5 Obat Hati, Salah Satunya Berkumpul dengan Orang-orang Saleh
Sabtu, 03 April 2021 - 20:46 WIB
5 Obat Hati, Salah Satunya Berkumpul dengan Orang-orang Saleh
Perkara hati adalah urusan penting yang wajib dijaga dengan baik oleh setiap muslim. Dalam satu Hadis diterangkan bahwa apabila hati seorang baik maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad.
Tak dipungkiri, banyak di antara manusia yang secara zahir kelihatan bahagia, namun hatinya sebenarnya sedang 'sakit'. Ia sering merasa tertekan dengan kehidupan, gundah gulana, bahkan diselimuti stres. Jika demikian, maka masalannya ada di hati.
Bagi yang ingin mengobati hatinya, setidaknnya ada lima amalan yang dapat dilakukan. Berikut kalam Syekh Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad Ismail Al-Khawwash (wafat 291 H), Beliau berkata: "Obat hati ada lima perkara, yaitu:
1. Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur (merenungkan isi dan maknanya).
2. Sering mengosongkan perut (berpuasa atau mengurangi makan).
3. Bangun malam untuk beribadah.
4. Tadharru’ (berdoa merendahkan diri) di waktu sahur.
5. Berkumpul dengan orang-orang sholeh.
Salah satu obat hati yang paling mujarab adalah berkumpul dengan orang-orang saleh atau membaca kisah-kisah orang saleh. Bahkan Imam Junaid Al-Baghdadi berkata: membaca Hikayat (kisah orang-orang sholeh) dan para auliya-Nya sangat membantu mengobati hati.
Allah berfirman:
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَ
"Dan tiap-tiap berita dari berita Rasul-rasul itu, kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad), untuk menguatkan hatimu dengannya." (Surah Hud: 120)
Imam Abu Hanifah berkata: Hikayat-hikayat mengenai para ulama dan kebaikan mereka, lebih aku sukai daripada banyaknya ilmu fiqih. Karena hikayat-hikayat ini memuat adab-adab dan akhlak mereka.
لَقَدْ كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ
"Sesungguhnya, kisah mereka (para Nabi) itu mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang mempunyai akal..." (QS Yusuf: 111)
Muhammad bin Yunus berkata: Tiada aku melihat akan seuatu yang lebih manfaat bagi hati daripada mengingati riwayat hidup orang-orang soleh.
Sufyan bin Uyainah mengatakan bahawa ketika menyebut orang-orang sholeh akan bercucuran rahmat. Maka duduk bersama orang-orang saleh atau mendengar percakapan (nasihat) mereka atau mendengar hadits dari mereka dan keutamaan mereka akan membuat hati tenang. Dada menjadi lapang dan membaguskan akhlaq dan amalan.
Al-Hafidz Al-Qurasyi pada pembukaan Kitab beliau Al-Jawahir al-Mudhiyyah, beliau berkata: Segolongan salaf menafsirkan firman Allah "Ketahuilah dengan zikrullah itu, tenteramlah hati manusia". Yaitu menyebut kemuliaan para sahabat Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم. Karena mereka pernah melihat langsung Rasulullah. Mereka mengikuti Rasulullah dengan sebaik-baiknya.
Para Tabi'in juga memiliki kemuliaan yang sedemikian, maka dengan menyebut mereka tenteramlah dengannya hati-hati. Dan demikian juga orang-orang yang sesudah mereka yang mengikuti mereka sebaik-baiknya sehingga hari kiamat.
Perkara hati adalah urusan penting yang wajib dijaga dengan baik oleh setiap muslim. Dalam satu Hadis diterangkan bahwa apabila hati seorang baik maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad.
Tak dipungkiri, banyak di antara manusia yang secara zahir kelihatan bahagia, namun hatinya sebenarnya sedang 'sakit'. Ia sering merasa tertekan dengan kehidupan, gundah gulana, bahkan diselimuti stres. Jika demikian, maka masalannya ada di hati.
Bagi yang ingin mengobati hatinya, setidaknnya ada lima amalan yang dapat dilakukan. Berikut kalam Syekh Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad Ismail Al-Khawwash (wafat 291 H), Beliau berkata: "Obat hati ada lima perkara, yaitu:
1. Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur (merenungkan isi dan maknanya).
2. Sering mengosongkan perut (berpuasa atau mengurangi makan).
3. Bangun malam untuk beribadah.
4. Tadharru’ (berdoa merendahkan diri) di waktu sahur.
5. Berkumpul dengan orang-orang sholeh.
Salah satu obat hati yang paling mujarab adalah berkumpul dengan orang-orang saleh atau membaca kisah-kisah orang saleh. Bahkan Imam Junaid Al-Baghdadi berkata: membaca Hikayat (kisah orang-orang sholeh) dan para auliya-Nya sangat membantu mengobati hati.
Allah berfirman:
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَ
"Dan tiap-tiap berita dari berita Rasul-rasul itu, kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad), untuk menguatkan hatimu dengannya." (Surah Hud: 120)
Imam Abu Hanifah berkata: Hikayat-hikayat mengenai para ulama dan kebaikan mereka, lebih aku sukai daripada banyaknya ilmu fiqih. Karena hikayat-hikayat ini memuat adab-adab dan akhlak mereka.
لَقَدْ كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ
"Sesungguhnya, kisah mereka (para Nabi) itu mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang mempunyai akal..." (QS Yusuf: 111)
Muhammad bin Yunus berkata: Tiada aku melihat akan seuatu yang lebih manfaat bagi hati daripada mengingati riwayat hidup orang-orang soleh.
Sufyan bin Uyainah mengatakan bahawa ketika menyebut orang-orang sholeh akan bercucuran rahmat. Maka duduk bersama orang-orang saleh atau mendengar percakapan (nasihat) mereka atau mendengar hadits dari mereka dan keutamaan mereka akan membuat hati tenang. Dada menjadi lapang dan membaguskan akhlaq dan amalan.
Al-Hafidz Al-Qurasyi pada pembukaan Kitab beliau Al-Jawahir al-Mudhiyyah, beliau berkata: Segolongan salaf menafsirkan firman Allah "Ketahuilah dengan zikrullah itu, tenteramlah hati manusia". Yaitu menyebut kemuliaan para sahabat Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم. Karena mereka pernah melihat langsung Rasulullah. Mereka mengikuti Rasulullah dengan sebaik-baiknya.
Para Tabi'in juga memiliki kemuliaan yang sedemikian, maka dengan menyebut mereka tenteramlah dengannya hati-hati. Dan demikian juga orang-orang yang sesudah mereka yang mengikuti mereka sebaik-baiknya sehingga hari kiamat.