Imam Syafi'i Pernah Mengadu Soal Jeleknya Hafalannya, Begini Kata Gurunya

Sabtu, 12 September 2020 - 07:05 WIB
Al-Habib Quraisy Baharun ketika tabarruk (mengambil berkah) berziarah ke Makam Al-Imam Wakie guru nya Al-Imam Assyafii di Mesir. Foto/Ist
Siapa yang tak kenal I mam Syafi'i , seorang ulama besar imam Mazhab Syafi'iyah yang dijuluki Nashih Al-Hadits (pembela Sunnah Nabi). Beliau bernama asli Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i (150-204 Hijriyah).

Suatu hari beliau mengadu kepada gurunya Imam Waki' tentang tentang jeleknya hafalannya. Padahal Imam Syafi'i terkenal dengan hafalan yang luar biasa. Diriwayatkan dari Imam Asy-Syafi’i , ia berkata, "Aku telah menghafal Al-Qur'an ketika berumur 7 tahun. Aku pun telah menghafal kitab Al-Muwatho' ketika berumur 10 tahun. Ketika berusia 15 tahun, aku pun sudah berfatwa." (Thorh At Tatsrib, 1: 95-96). Sungguh hebat hafalan beliau rahimahullah.

( )

Imam Syafi'i rahimahullah pernah berkata:

شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي

"Aku pernah mengadukan kepada Waki' tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat." (I'anatuth Tholibin, 2: 190). [ ]

Namun, kenapa hafalan beliau bisa terganggu? Ketika itu Imam Syafi'i mengadukan pada gurunya Waki'. Beliau berkata, "Wahai guruku, aku tidak dapat mengulangi hafalanku dengan cepat. Apa sebabnya?" Sang Guru Imam Waki' lantas berkata: "Engkau pasti pernah melakukan suatu dosa . Cobalah engkau merenungkannya kembali!"

Imam Syafi'i pun merenung, beliau merenungkan keadaan dirinya, "Apa ya dosa yang kira-kira telah kuperbuat?" Beliau pun teringat bahwa pernah suatu saat beliau melihat seorang wanita tanpa sengaja yang sedang menaiki kendaraannya, lantas tersingkap pahanya. Ada yang mengatakan: yang terlihat adalah mata kakinya. Lantas setelah itu beliau memalingkan wajahnya.

Lantas keluarlah sya'ir yang diucapkan di atas. Inilah tanda waro' dari Imam Syafi'i , yaitu kehati-hatian beliau dari perkara maksiat . Beliau melihat kaki wanita yang tidak halal baginya, lantas beliau menyebut dirinya bermaksiat . Sehingga ia lupa terhadap apa yang telah ia hafal. ( )

Hafalan beliau bisa terganggu karena ketidak-sengajaan. Itu pun sudah mempengaruhi hafalan beliau. Bagaimana pada orang yang senang melihat wajah wanita, aurat mereka atau bahkan melihat bagian dalam tubuh mereka. Astaghfirullah, semoga Allah mengampuni kita.

Al-Habib Qauraisy Baharun (pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Jawa Barat) mengatakan, sudah makruf perkataan Imam Syafi'i di tengah-tengah kita mengenai jeleknya hafalan karena sebab maksiat. Hal ini menjadi ibrah bagi kita bahwa maksiat bisa mempengaruhi jeleknya hafalan dan mengganggu ibadah kita.

Sebagai renungan untuk kita semua, bahwa Cahaya Allah baik itu berupa ilmu, bimbingan atau lindungan rahmat-Nya akan jauh dari pelaku maksiat. Semoga Allah memberi taufik kepada kita agar terhindar dari perkara maksiat . ( )

( Baca Juga: Jakarta Darurat Covid-19, Warga Masih Saja Tidak Peduli Protokol Kesehatan )
(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam menggandeng tangannya dan berkata: Wahai Mu'adz, demi Allah, aku mencintaimu, aku wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan:  ALLAAHUMMA A'INNII 'ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu (berdzikir kepada-Mu), dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.)

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1301)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More