Kematian, Hanya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa yang Bisa Menawar
Sabtu, 09 Mei 2020 - 04:05 WIB
“Sesungguhnya rasa sakaratul maut itu saya umpamakan binatang yang hidup itu dilapah kulitnya (dibuang kulitnya semasa hidup-hidup), dan begitulah rasanya sakaratul maut bahkan lebih seribu kali sakit,” katanya.
Izrail menegaskan kepada Nabi Idris, padahal sesungguhnya ia mencabut nyawa para nabi dengan lemah lembut. “Tidak seperti makhluk lainnya yang merasakan rasa sakit yang begitu dahsyat. Secara halus dan berhati-hati aku mencabut nyawa yang seperti itu,” katanya. ( )
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Allah berfirman, katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Al Jumuah : 8).
Kematian yang akan datang tidak terduga itu membuat kita menyadari satu hal, bahwa satu-satunya hal yang bisa kita kendalikan adalah amal yang kita lakukan. Yaitu dengan mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal saleh, karena kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dikerjakan semasa hidup di dunia. Wallahu'alam.
Izrail menegaskan kepada Nabi Idris, padahal sesungguhnya ia mencabut nyawa para nabi dengan lemah lembut. “Tidak seperti makhluk lainnya yang merasakan rasa sakit yang begitu dahsyat. Secara halus dan berhati-hati aku mencabut nyawa yang seperti itu,” katanya. ( )
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Allah berfirman, katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Al Jumuah : 8).
Kematian yang akan datang tidak terduga itu membuat kita menyadari satu hal, bahwa satu-satunya hal yang bisa kita kendalikan adalah amal yang kita lakukan. Yaitu dengan mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal saleh, karena kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dikerjakan semasa hidup di dunia. Wallahu'alam.
(mhy)