6 Penyakit yang Ditimbulkan Karena Pujian Menurut Imam Al Ghazali

Kamis, 22 April 2021 - 17:38 WIB
Pujian seseorang kepada orang lain biasanya disampaikan dengan kata-kata manis. Ada yang ikhlas, ada pula dicampuri dengan pamrih tertentu. Pamrih inilah, umumnya berkonotasi negatif, yang sesungguhnya yang amat berbahaya. Foto ilustrasi/ist
Fitrah manusia adalah senang dengan segala sesuatu yang bersifat pujian . Memuji atau dipuji ini, ternyata memiliki bahaya dibaliknya, yakni bisa menimbulkan penyakit. Penyakit apa itu?

Pujian seseorang kepada orang lain biasanya disampaikan dengan kata-kata manis . Ada yang betul-betul ikhlas memberikannya karena seseorang itu layak dipuji, namun ada pula dicampuri dengan pamrih tertentu. Pamrih inilah, umumnya berkonotasi negatif , yang sesungguhnya yang amat berbahaya.

Baca juga: 4 Amalan di Bulan Ramadhan yang Pahalanya Dahsyat dan Berlipat-lipat

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pada dasarnya sangat melarang umatnya untuk memuji orang lain, terlebih di hadapan orang tersebut secara langsung. Perbuatan memuji orang lain berdampak mencelakakan saudaranya sendiri.

“Dari Abu Bakar, ia menceritakan bahwa ada seorang pria yang disebutkan di hadapan Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam, lalu seorang hadirin memuji orang tersebut. Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam lalu bersabda, “Celaka engkau, engkau telah memotong leher temanmu (berulang kali beliau mengucapkan perkataan itu). Jika salah seorang di antara kalian terpaksa/harus memuji, maka ucapkanlah, ”’Saya kira si fulan demikian kondisinya.” -Jika dia menganggapnya demikian-. Adapun yang mengetahui kondisi sebenarnya adalah Allah dan janganlah mensucikan seorang di hadapan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)





Lantas penyakit apa yang ditimbulkan dari bahaya pujian ini? Menurut Imam Ghazali, pujian itu bisa mendatangkan enam penyakit : empat kepada pemujinya, dan dua kepada yang dipuji.

1. Bahaya bagi yang memberi pujian

- Orang yang memberi pujian cenderung berlebihan dalam memuji, hingga berbohong. Apalagi jika ada maunya.

- Sering terjadi, orang yang memuji tidak tahu betul tentang orang orang yang dipujinya sehingga timbul pujian pujian semu.

- Orang yang memuji belum tentu menyenangi orang yang dipujinya. Dia hanya menunjukkan senang sesaat dan ada maksud atau harapan tertentu. Akibatnya bisa jatuh pada kemunafikan.

- Bisa jadi yang dipuji itu sebenarnya adalah orang zalim atau orang fasik dan ini dilarang. Sebab jika orang zhalim atau orang fasik dipuji maka yang memuji telah ikut mendorongnya untuk meneruskan kezhaliman dan kefasikannya.



2. Bahaya bagi yang menerima pujian

- Bisa mendatangkan ujub dan sombong bagi yang dipuji.

Ujub dan sombong adalah dua penyakit hati yang berbahaya. Salah satu pemicu penyakit ujub dan sombong ini salah satunya pujian yang tidak disikapi secara baik. Seseorang yang memiliki dua jenis penyakit ini maka pada gilirannya akan sulit menerima kebenaran dan akhirnya meremehkan orang lain.

- Bisa menimbulkan sikap lemah.

Seseorang yang dipuji umumnya akan berbesar hati dan merasa sudah lebih dari orang lain. Akibatnya bisa melemahkan semangatnya untuk memperbaiki diri. Padahal yang dipujikan kepadanya belum tentu benar semua.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbiasa membaca doa: YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu). Kemudian aku pun bertanya, Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang anda bawa. Lalu apakah anda masih khawatir kepada kami? Beliau menjawab: Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya.

(HR. Tirmidzi No. 2066)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More