Waspadai 7 Penyakit Lisan yang Sering Dianggap Remeh Ini

Selasa, 02 Maret 2021 - 07:25 WIB
Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu mendebat saudaramu, janganlah kamu mempermainkannya, dan janganlah kamu membuat janji dengannya lalu tidak kamu tepati.” (HR. at-Tirmidzi).

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,

“Siapa yang meninggalkan perbantahan padahal dia benar maka dibangun untuknya sebuah rumah di surga yang paling atas. Siapa yang meninggalkan perbantahan sedangkan dia salah maka dibangun untuknya rumah di bagian pinggir surga.

4. Pertengkaran

Lebih berat daripada bantahan dan perdebatan, pertengkaran bisa saja muncul secara tiba-tiba. Pertengkaran cenderung menyalahkan orang lain dan bersikeras mempertahakannya pendapatnya demi mencapai harta dan hak yang direncanakan.



Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah bersabda,

“Orang yang paling dibenci Allah adalah yang paling keras dalam pertengakaran.” (HR. Bukhari).

5. Berkata keji, jorok, cacian, dan melaknat.

Mencela, berkata jorok, mencaci dan melaknat adalah hal tercela yang jadi sumber keburukan dan kehinaan. Ketika seseorang berbicara demikian, maka hilanglah rahmat Allah padanya. Yang demikian juga bukanlah tanda-tanda seorang mukmin.



“Orang mukmin itu bukanlah orang yang suka melukai, bukan orang yang suka melaknat, bukan orang yang suka berkata keji dan bukan pula orang yang suka berkata kotor.” (HR. at-Tirmidzi).

Nabi Muhammad bersabda,

“Jauhilah kekejian, karena Allah tidak menyukai kekejian dan membuat-buat kekejian.”

6. Nyanyian dan syair

Salah satu bahaya dari lidah adalah nyanyian dan syair. Mengenai syair, perkataan yang baik maka dihitung kebaikan, namun perkataan yang buruk dihitung sebagai keburukan juga. Tetapi kosentrasi syair sendiri adalah perbuatan tercela. Begitu pula dengan nyanyian, yang mana jika tidak mengandung pujian-pujian kepada Allah dan Rasul-Nya, atau kata-kata yang baik maka dapat dihitung sebagai perkataan yang tidak berguna.



Rasulullah bersabda,

“Bahwa bagian dalam salah seorang di antara kalian penuh dengan nanah sampai mematikannya, sungguh lebih baik baginya daripada ia penuh, dengan syair.” (HR. Muslim).

7. Senda gurau.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَعِنۡدَهٗ مَفَاتِحُ الۡغَيۡبِ لَا يَعۡلَمُهَاۤ اِلَّا هُوَ‌ؕ وَيَعۡلَمُ مَا فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ‌ؕ وَمَا تَسۡقُطُ مِنۡ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعۡلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِىۡ ظُلُمٰتِ الۡاَرۡضِ وَلَا رَطۡبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مُّبِيۡنٍ
Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya, tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

(QS. Al-An'am Ayat 59)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More