Sejarah Bani Israil Sebelum Kelahiran Isa Al-Masih
Minggu, 27 Desember 2020 - 10:08 WIB
Sejarah panjang bangsa Israil dimulai dalam kurun waktu 4.000 tahun yang lalu. Hal ini diceritakan oleh Nurhidayat dalam tesisnya "Kisah Nabi Isa dalam Al-Qur’an (Suatu Kajian Sejarah)" Program Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar 2017.
Sejarah Bani Israil (orang Yahudi) menggambarkan sejarah bangsa yang mengklaim akidah mereka sebagai akidah paling benar dan termulia. Atas dasar ini mereka mencela dan menyerang dengan terang-terangan sejarah bangsa lain sekaligus meremehkan kesucian agama lain.
(Baca Juga: Isa Al-Masih: Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu)
Mereka juga meremehkan tokoh-tokoh pahlawan atau orang terkemuka di dunia yang bukan keturunan mereka. Hal inilah yang memperpanjang konflik antara Israel dengan negara-negara Arab atau Palestina sekarang ini.
Dari berbagai literatur sejarah, Nurhidayat mengemukakan bahwa bangsa Israil dimulai dalam kurun waktu 4.000 tahun lalu. Ketika itu hiduplah sebuah keluarga Terah di Kota Ur di tanah Khaldea. Mereka menyembah matahari dan berhala. Terah yang disebut juga Azar (ayah Nabi Ibrahim 'alaihissalam) dikenal sebagai tukang pembuat patung dan memperdagangkannya.
Semua putra-putrinya membantu usaha orang tuanya. Nabi Ibrahim mengajarkan dan mengajak orang tuanya untuk menyembah Allah Ta'ala. Sikapnya bertentangan dengan kebiasaan ayah dan sukunya. -Raja Namrud yang saat itu berkuasa berusaha membakar Nabi Ibrahim lantaran menentang penyembahan berhala, namun tidak berhasil.
Setelah itu Nabi Ibrahim mulai mengembara dan inilah awal mula salah seorang Bani Israel. Hal ini termaktub dalam Kitab Perjanjian Lama yaitu Ibrahim (Abraham) pergi ku Ur ke Kanaan atas perintah Tuhan.
Hal ini sejalan dengan Al-Qur'an Surah As-Saffat Ayat 99, Allah berfirman: "Dan Ibrahim berkata: 'Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku".
Kan'an adalah tempat lahir putra Ibrahim yakni Ismail dan Ishak. Ismail kemudian menjadi nenek moyang bangsa Arab-- Nabi Muhammad SAW lahir dari keturunan Ismail--, sedangkan Ishak bapak Ya'qub menjadi nenek moyang bangsa Yahudi. Selanjutnya keturunan Ismail mendiami padang belantara (Hijaz), sedangkan Ishak mendiami Mesir yang diawali oleh Yusuf, sebagaimana dalam Kitab Kejadian 39:1.
Bani Israil adalah sebutan untuk keturunan Ya'qub. Nabi Ya'qub memiliki 12 putra yaitu, Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda (Yahuda), Dan, Naftali, Gad, Asyer, Isakhar, Zebulon, Yusuf, dan Benyamin. Keturunan mereka kemudian menjadi 12 suku dalam Bani Israil. Keturunan Yusuf dibagi menjadi dua yaitu Suku Manasye yang merupakan keturunan putra sulung Yusuf dan suku Efraim yang merupakan keturunan putra kedua Yusuf. Istilah bahasa Indonesia "Yahudi" berasal dan merujuk pada putra Nabi Ya'kub bernama Yehuda.
Mereka tinggal menetap di sana selama 400 tahun, hingga kelahiran Nabi Musa 'alaihissalam yang nanti memimpin Bani Israil keluar dari Mesir seperti yang dikisahkan dalam Kitab Keluaran (exodus).
Bani Israil Pada Masa Nabi Musa (1350-1250 SM)
Menurut para sejarawan, pada zaman Nabi Yusuf yang memerintah di Mesir ialah bangsa Hyksos, yakni salah satu suku Semit. Menjelang lahirnya Nabi Musa, Hyksos beserta dengan bangsa Israel dikalahkan oleh Raja Ramses 1 dari suku lain memerintahkan semua anak laki-laki yang lahir harus dibunuh. Tetapi Nabi Musa lahir pada saat itu justru dipelihara oleh Fir’aun (Ramses 1).
Nabi Musa adalah putra Imran yang terkecil, sedangkan dua kakaknya yakni Harun dan Maryam dua tahun lebih muda dibandingkan Nabi Musa. Nabi Harun diangkat oleh Allah untuk mendampingi Nabi Musa berdakwah. Allah mengangkatnya sebagai Rasul dan Nabi bagi bangsa Yahudi dan ditugaskan mengajak Fir'aun agar menyembah Allah.
Ajakan itu ditolak oleh Fir'aun dan mencegahnya untuk keluar dari Mesir. Barulah ketika Allah memberikan bencana kepada Fir'aun maka Fir’aun mengizinkan untuk keluar dari Mesir lalu mereka mengejar Bani Israil sehingga Allah membebaskan Bani Israil dan menenggelamkan Raja Fir'aun. Hal inilah yang dijadikan orang Yahudi sebagai peringatan hari Paskah.
Selesai upacara Paskah, mereka berangkat dari Mesir menuju Bukit Sinai. Di sinilah Bani Israil menderita kelaparan sehingga Allah memerintahkan untuk memukul tongkat Nabi Musa agar keluar air. Di tempat tersebut, Nabi Musa mendapatkan wahyu sehingga menerima perjanjian dengan Allah yang disebut "Sepuluh Amar Allah".
Selama 40 tahun mereka mengembara di Bukit Sinai sebelum mereka diijinkan memasuki negeri yang dijanjikan Allah, Kan'an. Sebelum menduduki Kan'an, Nabi Musa wafat beserta Nabi Harun.
Bangsa Israil Setelah Nabi Musa
Nabi Yusya bin Nun menggantikan Nabi Musa memimpin bangsa Israil (1280- 1200 SM) dan menduduki Kan'an setelah lama dijanjikan Allah. Selama hampir 500 tahun ditingalkan oleh keluarga Nabi Ya'kub. setelah menduduki Kan'an, mereka lupa perjanjiannya dengan Allah. Mereka membaurkan diri dengan adat istiadat Kan'an dengan kekafiran. Di antara penyelewengan mereka adalah penyembahan terhadap sapi emas.
Bangsa Israil kembali jaya tatkala dipimpin oleh Raja Talut (Kristen menyebutnya Saul) 1042-1012 SM; Nabi Daud (Kristen menyebutnya David) 1012-972 SM; dan Nabi Sulaiman (Kristen menyebutnya Solomon) 972-932 SM. Ketiga raja itu adalah tokoh kerajaan Bani Israil. Untuk mengetahui kisahnya lihat QS Al-Baqarah Ayat 246-51, dan QS An-Nahl Ayat 15-44.
Sejarah Bani Israil (orang Yahudi) menggambarkan sejarah bangsa yang mengklaim akidah mereka sebagai akidah paling benar dan termulia. Atas dasar ini mereka mencela dan menyerang dengan terang-terangan sejarah bangsa lain sekaligus meremehkan kesucian agama lain.
(Baca Juga: Isa Al-Masih: Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu)
Mereka juga meremehkan tokoh-tokoh pahlawan atau orang terkemuka di dunia yang bukan keturunan mereka. Hal inilah yang memperpanjang konflik antara Israel dengan negara-negara Arab atau Palestina sekarang ini.
Dari berbagai literatur sejarah, Nurhidayat mengemukakan bahwa bangsa Israil dimulai dalam kurun waktu 4.000 tahun lalu. Ketika itu hiduplah sebuah keluarga Terah di Kota Ur di tanah Khaldea. Mereka menyembah matahari dan berhala. Terah yang disebut juga Azar (ayah Nabi Ibrahim 'alaihissalam) dikenal sebagai tukang pembuat patung dan memperdagangkannya.
Semua putra-putrinya membantu usaha orang tuanya. Nabi Ibrahim mengajarkan dan mengajak orang tuanya untuk menyembah Allah Ta'ala. Sikapnya bertentangan dengan kebiasaan ayah dan sukunya. -Raja Namrud yang saat itu berkuasa berusaha membakar Nabi Ibrahim lantaran menentang penyembahan berhala, namun tidak berhasil.
Setelah itu Nabi Ibrahim mulai mengembara dan inilah awal mula salah seorang Bani Israel. Hal ini termaktub dalam Kitab Perjanjian Lama yaitu Ibrahim (Abraham) pergi ku Ur ke Kanaan atas perintah Tuhan.
Hal ini sejalan dengan Al-Qur'an Surah As-Saffat Ayat 99, Allah berfirman: "Dan Ibrahim berkata: 'Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku".
Kan'an adalah tempat lahir putra Ibrahim yakni Ismail dan Ishak. Ismail kemudian menjadi nenek moyang bangsa Arab-- Nabi Muhammad SAW lahir dari keturunan Ismail--, sedangkan Ishak bapak Ya'qub menjadi nenek moyang bangsa Yahudi. Selanjutnya keturunan Ismail mendiami padang belantara (Hijaz), sedangkan Ishak mendiami Mesir yang diawali oleh Yusuf, sebagaimana dalam Kitab Kejadian 39:1.
Bani Israil adalah sebutan untuk keturunan Ya'qub. Nabi Ya'qub memiliki 12 putra yaitu, Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda (Yahuda), Dan, Naftali, Gad, Asyer, Isakhar, Zebulon, Yusuf, dan Benyamin. Keturunan mereka kemudian menjadi 12 suku dalam Bani Israil. Keturunan Yusuf dibagi menjadi dua yaitu Suku Manasye yang merupakan keturunan putra sulung Yusuf dan suku Efraim yang merupakan keturunan putra kedua Yusuf. Istilah bahasa Indonesia "Yahudi" berasal dan merujuk pada putra Nabi Ya'kub bernama Yehuda.
Mereka tinggal menetap di sana selama 400 tahun, hingga kelahiran Nabi Musa 'alaihissalam yang nanti memimpin Bani Israil keluar dari Mesir seperti yang dikisahkan dalam Kitab Keluaran (exodus).
Bani Israil Pada Masa Nabi Musa (1350-1250 SM)
Menurut para sejarawan, pada zaman Nabi Yusuf yang memerintah di Mesir ialah bangsa Hyksos, yakni salah satu suku Semit. Menjelang lahirnya Nabi Musa, Hyksos beserta dengan bangsa Israel dikalahkan oleh Raja Ramses 1 dari suku lain memerintahkan semua anak laki-laki yang lahir harus dibunuh. Tetapi Nabi Musa lahir pada saat itu justru dipelihara oleh Fir’aun (Ramses 1).
Nabi Musa adalah putra Imran yang terkecil, sedangkan dua kakaknya yakni Harun dan Maryam dua tahun lebih muda dibandingkan Nabi Musa. Nabi Harun diangkat oleh Allah untuk mendampingi Nabi Musa berdakwah. Allah mengangkatnya sebagai Rasul dan Nabi bagi bangsa Yahudi dan ditugaskan mengajak Fir'aun agar menyembah Allah.
Ajakan itu ditolak oleh Fir'aun dan mencegahnya untuk keluar dari Mesir. Barulah ketika Allah memberikan bencana kepada Fir'aun maka Fir’aun mengizinkan untuk keluar dari Mesir lalu mereka mengejar Bani Israil sehingga Allah membebaskan Bani Israil dan menenggelamkan Raja Fir'aun. Hal inilah yang dijadikan orang Yahudi sebagai peringatan hari Paskah.
Selesai upacara Paskah, mereka berangkat dari Mesir menuju Bukit Sinai. Di sinilah Bani Israil menderita kelaparan sehingga Allah memerintahkan untuk memukul tongkat Nabi Musa agar keluar air. Di tempat tersebut, Nabi Musa mendapatkan wahyu sehingga menerima perjanjian dengan Allah yang disebut "Sepuluh Amar Allah".
Selama 40 tahun mereka mengembara di Bukit Sinai sebelum mereka diijinkan memasuki negeri yang dijanjikan Allah, Kan'an. Sebelum menduduki Kan'an, Nabi Musa wafat beserta Nabi Harun.
Bangsa Israil Setelah Nabi Musa
Nabi Yusya bin Nun menggantikan Nabi Musa memimpin bangsa Israil (1280- 1200 SM) dan menduduki Kan'an setelah lama dijanjikan Allah. Selama hampir 500 tahun ditingalkan oleh keluarga Nabi Ya'kub. setelah menduduki Kan'an, mereka lupa perjanjiannya dengan Allah. Mereka membaurkan diri dengan adat istiadat Kan'an dengan kekafiran. Di antara penyelewengan mereka adalah penyembahan terhadap sapi emas.
Bangsa Israil kembali jaya tatkala dipimpin oleh Raja Talut (Kristen menyebutnya Saul) 1042-1012 SM; Nabi Daud (Kristen menyebutnya David) 1012-972 SM; dan Nabi Sulaiman (Kristen menyebutnya Solomon) 972-932 SM. Ketiga raja itu adalah tokoh kerajaan Bani Israil. Untuk mengetahui kisahnya lihat QS Al-Baqarah Ayat 246-51, dan QS An-Nahl Ayat 15-44.