Diam-diam Mendoakan Orang Lain, Salah Satu Sebab Terkabulnya Doa
Senin, 23 November 2020 - 16:50 WIB
Berdoa adalah salah satu bentuk komunikasi manusia dengan Rabb-nya, yakni Allah Subhanahu wa ta'ala. Biasanya kita berdoa kepada Allah untuk memohon atau meminta hal-hal baik, terutama untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Dan ternyata, jika kita menyelipkan doa-doa terbaik untuk orang lain, maka itu juga akan mendatangkan banyak manfaat untuk diri kita.
(Baca juga : Bagaimana Cara Mengetahui Selesainya Masa Haid? )
Tidak akan rugi seseorang yang mendoakan kebaikan untuk orang lain, terlebih lagi jika mendoakannya secara diam-diam. Karena doa yang kita minta untuk orang lain itu merupakan salah satu sebab terkabulnya doa-doa kita.
Selain itu, mmendoakan sesama muslim tanpa sepengetahuan orangnya termasuk dari sunnah yang telah diamalkan turun-temurun oleh para Nabi dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka. Mereka senang kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga merekapun mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri. Dan ini di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara kaum muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman mereka.
(Baca juga : Lakukan Amalan Ini Sebelum Memulai Aktivitas, Pahalanya Berlimpah )
Petunjuk mendoakan orang lain, banyak terdapat dalam ayat-ayat Al Qur'an.
Allah Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ آمَنُو
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hasyr: 10)
(Baca juga : Romantisme Cinta Atikah dan Abdullah )
Allah Ta’ala berfirman tentang doa Ibrahim -alaihishshalatu wassalam-:
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
“Wahai Rabb kami, beri ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan semua orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)
Allah Ta’ala juga berfirman tentang Nuh -alaihishshalatu wassalam- bahwa beliau berdoa:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Wahai Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke dalam rumahku dalam keadaan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (QS. Nuh: 28)
(Baca juga : Pemerintah Putuskan Pangkas Libur Akhir Tahun )
Dan juga tentang Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, dimana beliau diperintahkan dengan ayat:
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)
(Baca juga : Bagaimana Cara Mengetahui Selesainya Masa Haid? )
Tidak akan rugi seseorang yang mendoakan kebaikan untuk orang lain, terlebih lagi jika mendoakannya secara diam-diam. Karena doa yang kita minta untuk orang lain itu merupakan salah satu sebab terkabulnya doa-doa kita.
Selain itu, mmendoakan sesama muslim tanpa sepengetahuan orangnya termasuk dari sunnah yang telah diamalkan turun-temurun oleh para Nabi dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka. Mereka senang kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga merekapun mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri. Dan ini di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara kaum muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman mereka.
(Baca juga : Lakukan Amalan Ini Sebelum Memulai Aktivitas, Pahalanya Berlimpah )
Petunjuk mendoakan orang lain, banyak terdapat dalam ayat-ayat Al Qur'an.
Allah Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ آمَنُو
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hasyr: 10)
(Baca juga : Romantisme Cinta Atikah dan Abdullah )
Allah Ta’ala berfirman tentang doa Ibrahim -alaihishshalatu wassalam-:
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
“Wahai Rabb kami, beri ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan semua orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)
Allah Ta’ala juga berfirman tentang Nuh -alaihishshalatu wassalam- bahwa beliau berdoa:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Wahai Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke dalam rumahku dalam keadaan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (QS. Nuh: 28)
(Baca juga : Pemerintah Putuskan Pangkas Libur Akhir Tahun )
Dan juga tentang Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, dimana beliau diperintahkan dengan ayat:
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)