Ternyata, Setiap Anggota Tubuh Wajib Disedekahi

Selasa, 26 Januari 2021 - 06:45 WIB
Semakin banyak sedekah maka kebutuhan tulang dan sendi itu akan tercukupi. Atau bisa juga dengan kebaikan-kebaikan yang lain. Foto ilustrasi/ist
Dalam Islam, kebaikan itu maknanya luas . Kalau kita tidak bisa mengerjakan kebaikan jenis tertentu, maka kita bisa mengerjakan kebaikan jenis yang lain. Kalau Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak bukakan untuk kita pintu amal tertentu, maka kita bisa berpindah kepada pintu amal yang lain.



Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقةٌ ، كُلَّ يَوْمٍ تَطلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ : تَعدِلُ بَينَ الاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ، فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا ، أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقةٌ ، والكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقةٌ ، وبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقةٌ ، وتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ

“Setiap sendi dari manusia wajib untuk disedekahi setiap hari dimana matahari terbit. Kalau engkau berbuat adil di antara dua orang, maka itu adalah sedekah . Kalau engkau membantu seseorang dengan mengangkatnya ke atas tunggangannya, maka itu juga adalah sedekah. Atau engkau membantu mengangkatkan barangnya ke atas tunggangannya, itu juga sedekah. Kalimat yang baik, itu juga sedekah, dan bahkan setiap langkah yang engkau jalani itu juga sedekah. Dan menghilangkan gangguan dari jalan juga adalah terhitung sebagai sedekah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)



Apa makna hadis di atas? Dalam kajiannya di kanal dakwah muslim RodjaTV, Ustadz Anas Burhanudin MA menjelaskan bahwa setiap sendi manusia wajib untuk disedekahi setiap hari. Ada kewajiban untuk memberikan sedekah kepada setiap sendi atau tulang manusia. Dan sedekah ini bisa dengan harta kita, semakin banyak sedekah maka kebutuhan tulang dan sendi itu akan tercukupi. Atau bisa juga dengan kebaikan-kebaikan yang lain sebagaimana disebutkan di sini.

Juga perlu kita ketahui bersama bahwa hadis Abu Hurairah yang agung ini ditafsirkan oleh beberapa riwayat lain yang mirip. Di antaranya hadis Abu Dzar Radhiyallahu ‘Anhu yang diriwayatkan oleh Muslim, dalam hadis ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:



يُصْبِحُ عَلى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحدِكُمْ صَدَقةٌ: فكُلُّ تَسْبِيحةٍ صدقَةٌ، وكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وكُلُّ تَكْبِيرةٍ صدقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالمعْرُوفِ صَدقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنكَرِ صدقَةٌ. وَيُجْزِيءُ مِنْ ذلكَ ركْعتَانِ يَرْكَعُهُما منَ الضُّحَى

“Setiap pagi ada kewajiban sedekah untuk setiap sendi dari seorang di antara kalian; setiap tasbih terhitung sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu adalah sedekah, mengajak kepada kebaikan itu sedekah, mencegah orang dari kemungkaran juga sedekah, dan cukup untuk semua kewajiban sedekah itu dua rakaat yang dilakukan oleh seorang muslim pada waktu dhuha.” (HR. Muslim)



Hadis ini menegaskan bahwasanya ada kewajiban untuk menunaikan sedekah setiap sendi yang kita miliki. Dan ada tambahakan penjelasan bahwasanya ada sebuah amalan yang bisa mencukupi kewajiban memenuhi hak setiap sendi yang kita miliki.

Yaitu melaksanakan dua rakaat salat dhuha. Kalau seorang di antara kita melaksanakan shalat sunnah dhuha 2 rakaat, maka itu cukup untuk memenuhi kewajiban sendi yang 360.



Kita punya banyak kewajiban dalam keseharian kita. Kita harus menjalankan ibadah-ibadah yang wajib. Dan kewajiban-kewajiban itu jumlahnya lebih daripada nilai 360 sedekah yang merupakan hak setiap sendi dan tulang kita setiap hari. Tapi di antara kewajiban itu adalah memenuhi hak 360 sendi yang kita miliki.

Jadi, satu kewajiban bisa selesai dengan salat 2 rakaat. Dalam salat ini kita melakukan gerakan-gerakan dengan melibatkan semua sendi dan badan kita. Kalau ibadah yang lain seperti dzikir, yang bergerak adalah lidah, bibir, gigi, sebatas itu. Saat kita bersedekah dengan harta yang kita miliki, maka yang bergerak bisa jadi adalah sendi-sendi yang ada di tangan. Tapi dengan salat 2 rakaat, maka seluruh anggota tubuh kita bergerak. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali Rahimahullahu Ta’ala dalam Jami’ul Ulum wal Hikam.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اَيۡنَ مَا تَكُوۡنُوۡا يُدۡرِكْكُّمُ الۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنۡتُمۡ فِىۡ بُرُوۡجٍ مُّشَيَّدَةٍ‌ ؕ وَاِنۡ تُصِبۡهُمۡ حَسَنَةٌ يَّقُوۡلُوۡا هٰذِهٖ مِنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ‌ ۚ وَاِنۡ تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةٌ يَّقُوۡلُوۡا هٰذِهٖ مِنۡ عِنۡدِكَ‌ ؕ قُلۡ كُلٌّ مِّنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ‌ ؕ فَمَالِ ھٰٓؤُلَۤاءِ الۡقَوۡمِ لَا يَكَادُوۡنَ يَفۡقَهُوۡنَ حَدِيۡثًا
Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, Ini dari sisi Allah, dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan, Ini dari engkau (Muhammad). Katakanlah, Semuanya (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?

(QS. An-Nisa Ayat 78)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More