Isra Miraj (3): Rasulullah Mencium Bau yang Amat Wangi dan Melihat Rupa Asli Dajjal
Rabu, 10 Maret 2021 - 14:39 WIB
Setelah Jin Ifrit tersungkur, di tengah perjalanan Isra Miraj Rasulullah صلى الله عليه وسلم mencium bau yang amat wangi. Rasulullah bertanya, "Wangi apa ini wahai Jibril?".
Berikut lanjutan kisah Isra Miraj Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sebagaimana diceritakan Al-Habib Ahmad Bin Novel Bin Salim Bin Jindan (Pengasuh Yayasan Al-Hawthah Al-Jindaniyah).
Malaikat Jibril menjawab: "Ini adalah wanginya seorang wanita mulia dan anak-anaknya. Dia adalah penyisir rambut putri Fir’aun. " Dikisahkan tatkala wanita mulia ini sedang menyisirkan rambut putri Fir’aun, saat itu sisirnya terjatuh, maka wanita mulia ini pun berkata, "Dengan nama Allah dan celakalah Fir’aun". Maka putri Fir’aun pun terperanjat dan berkata, "Apakah engkau mempunyai Tuhan selain ayahku?".
Wanita mulia itu menjawab, "Iya". Putri Fir’aun dengan murka berkata, "Apakah engkau ingin aku laporkan kepada ayahku?" Wanita mulia ini pun menjawab, "Silakan". Maka kejadian ini disampaikannya kepada Fir’aun, dan Fir'aun pun memanggilnya dengan murka berkata: "Apakah engkau bertuhan kepada selain aku?"
Wanita itu dengan tegas menjawab: "Iya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah Ta’ala."
Wanita mulia ini mempunyai dua orang anak dan suami. Fir’aun mengutus kepada mereka untuk menyiksa mereka semua agar bertuhan kepada Fir’aun, maka mereka menolaknya. Fir’aun berkata: "Sungguh aku akan membunuh kalian semua”. Maka wanita mulia itu berkata, "Lakukanlah apa yang engkau ingin lakukan terhadap kami, namun sebagai balasan dari pelayanan yang selama ini kami lakukan untuk putrimu, apabila engkau membunuh kami, jadikanlah kami dalam satu tempat yang sama, dan kubur kami setelah itu dalam satu kuburan yang sama".
Maka Fir’aun memerintahkan budaknya untuk menyiapkan penggorengan raksasa dari tembaga berisi minyak yang di panaskan, kemudian perempuan dan anak-anaknya dipaksa untuk melempar diri mereka satu persatu masuk ke dalam penggorengan tersebut. Satu persatu dilemparkan ke dalam penggorengan dan seketika hangus terpanggang hingga sampai kepada bayinya yang paling kecil dari yang masih menyusu.
Saat itu wanita ini tidak tega jika melihat bayinya yang kecil ini akan dilemparkan ke dalam penggorengan panas, namun tiba-tiba bayi itu berbicara dengan suara lantang dan jelas penuh kelembutan kepada ibunya, "Wahai ibu, tenanglah, jangan engkau ragu karena engkau berada dalam kebenaran". Wanita mulia ini dan anaknya di lemparkan ke dalam penggorengan raksasa berisi minyak yang sudah di panaskan.
As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki berkata: "Sesungguhnya ada empat bayi yang berbicara: yang pertama adalah kisah ini, kedua saksi nabi Yusuf ketiga kisah Juraij, keempat Nabi Isa bin Maryam."
Nabi Melihat Kaum yang Kepalanya Dihancurkan
Nabi صلى الله عليه وسلم kemudian melanjutkan perjalanannya hingga menyaksikan sekelompok kaum yang kepala mereka dihancurkan dengan batu. Setiap kali dihancurkan kembali seperti keadaan semula untuk dihancurkan kembali, begitu seterusnya tanpa akhir. Nabi berkata: "Wahai Jibril siapa mereka?" Jibril menjawab: "Mereka orang-orang yang kepalanya berat sekali untuk melakukan sholat lima waktu."
Melihat Kaum yang Memakan Pohon Berduri
Di perjalanan Nabi menyaksikan sekelompok kaum yang menutupi kemaluan dan dubur mereka dengan sehelai daun. Mereka digembalakan sebagaimana unta dan kambing digembalakan namun yang mereka makan adalah pohon-pohon yang berduri, buah yang pahit dan bara api jahannam yang panas beserta batunya.
Nabi bertanya: "Siapa mereka?" Jibril berkata: "Mereka adalah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat dan sedekah dari harta-harta mereka, dan Allah tidak menzalimi kepada mereka sama sekali."
Melihat Kaum Memakan Daging Bangkai
Di perjalanan, Nabi juga menyaksikan sekelompok kaum yang di hadapan mereka terdapat daging yang bagus di dalam sebuah wadah, serta daging bangkai yang jelek dan menjijikkan di wadah yang lain, namun ternyata mereka memilih untuk memakan daging bangkai yang jelek dan meninggalkan yang bagus.
Nabi صلى الله عليه وسلم berkata: "Apa ini wahai Jibril?" Jibril menjawab, "Ini laki-laki dari umatmu dia punya perempuan yang halal dan baik tapi dia mendatangi perempuan yang tidak halal baginya, dan menginap di tempatnya hingga waktu Subuh. Juga perempuan dari umatmu dia punya laki-laki yang halal dan baik tapi dia mendatangi laki laki yang tidak halal baginya, dan menginap di tempatnya hingga waktu subuh."
Menyaksikan Sebatang Pohon di Jalanan
Kemudian Nabi menyaksikan sebatang pohon di jalanan, tidak ada apapun yang melewati batang pohon tersebut baik itu pakaian atau sesuatu apapun kecuali kayu tersebut merobeknya. Maka Nabi bertanya: "Apa ini wahai Jibril?" Jibril berkata: "Ini adalah perumpamaan kaum dari umatmu, mereka duduk di jalan dan mereka memotong orang yang berjalan dan mengganggunya, kemudian Jibril membacakan suatu ayat Al-Qur’an:
Berikut lanjutan kisah Isra Miraj Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sebagaimana diceritakan Al-Habib Ahmad Bin Novel Bin Salim Bin Jindan (Pengasuh Yayasan Al-Hawthah Al-Jindaniyah).
Malaikat Jibril menjawab: "Ini adalah wanginya seorang wanita mulia dan anak-anaknya. Dia adalah penyisir rambut putri Fir’aun. " Dikisahkan tatkala wanita mulia ini sedang menyisirkan rambut putri Fir’aun, saat itu sisirnya terjatuh, maka wanita mulia ini pun berkata, "Dengan nama Allah dan celakalah Fir’aun". Maka putri Fir’aun pun terperanjat dan berkata, "Apakah engkau mempunyai Tuhan selain ayahku?".
Wanita mulia itu menjawab, "Iya". Putri Fir’aun dengan murka berkata, "Apakah engkau ingin aku laporkan kepada ayahku?" Wanita mulia ini pun menjawab, "Silakan". Maka kejadian ini disampaikannya kepada Fir’aun, dan Fir'aun pun memanggilnya dengan murka berkata: "Apakah engkau bertuhan kepada selain aku?"
Wanita itu dengan tegas menjawab: "Iya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah Ta’ala."
Wanita mulia ini mempunyai dua orang anak dan suami. Fir’aun mengutus kepada mereka untuk menyiksa mereka semua agar bertuhan kepada Fir’aun, maka mereka menolaknya. Fir’aun berkata: "Sungguh aku akan membunuh kalian semua”. Maka wanita mulia itu berkata, "Lakukanlah apa yang engkau ingin lakukan terhadap kami, namun sebagai balasan dari pelayanan yang selama ini kami lakukan untuk putrimu, apabila engkau membunuh kami, jadikanlah kami dalam satu tempat yang sama, dan kubur kami setelah itu dalam satu kuburan yang sama".
Maka Fir’aun memerintahkan budaknya untuk menyiapkan penggorengan raksasa dari tembaga berisi minyak yang di panaskan, kemudian perempuan dan anak-anaknya dipaksa untuk melempar diri mereka satu persatu masuk ke dalam penggorengan tersebut. Satu persatu dilemparkan ke dalam penggorengan dan seketika hangus terpanggang hingga sampai kepada bayinya yang paling kecil dari yang masih menyusu.
Saat itu wanita ini tidak tega jika melihat bayinya yang kecil ini akan dilemparkan ke dalam penggorengan panas, namun tiba-tiba bayi itu berbicara dengan suara lantang dan jelas penuh kelembutan kepada ibunya, "Wahai ibu, tenanglah, jangan engkau ragu karena engkau berada dalam kebenaran". Wanita mulia ini dan anaknya di lemparkan ke dalam penggorengan raksasa berisi minyak yang sudah di panaskan.
As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki berkata: "Sesungguhnya ada empat bayi yang berbicara: yang pertama adalah kisah ini, kedua saksi nabi Yusuf ketiga kisah Juraij, keempat Nabi Isa bin Maryam."
Nabi Melihat Kaum yang Kepalanya Dihancurkan
Nabi صلى الله عليه وسلم kemudian melanjutkan perjalanannya hingga menyaksikan sekelompok kaum yang kepala mereka dihancurkan dengan batu. Setiap kali dihancurkan kembali seperti keadaan semula untuk dihancurkan kembali, begitu seterusnya tanpa akhir. Nabi berkata: "Wahai Jibril siapa mereka?" Jibril menjawab: "Mereka orang-orang yang kepalanya berat sekali untuk melakukan sholat lima waktu."
Melihat Kaum yang Memakan Pohon Berduri
Di perjalanan Nabi menyaksikan sekelompok kaum yang menutupi kemaluan dan dubur mereka dengan sehelai daun. Mereka digembalakan sebagaimana unta dan kambing digembalakan namun yang mereka makan adalah pohon-pohon yang berduri, buah yang pahit dan bara api jahannam yang panas beserta batunya.
Nabi bertanya: "Siapa mereka?" Jibril berkata: "Mereka adalah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat dan sedekah dari harta-harta mereka, dan Allah tidak menzalimi kepada mereka sama sekali."
Melihat Kaum Memakan Daging Bangkai
Di perjalanan, Nabi juga menyaksikan sekelompok kaum yang di hadapan mereka terdapat daging yang bagus di dalam sebuah wadah, serta daging bangkai yang jelek dan menjijikkan di wadah yang lain, namun ternyata mereka memilih untuk memakan daging bangkai yang jelek dan meninggalkan yang bagus.
Nabi صلى الله عليه وسلم berkata: "Apa ini wahai Jibril?" Jibril menjawab, "Ini laki-laki dari umatmu dia punya perempuan yang halal dan baik tapi dia mendatangi perempuan yang tidak halal baginya, dan menginap di tempatnya hingga waktu Subuh. Juga perempuan dari umatmu dia punya laki-laki yang halal dan baik tapi dia mendatangi laki laki yang tidak halal baginya, dan menginap di tempatnya hingga waktu subuh."
Menyaksikan Sebatang Pohon di Jalanan
Kemudian Nabi menyaksikan sebatang pohon di jalanan, tidak ada apapun yang melewati batang pohon tersebut baik itu pakaian atau sesuatu apapun kecuali kayu tersebut merobeknya. Maka Nabi bertanya: "Apa ini wahai Jibril?" Jibril berkata: "Ini adalah perumpamaan kaum dari umatmu, mereka duduk di jalan dan mereka memotong orang yang berjalan dan mengganggunya, kemudian Jibril membacakan suatu ayat Al-Qur’an: