Isra Miraj (5): Rasulullah Bertemu Nabi Adam dan Melihat Kaum yang Disiksa
Jum'at, 12 Maret 2021 - 05:00 WIB
Melihat Kaum yang Tubuhnya Dipotong-potong
Kemudian, Nabi صلى الله عليه وسلم menyaksikan sekelompok kaum yang sedang dipotong-potong daging dari bagian tubuh mereka. Kemudian daging mereka dijejalkan untuk dimakannya, sambil diserukan kepada mereka, "Makanlah dagingmu sebagaimana kamu memakan daging saudaramu."
Maka Nabi bertanya: "Siapakah mereka itu wahai jibril?" Jibril menjawab: "Mereka itu adalah sekelompok umatmu yang suka mencela, menfitnah, dan mengolok-olok kejelekan orang lain dengan kedipan mata mereka dan ucapan mereka."
Di perjalanan Nabi juga menyaksikan sekelompok orang pemakan harta riba, pemakan harta anak yatim dengan cara zalim, dan para pezina, serta pelaku kemaksiatan lainnya dalam keadaan yang sangat buruk. Bahkan lebih buruk dari apa yang telah disaksikan dalam perjalanan tersebut.
Naik ke Langit Kedua Bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya
Kemudian Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم melanjutkan perjalanannya hingga naik ke langit kedua. Setelah masuk ke langit kedua, Nabi صلى الله عليه وسلم bertemu dengan dua saudara sepupu, yaitu Nabi Isa bin Maryam 'alaihis salam dan Nabi Yahya bin Zakariya 'alaihis salam. Pakaian dan rambut keduanya sangat mirip dan bersama mereka sekelompok dari kaum mereka.
Nabi Isa bertubuh sedang, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Rambutnya lurus dan kulitnya mendekati putih kemerahan seperti seorang yang baru keluar dari mandi uap. Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengatakan bahwa Nabi Isa itu mirip dengan sahabat 'Urwah bin Mas’ud Ats-Tsaqofi.
Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pun memberi salam kepada keduanya dan Nabi Isa dan Nabi Yahya menjawab salamnya serta menyambutnya dengan mengatakan: "Selamat datang wahai saudara yang soleh serta Nabi yang soleh". Lalu mereka mendoakan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan kebaikan.
Di Langit Ketiga Bertemu Nabi Yusuf
Kemudian Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم melanjutkan perjalanannya hingga naik ke langit ketiga. Setelah masuk ke langit ketiga, Nabi صلى الله عليه وسلم bertemu dengan Nabi Yusuf ‘alaihis salam dan bersamanya sekelompok dari kaumnya.
Nabi صلى الله عليه وسلم memberi salam kepadanya dan Nabi Yusuf menjawab salamnya serta menyambutnya dengan mengatakan: "Selamat datang wahai saudara yang saleh serta Nabi yang saleh". Lalu Nabi Yusuf mendoakan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan kebaikan.
Sesungguhnya Nabi Yusuf telah dianugerahkan Allah setengah dari ketampanan. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Nabi Yusuf adalah manusia paling indah yang pernah diciptakan Allah, dan Allah menjadikan ketampanan dan keindahannya di atas seluruh manusia, bagaikan rembulan di malam purnama antara bintang-bintang.
Maka Nabi صلى الله عليه وسلم bertanya: "Siapa dia wahai Jibril?" Jibril menjawab: "Dia adalah saudaramu Nabi Yusuf 'alaihis salam. Kemudian Nabi Muhammad melanjutkan perjalanannya hingga naik ke langit ke empat.
(Bersambung)!
Referensi:
1. Kitab An-Nur Al-Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi'raaj karya Al-Imam Al-'Allamah Sayyid Zainal 'Abidin bin Muhammad Al hadi bin Zainal 'Abidin Al-Barzanji.
2. Kitab Al-Anwar Al-Bahiyyah dan Kitab Wa Huwa bil Ufuq Al-A'la karya Al-Muhaddits As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki.
3. Kitab Al-Isra wal-Mi'raj karya Al-Imam Asy-Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi.
Kemudian, Nabi صلى الله عليه وسلم menyaksikan sekelompok kaum yang sedang dipotong-potong daging dari bagian tubuh mereka. Kemudian daging mereka dijejalkan untuk dimakannya, sambil diserukan kepada mereka, "Makanlah dagingmu sebagaimana kamu memakan daging saudaramu."
Maka Nabi bertanya: "Siapakah mereka itu wahai jibril?" Jibril menjawab: "Mereka itu adalah sekelompok umatmu yang suka mencela, menfitnah, dan mengolok-olok kejelekan orang lain dengan kedipan mata mereka dan ucapan mereka."
Di perjalanan Nabi juga menyaksikan sekelompok orang pemakan harta riba, pemakan harta anak yatim dengan cara zalim, dan para pezina, serta pelaku kemaksiatan lainnya dalam keadaan yang sangat buruk. Bahkan lebih buruk dari apa yang telah disaksikan dalam perjalanan tersebut.
Naik ke Langit Kedua Bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya
Kemudian Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم melanjutkan perjalanannya hingga naik ke langit kedua. Setelah masuk ke langit kedua, Nabi صلى الله عليه وسلم bertemu dengan dua saudara sepupu, yaitu Nabi Isa bin Maryam 'alaihis salam dan Nabi Yahya bin Zakariya 'alaihis salam. Pakaian dan rambut keduanya sangat mirip dan bersama mereka sekelompok dari kaum mereka.
Nabi Isa bertubuh sedang, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Rambutnya lurus dan kulitnya mendekati putih kemerahan seperti seorang yang baru keluar dari mandi uap. Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengatakan bahwa Nabi Isa itu mirip dengan sahabat 'Urwah bin Mas’ud Ats-Tsaqofi.
Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pun memberi salam kepada keduanya dan Nabi Isa dan Nabi Yahya menjawab salamnya serta menyambutnya dengan mengatakan: "Selamat datang wahai saudara yang soleh serta Nabi yang soleh". Lalu mereka mendoakan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan kebaikan.
Di Langit Ketiga Bertemu Nabi Yusuf
Kemudian Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم melanjutkan perjalanannya hingga naik ke langit ketiga. Setelah masuk ke langit ketiga, Nabi صلى الله عليه وسلم bertemu dengan Nabi Yusuf ‘alaihis salam dan bersamanya sekelompok dari kaumnya.
Nabi صلى الله عليه وسلم memberi salam kepadanya dan Nabi Yusuf menjawab salamnya serta menyambutnya dengan mengatakan: "Selamat datang wahai saudara yang saleh serta Nabi yang saleh". Lalu Nabi Yusuf mendoakan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan kebaikan.
Sesungguhnya Nabi Yusuf telah dianugerahkan Allah setengah dari ketampanan. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Nabi Yusuf adalah manusia paling indah yang pernah diciptakan Allah, dan Allah menjadikan ketampanan dan keindahannya di atas seluruh manusia, bagaikan rembulan di malam purnama antara bintang-bintang.
Maka Nabi صلى الله عليه وسلم bertanya: "Siapa dia wahai Jibril?" Jibril menjawab: "Dia adalah saudaramu Nabi Yusuf 'alaihis salam. Kemudian Nabi Muhammad melanjutkan perjalanannya hingga naik ke langit ke empat.
(Bersambung)!
Referensi:
1. Kitab An-Nur Al-Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi'raaj karya Al-Imam Al-'Allamah Sayyid Zainal 'Abidin bin Muhammad Al hadi bin Zainal 'Abidin Al-Barzanji.
2. Kitab Al-Anwar Al-Bahiyyah dan Kitab Wa Huwa bil Ufuq Al-A'la karya Al-Muhaddits As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki.
3. Kitab Al-Isra wal-Mi'raj karya Al-Imam Asy-Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi.
Baca Juga
(rhs)