3 Wirid yang Selalu Diamalkan Para Wali

Kamis, 08 April 2021 - 18:04 WIB
Ulama Kharismatik Habib Umar Bin Hafizh saat menghadiri pertemuan para Ulama dan Habaib. Foto/Ist
Para Wali Allah (Auliya) adalah orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan Allah Ta'ala. Mereka memiliki keistimewaan dan kekhususan di sisi Allah. Al-Qur'an menjelaskan para Waliyullah adalah orang beriman dan selalu bertakwa.

أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ,الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (QS Yunus: 62-63)

Baca Juga: Ingin Jadi Waliyullah? Penuhi 12 Syarat Ini

Salah satu keistimewaan Para Wali diterangkan oleh baginda Nabi, dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Sesungguhya Allah Ta'ala berfirman: 'Siapa yang memusuhi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya. Dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi." (Riwayat Al-Bukhari)



Ulama kharismatik Yaman Al-Habib Umar Bin Hafizh dilansir dari Pondok Habib menyebutkan beberapa amalan wirid Para Wali dari Habib Ali Ibn Hassan Al-Attas. Wirid ini dapat diamalkan siapa saja. Habib Ali berkata:

Ada tiga macam wirid yang tidak pernah berpisah dengan para Auliya' (sholihin) dikarenakan faedah dari wirid ini sangat besar baik di dunia maupun akhirat. Yaitu:

1. Membaca 100 Kali Sebelum Sholat Subuh.

‎سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم ،استغفرالله


Subhanallahi wa Bihamdihi Subhanallahil 'Azhiimi, Astaghfirullaah.

Artinya:

Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung, akumohon ampun kepada Allah.

Wirid ini dikenal dengan sebutan istighfarnya para Malaikat.

2. Membaca 100 Kali sesudah Sholat Zuhur.

‎لاإله إلا الله الملك الحق المبين


Laa ilaha illallah Al-Malikul haqqul Mubiin.

Artinya:

Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha Benar dan Nyata.

Rasulullah bersabda: "Siapa saja yang membaca kalimat ini, akan selamat (dijauhkan) dari kemiskinan dan akan menenangkan serta menyenangkan di alam kubur dari rasa kesepian."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci. Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.

(HR. Bukhari No. 5604)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More