Kenapa Kita Harus Mencintai Rasulullah? Simak Penjelasan Ustaz Muchlis

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 18:45 WIB
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam diutus ke dunia membawa rahmat dan hidayah untuk seluruh umat. Foto/Ist
Ada Hadis yang berbunyi "Al-mar-u Ma'a man Ahabba" yang artinya seseorang (akan dikumpulkan) bersama orang yang dicintainya. (HR Al-Bukhari dan Imam Muslim).

Ketika seseorang mencintai kaum sholihin ( orang-orang saleh ), maka kelak di Hari kiamat ia akan dikumpulkan bersama kaum shaleh meskipun ia bukan dari golongan orang-orang saleh. Begitu juga ketika seseorang mencintai Rasulullah صلى الله عليه وسلم maka kelak dia akan dikumpulkan bersama beliau. Nabi pernah mengingatkan hal ini:

"Dan barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku bersamanya di Surga." (HR. Al-Tirmidzi, al-Marwazi, al-Thabrani, al-Lalika’i, Ibn Baththah dan Ibn Syahin). ( )

Betapa beruntungnya mereka yang benar-benar mencintai Nabi صلى الله عليه وسلم dalam hidupnya. Kenapa kita harus mencintai Rasulullah صلى الله عليه وسلم?

Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Muchlis Al-Mughni menjawabnya secara lugas dalam tausiyah edisi "Cinta Rasul". Kata Ustaz Muchlis, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم datang membawa rahmat dan hidayah untuk seluruh umat. Jika tidak ada beliau maka sudah bisa ditebak kehidupan kita akan gelap gulita.

"Karena kecintaan beliau yang amat besar kepada umatnya, beliau tidak ingin kita sesat dan jauh dari Allah 'Azza wa Jalla. Jangan sampai beliau atau kita sendiri bertepuk sebelah tangan tidak menyambut cintanya dengan cinta kita yang sepenuh hati," kata Dai yang juga salah satu imam di Masjid Cut Meutia Menteng Jakarta Pusat ini.

Alasan lain, kata Ustaz Muchlis , karena usaha keras beliau dan sungguh-sungguh secara total ingin menyelamatkan umat dari siksa neraka. Karena perlindungan beliau terhadap kita, beliau menegaskan, "Aku orang yang lebih utama melindungi orang beriman dari pada diri mereka sendiri".

Karena mencintai Rasulullah صلى الله عليه وسلم akan merealisasikan manisnya iman dalam hati muslim. Kesempurnaan iman tidak tercapai tanpa mencintai beliau صلى الله عليه وسلم. Dengan mencintai Rasulullah maka kita akan mendapatkan kedudukan tinggi di surga bersama beliau. ( )

Akhlak Mulia

Al-Aswad radhiyallahu 'anhu pernah bertanya kepada Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anha tentang akhlak baginda Rasulullah صلى الله عليه وسلم, Aisyah pun menjawab: "Akhlak beliau adalah Al-Qur'an."



Aku (Al-Aswad) pun pernah menanyakan kepada 'Aisyah apa yang dilakukan Rasulullah jika beliau sedang di rumah? Aisyah menjawab: "Jika beliau sedang di rumah, maka beliau mengerjakan pekerjaan rumah yang bisa dilakukan istrinya, dan jika waktu salat tiba maka beliaupun berwudhu lalu pergi shalat."

Aisyah bertestimoni tentang suaminya Rasulullah , "Beliau tidak pernah memukul pembantunya apalagi terhadap istrinya, beliau tidak pernah memukulkan tangannya kecuali saat berjuang di jalan Allah."

Sahabat Anas radhiyallahu 'anhu menceritakan pengalamannya 10 tahun menjadi pembantu Rasulullah . "Sepuluh tahun aku melayani Rasulullah dan tidak pernah beliau membentakku apalagi usil mempertanyakan kenapa kau kerjakan yang ini, kenapa tidak kerjakan yang itu."

Rasulullah صلى الله عليه وسلم memang lahir di tengah lingkungan para penyembah berhala dan masyarakat yang brutal tidak bermoral, perempuan hanya jadi barang komoditas. Bahkan melahirkan anak perempuanpun dianggap cela, sehinga mereka mengubur hidup-hidup bayi perempuan.

Namun, kondisi masyarakatnya yang terkesan buruk dan negatif sama sekali tidak berpengaruh pada kemuliaan akhlak beliau sejak kecil hingga tumbuh dewasa. Beliau dikenal oleh orang-orang di zamannya bahkan hingga akhir zaman dengan julukan "Al-Amiin", yang terpercaya.

Semoga Allah karuniakan kita kekuatan untuk mencintai-Nya dan mencintai Rasul-Nya sepenuh hati. Yaitu cinta yang tidak pernah berkurang dalam kondisi apapun dan berusaha meneladani Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Aamiin. (Baca Juga: Bagaimana Cara Mencintai Rasulullah SAW?)

Wallahu A'lam

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More