Lebaran Arab Saudi Mungkin Ahad, Salat Idul Fitri di Rumah
Jum'at, 22 Mei 2020 - 16:01 WIB
Mahkamah Agung (MA) Arab Saudi akan mengumumkan jatuhnya hari raya Idul Fitri 1441 H atau 1 Syawal pada Jumat (22/5/2020) malam waktu setempat. MA meminta penduduk untuk ikut melihat hilal bulan pada hari Jumat. Bulan baru akan menandakan dimulainya Syawal, bulan kesepuluh dalam kalender Islam , akhir Ramadhan dan awal Idul Fitri.
MA meminta semua Muslim yang melihat bulan dengan mata kepala sendiri atau dengan peralatan khusus untuk mendaftarkan penampakan itu ke kantor syariah terdekat.
Sedangkan Komite penglihatan bulan Uni Emirat Arab (UEA) juga mengumumkan pertemuan virtual pada Jumat (20/5/2020) untuk melihat bulan baru.
Pengadilan Syariah di negara itu akan memberi tahu komite jika juga melihat sesuatu.
Jika bulan baru muncul pada Jumat (20/5/2020) malam, maka Idul Fitri akan dimulai pada Sabtu (23/5/2020).
Kalau tidak, itu akan dimulai setelah hari ke-30 Ramadhan, yang berarti pada hari Minggu (24/5/2020).
Sementara itu, Abdullah al Mosnad, ahli iklim dari Departemen Geografi Universitas Al Qassim, Arab Saudi, memprediksi kemungkinan bulan tenggelam 10 menit sebelum matahari pada Jumat sore ini di Kota Makkah. Maka itu, ia memprediksi 1 Syawal atau Idul Fitri 1441H bakal dirayakan pada Ahad 24 Mei 2020.
Dengan demikian, jelas Prof Abdullah, ibadah puasa Ramadhan di Arab Saudi akan digenapkan menjadi 30 hari.
"Menurut perhitungan ilmiah yang diterbitkan di situs pengamatan astronomi, matahari akan terbenam pada pukul 18.39 waktu setempat pada 293 derajat, sementara bulan terbenam pukul 18.26, Jumat 29 Ramadhan. Ini berarti bulan terbenam 13 menit sebelum matahari," jelas pernyataan observatorium Universitas Majmaah, seperti dikutip dari Saudi Gazette, Jumat (22/5/2020).
Dijelaskan bahwa pada Sabtu 30 Ramadhan atau 23 Mei 2020 Masehi, matahari diperkirakan terbenam pada pukul 18.40 waktu setempat di posisi 239 derajat.
Sedangkan bulan akan ditetapkan pada pukul 19.23 waktu setempat dalam posisi 293 derajat. Artinya, bulan akan tetap terlihat selama 43 menit setelah matahari terbenam pada ketinggian 8,84 derajat.
Lockdown
Pada lebaran ini kali Arab Saudi tidak akan membuka masjid kembali untuk pelaksanaan Salat Idul Fitri. Para muadzin di Saudi juga tidak akan mengumandangkan takbir Idul Fitri karena masjid di seluruh Kerajaan ditutup akibat pandemi virus corona ( Covid-19 ).
"Kementerian (Urusan Islam) membantah berita yang beredar di surat kabar dan media sosial mengenai penugasan muadzin masjid untuk mengumandangkan takbir Idul Fitri. Berita itu tidak benar dan Kementerian tidak mengeluarkan apa pun dalam hal ini," demikian pernyataan Kementerian Urusan Islam Saudi di akun Twitter @Saudi_MoiaEN, Kamis (21/5).
Meski demikian, dilansir laman Alarabiya, Kamis (21/5), Grand Mufti Arab Saudi Abdulaziz al-Sheikh menuturkan bahwa umat Islam diperbolehkan melaksanakan Salat Id di rumah masing-masing.
Terkait dengan pertemuan sosial selama Idul Fitri, otoritas terkait mendesak agar orang-orang mematuhi jarak sosial (social distancing) untuk mencegah penyebaran virus corona.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Saudi, pertemuan lebih dari lima orang atau pertemuan dengan lebih dari satu keluarga yang tidak tinggal di rumah yang sama dilarang. Mereka yang melanggar akan didenda atau dihukum.
Pada pekan lalu, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan bahwa penguncian (lockdown) dan aturan jam malam 24 jam akan diberlakukan di seluruh wilayah Kerajaan pada saat liburan Hari Raya Idul Fitri.
Rencananya, lockdown di Saudi akan dimulai pada 23 Mei dan berakhir 27 Mei, tergantung pihak berwenang mengumumkan dimulainya liburan. Saudi sendiri baru akan melakukan rukyatul hilal (melihat bulan tsabit) pada Jumat petang untuk memutuskan apakah Hari Raya Idul Fitri tahun ini jatuh pada 23 atau 24 Mei.
Aturan yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran pandemi Covid-19 itu telah membuat suasana Idul Fitri tahun ini di Saudi berbeda. Tidak ada lagi Shalat Idul Fitri di masjid dan tidak ada lagi kumpul-kumpul selama Idul Fitri, sesuatu yang selama ini menjadi tradisi selama Idul Fitri. ( )
MA meminta semua Muslim yang melihat bulan dengan mata kepala sendiri atau dengan peralatan khusus untuk mendaftarkan penampakan itu ke kantor syariah terdekat.
Sedangkan Komite penglihatan bulan Uni Emirat Arab (UEA) juga mengumumkan pertemuan virtual pada Jumat (20/5/2020) untuk melihat bulan baru.
Pengadilan Syariah di negara itu akan memberi tahu komite jika juga melihat sesuatu.
Jika bulan baru muncul pada Jumat (20/5/2020) malam, maka Idul Fitri akan dimulai pada Sabtu (23/5/2020).
Kalau tidak, itu akan dimulai setelah hari ke-30 Ramadhan, yang berarti pada hari Minggu (24/5/2020).
Sementara itu, Abdullah al Mosnad, ahli iklim dari Departemen Geografi Universitas Al Qassim, Arab Saudi, memprediksi kemungkinan bulan tenggelam 10 menit sebelum matahari pada Jumat sore ini di Kota Makkah. Maka itu, ia memprediksi 1 Syawal atau Idul Fitri 1441H bakal dirayakan pada Ahad 24 Mei 2020.
Dengan demikian, jelas Prof Abdullah, ibadah puasa Ramadhan di Arab Saudi akan digenapkan menjadi 30 hari.
"Menurut perhitungan ilmiah yang diterbitkan di situs pengamatan astronomi, matahari akan terbenam pada pukul 18.39 waktu setempat pada 293 derajat, sementara bulan terbenam pukul 18.26, Jumat 29 Ramadhan. Ini berarti bulan terbenam 13 menit sebelum matahari," jelas pernyataan observatorium Universitas Majmaah, seperti dikutip dari Saudi Gazette, Jumat (22/5/2020).
Dijelaskan bahwa pada Sabtu 30 Ramadhan atau 23 Mei 2020 Masehi, matahari diperkirakan terbenam pada pukul 18.40 waktu setempat di posisi 239 derajat.
Sedangkan bulan akan ditetapkan pada pukul 19.23 waktu setempat dalam posisi 293 derajat. Artinya, bulan akan tetap terlihat selama 43 menit setelah matahari terbenam pada ketinggian 8,84 derajat.
Lockdown
Pada lebaran ini kali Arab Saudi tidak akan membuka masjid kembali untuk pelaksanaan Salat Idul Fitri. Para muadzin di Saudi juga tidak akan mengumandangkan takbir Idul Fitri karena masjid di seluruh Kerajaan ditutup akibat pandemi virus corona ( Covid-19 ).
"Kementerian (Urusan Islam) membantah berita yang beredar di surat kabar dan media sosial mengenai penugasan muadzin masjid untuk mengumandangkan takbir Idul Fitri. Berita itu tidak benar dan Kementerian tidak mengeluarkan apa pun dalam hal ini," demikian pernyataan Kementerian Urusan Islam Saudi di akun Twitter @Saudi_MoiaEN, Kamis (21/5).
Meski demikian, dilansir laman Alarabiya, Kamis (21/5), Grand Mufti Arab Saudi Abdulaziz al-Sheikh menuturkan bahwa umat Islam diperbolehkan melaksanakan Salat Id di rumah masing-masing.
Terkait dengan pertemuan sosial selama Idul Fitri, otoritas terkait mendesak agar orang-orang mematuhi jarak sosial (social distancing) untuk mencegah penyebaran virus corona.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Saudi, pertemuan lebih dari lima orang atau pertemuan dengan lebih dari satu keluarga yang tidak tinggal di rumah yang sama dilarang. Mereka yang melanggar akan didenda atau dihukum.
Pada pekan lalu, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan bahwa penguncian (lockdown) dan aturan jam malam 24 jam akan diberlakukan di seluruh wilayah Kerajaan pada saat liburan Hari Raya Idul Fitri.
Rencananya, lockdown di Saudi akan dimulai pada 23 Mei dan berakhir 27 Mei, tergantung pihak berwenang mengumumkan dimulainya liburan. Saudi sendiri baru akan melakukan rukyatul hilal (melihat bulan tsabit) pada Jumat petang untuk memutuskan apakah Hari Raya Idul Fitri tahun ini jatuh pada 23 atau 24 Mei.
Aturan yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran pandemi Covid-19 itu telah membuat suasana Idul Fitri tahun ini di Saudi berbeda. Tidak ada lagi Shalat Idul Fitri di masjid dan tidak ada lagi kumpul-kumpul selama Idul Fitri, sesuatu yang selama ini menjadi tradisi selama Idul Fitri. ( )
(mhy)