Kisah Sahabat Tuhan, Pemabuk, dan Cinta Buta
Kamis, 10 September 2020 - 06:36 WIB
Namun, pada waktunya, cintanya mulai berkurang dan ia pun mendapatkan kembali kewaspadaannya. Pada saat itulah ia dapat melihat bintik itu, dan bertanya pada kekasihnya bagaimana dapat terjadi yang demikian.
Kata wanita itu, "Bintik itu tampak pada saat ketika cintamu mulai dingin. Bila cintamu padaku menjadi berkurang, mataku pun menjadi demikian bagimu."
O yang berhati buta! Berapa lama kau akan terus mencari kesalahan-kesalahan orang lain? Berusahalah untuk melek terhadap apa-apa yang kau sembunyikan dengan begitu cermat. Bila kau melihat kesalahan-kesalahanmu sendiri dengan segala keburukannya, kau tak akan begitu merisaukan kesalahan-kesalahan orang lain.
Polisi dan Pemabuk
Seorang polisi memukul jatuh seorang laki-laki mabuk yang berkata padanya. "Mengapa menjadi marah begitu rupa? Kau berbuat sesuatu yang melanggar hukum. Aku tak menyakiti seorang pun, tetapi kau melibatkan dirimu sendiri dalam kemabukan dan melemparkan kemabukan itu ke jalan. Kau jauh lebih mabuk daripada aku, tetapi tak seorang pun memperhatikan ini. Maka tinggalkan aku sendiri, dan tuntutlah keadilan terhadap dirimu sendiri."
Kata wanita itu, "Bintik itu tampak pada saat ketika cintamu mulai dingin. Bila cintamu padaku menjadi berkurang, mataku pun menjadi demikian bagimu."
O yang berhati buta! Berapa lama kau akan terus mencari kesalahan-kesalahan orang lain? Berusahalah untuk melek terhadap apa-apa yang kau sembunyikan dengan begitu cermat. Bila kau melihat kesalahan-kesalahanmu sendiri dengan segala keburukannya, kau tak akan begitu merisaukan kesalahan-kesalahan orang lain.
Polisi dan Pemabuk
Seorang polisi memukul jatuh seorang laki-laki mabuk yang berkata padanya. "Mengapa menjadi marah begitu rupa? Kau berbuat sesuatu yang melanggar hukum. Aku tak menyakiti seorang pun, tetapi kau melibatkan dirimu sendiri dalam kemabukan dan melemparkan kemabukan itu ke jalan. Kau jauh lebih mabuk daripada aku, tetapi tak seorang pun memperhatikan ini. Maka tinggalkan aku sendiri, dan tuntutlah keadilan terhadap dirimu sendiri."
(mhy)