Keistimewaan Sedekah di Waktu Susah
Kamis, 29 April 2021 - 09:39 WIB
Salah satu amalan yang dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala adalah sedekah atau berbagai kepada sesama. Bersedekah juga mampu mendatangkan banyak keberkahan dan manfaat bagi siapa yang mau melakukannya.
Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah Ta'ala :
اَلَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ بِالَّيۡلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمۡ اَجۡرُهُمۡ عِنۡدَ رَبِّهِمۡۚ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 274)
Ada beragam waktu istimewa ketika seseorang hendak bersedekah. Manshur Abdul Hakim dalam bukunya 'Terapi Bersedekah' menyebutkan, salah satu sedekah yang terbaik waktunya adalah ketika masih sehat dan kuat, saat setelah menunaikan kewajiban ibadah, dan sedekah yang diberikan kepada kerabat.
Namun, sedekah juga dianjurkan dilakukan di saat waktu sempit (susah). Yang dimaksud dengan sedekah di waktu sempit adalah melakukan sedekah ketika kita juga sedang membutuhkan. Sedekah di waktu sempit ini ternyata memiliki pahala yang besar.
Dengan bersedekah pada saat keadaan kita sempit adalah sesuatu yang sangat menakjubkan. Dengan bersedekah di waktu kita susah, tentu ini adalah salah satu bukti tentang keimanan kita. Meskipun dalam keadaan yang sempit, seseorang bersedekah akan mendapatkan ganjaran yang berlipat dari Allah SWT.
Begitu juga Rasulullah pernah menjelaskan tentang keutamaan bersedekah di masa sulit, “Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat disertai pelit (sulit mengeluarkan harta), saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari dan Muslim).
Hikmah yang bisa kita ambil yaitu Allah sangat menyukai seseorang yang ketika dalam keadaan lapang dan memiliki banyak harta ia rajin dalam mensedekahkan hartanya. Meskipun orang dalam keadaan yang sempit, hal tersebut tidak menghentikannya untuk berinfak di jalan Allah.
Oleh karena itu, Orang yang bersedekah dalam waktu lapang dan sempit adalah orang yang istimewa bagi Allah SWT. Karena dengan bersedekah akan menghilangkan sifat sombong yang kita miliki serta membuktikan keimanan dan kecintaan kita kepada Allah dan Rasulnya.
Wallahu A'lam
Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah Ta'ala :
اَلَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ بِالَّيۡلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمۡ اَجۡرُهُمۡ عِنۡدَ رَبِّهِمۡۚ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 274)
Ada beragam waktu istimewa ketika seseorang hendak bersedekah. Manshur Abdul Hakim dalam bukunya 'Terapi Bersedekah' menyebutkan, salah satu sedekah yang terbaik waktunya adalah ketika masih sehat dan kuat, saat setelah menunaikan kewajiban ibadah, dan sedekah yang diberikan kepada kerabat.
Namun, sedekah juga dianjurkan dilakukan di saat waktu sempit (susah). Yang dimaksud dengan sedekah di waktu sempit adalah melakukan sedekah ketika kita juga sedang membutuhkan. Sedekah di waktu sempit ini ternyata memiliki pahala yang besar.
Dengan bersedekah pada saat keadaan kita sempit adalah sesuatu yang sangat menakjubkan. Dengan bersedekah di waktu kita susah, tentu ini adalah salah satu bukti tentang keimanan kita. Meskipun dalam keadaan yang sempit, seseorang bersedekah akan mendapatkan ganjaran yang berlipat dari Allah SWT.
Baca Juga
Begitu juga Rasulullah pernah menjelaskan tentang keutamaan bersedekah di masa sulit, “Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat disertai pelit (sulit mengeluarkan harta), saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari dan Muslim).
Hikmah yang bisa kita ambil yaitu Allah sangat menyukai seseorang yang ketika dalam keadaan lapang dan memiliki banyak harta ia rajin dalam mensedekahkan hartanya. Meskipun orang dalam keadaan yang sempit, hal tersebut tidak menghentikannya untuk berinfak di jalan Allah.
Oleh karena itu, Orang yang bersedekah dalam waktu lapang dan sempit adalah orang yang istimewa bagi Allah SWT. Karena dengan bersedekah akan menghilangkan sifat sombong yang kita miliki serta membuktikan keimanan dan kecintaan kita kepada Allah dan Rasulnya.
Wallahu A'lam
(wid)