Penyakit Pemikiran Islam Menurut Syaikh Muhammad Al-Ghazali (2)

Sabtu, 19 September 2020 - 12:25 WIB
Seandainya yang pertama kali turun adalah ayat tentang larangan untuk berzina, niscaya mereka akan berkata, 'Kami tidak akan meninggalkan zina selama-lamanya.' Sungguh ayat-ayat ini turun di Makkah kepada Muhammad dan ketika itu aku masih kecil dan suka bermain.

"Sebenarnya hari kiamat itulah adalah hari yang dijanjikan kepada mereka; dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit" (QS Al-Qamar: 46)



Surat al-Baqarah dan surat an-Nisa' tidak turun kepadanya kecuali saya bersama dengannya. Setelah itu 'Aisyah berkata, 'Kemudian saya keluarkan mushaf untuknya dan saya diktekan surat itu kepadanya."

Akan tetapi, menurut Syaikh Muhammad, masih banyak orang yang menyibukkan diri dalam dunia dakwah, tetapi mereka tidak memiliki fiqh dan pengetahuan untuk itu, sehingga mereka menampilkan wajah agama ini dengan buruk dan tidak baik. Di antara mereka ada yang mencampuradukkan kekurangan itu dan kekurangan orang lain.

"Kekurangan dalam dakwah terus berkembang sehingga saya melihat para pengajar yang semu, yang menggambarkan Islam dari empat sudut saja, yaitu orang lelaki harus berjenggot, wanita harus menutup wajahnya, penolakan untuk menggambar walaupun di atas kertas, larangan terhadap lagu dan musik walaupun pada munasabah (acara) yang sangat mulia dengan rangkaian kata-kata yang sangat baik," ujarnya.

Syaikh Muhammad Al-Ghazali mengatakan dirinya tidak ingin memutuskan hukum tertentu dalam perkara ini. "Saya hanya ingin agar tindakan itu tidak melampaui batas, dan jangan sampai orang-orang yang melakukannya menyangka bahwa itulah puncak pengabdian dalam agama, padahal perkara itu sebenarnya adalah perkara kecil dan terbatas, di mana peperangan untuk membelanya justru akan mematikan Islam dan memporakporandakan ummatnya," katanya.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang tidak disebut mukmin saat berzina, seorang tidak disebut mukmin saat mencuri, seorang tidak disebut mukmin saat minum khamer (mabuk), dan pintu taubat akan selalu dibuka setelahnya.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 4069)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More