahan-kesalahan orang lain? Berusahalah untuk melek terhadap apa-apa yang kau sembunyikan dengan begitu cermat. Bila kau melihat kesalahan-kesalahanmu sendiri dengan segala keburukannya, kau tak akan begitu merisaukan kesalahan-kesalahan orang lain.




Polisi dan Pemabuk

Seorang polisi memukul jatuh seorang laki-laki mabuk yang berkata padanya. "Mengapa menjadi marah begitu rupa? Kau berbuat sesuatu yang melanggar hukum. Aku tak menyakiti seorang pun, tetapi kau melibatkan dirimu sendiri dalam kemabukan dan melemparkan kemabukan itu ke jalan. Kau jauh lebih mabuk daripada aku, tetapi tak seorang pun memperhatikan ini. Maka tinggalkan aku sendiri, dan tuntutlah keadilan terhadap dirimu sendiri."

(mhy)
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More