Amalan-amalan Saat Turun Hujan yang Terlupakan
Rabu, 25 November 2020 - 08:35 WIB
“Apabila air mengalir di lembah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci”. Kemudian kami bersuci dengannya.” (HR. Muslim, Abu Daud, Al Baihaqi, dan Ahmad).
(Baca juga : Indonesia Sudah Terapkan Kecerdasan Buatan di Sektor Energi, Apa Saja? )
Ibnu Qudamah mengatakan, ”Dianjurkan untuk berwudhu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras.” (Al Mughni, 2/295).
3. Bersyukur
Hujan merupakan salah satu bentuk rezeki yang Allah turunkan bagi seluruh makhluknya yang ada di bumi. Mulai dari manusia, hewan, tumbuhan hingga tanah. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk bersyukur saat hujan turun, salah satunya dengan berdoa.
Sebagaimana hadis yang disampaikan oleh ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari, Ahmad dan An Nasai)
4. Tidak mencela hujan
Saat hujan turun, seringkali kita mecelanya karena banyak kegiatan kita yang harus tertunda. Seperti tak bisa pergi ke acara, ataua pakaian tak bisa kering dan hal lainnya. Secara tidak langsung kita telah menyesali turunnya hujan. Padahal itu adalah keberkahan tiada dua.
(Baca juga : Menanti Fajar di Serambi Mekkah )
Muslimah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasehatkan kita agar tidak selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam saat tidak mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.
Dalam sebuah hadis qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
“Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.” (HR. Bukhari dan Muslim).
(Baca juga : Defisit Anggaran Tembus Rp764 Triliun )
5. Mengambil berkah dari air hujan
Rasulullah dan para sahabat sangat senang saat hujan turun, karena memang di dalamnya terdapat banyak keberkahan. Sebagaimana hadis berikut ketika beliau menyingkap bajunya hingga terguyur hujan.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian beliau bersabda,
“Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.”
(Baca juga : Anies Baswedan Lantik Lima Anggota KPI DKI Periode 2020-2024 )
Imam An Nawawi dalam tafsirnya menjelaskan, “Makna hadis ini adalah hujan itu rahmat yaitu rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah Ta’ala. Oleh karena itu, Rasulullah bertabaruk (mengambil berkah) dari hujan tersebut.”
(Baca juga : Indonesia Sudah Terapkan Kecerdasan Buatan di Sektor Energi, Apa Saja? )
Ibnu Qudamah mengatakan, ”Dianjurkan untuk berwudhu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras.” (Al Mughni, 2/295).
3. Bersyukur
Hujan merupakan salah satu bentuk rezeki yang Allah turunkan bagi seluruh makhluknya yang ada di bumi. Mulai dari manusia, hewan, tumbuhan hingga tanah. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk bersyukur saat hujan turun, salah satunya dengan berdoa.
Sebagaimana hadis yang disampaikan oleh ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari, Ahmad dan An Nasai)
4. Tidak mencela hujan
Saat hujan turun, seringkali kita mecelanya karena banyak kegiatan kita yang harus tertunda. Seperti tak bisa pergi ke acara, ataua pakaian tak bisa kering dan hal lainnya. Secara tidak langsung kita telah menyesali turunnya hujan. Padahal itu adalah keberkahan tiada dua.
(Baca juga : Menanti Fajar di Serambi Mekkah )
Muslimah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasehatkan kita agar tidak selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam saat tidak mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.
Dalam sebuah hadis qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
“Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.” (HR. Bukhari dan Muslim).
(Baca juga : Defisit Anggaran Tembus Rp764 Triliun )
5. Mengambil berkah dari air hujan
Rasulullah dan para sahabat sangat senang saat hujan turun, karena memang di dalamnya terdapat banyak keberkahan. Sebagaimana hadis berikut ketika beliau menyingkap bajunya hingga terguyur hujan.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian beliau bersabda,
“Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.”
(Baca juga : Anies Baswedan Lantik Lima Anggota KPI DKI Periode 2020-2024 )
Imam An Nawawi dalam tafsirnya menjelaskan, “Makna hadis ini adalah hujan itu rahmat yaitu rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah Ta’ala. Oleh karena itu, Rasulullah bertabaruk (mengambil berkah) dari hujan tersebut.”