Keutamaan Menyambung Shaf Ketika Sholat Berjamaah

Rabu, 16 Juni 2021 - 12:05 WIB
Menyambung atau mengisi shaf kosong saat sholat berjamaah mendapat keutamaan besar di sisi Allah. Foto/Ist
Orang yang mau mengisi dan menyambung shaf (barisan) yang kosong saat sholat berjamaah memiliki keutamaan besar di sisi Allah. Mereka yang mengisi shaf awal sebelum yang kedua, menyempurnakan shaf kedua, sebelum ketiga, dan seterusnya mendapat fadhillah sebagai berikut:

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الَّذِينَ يَصِلُونَ الصُّفُوفَ

"Sesungguhnya Allah dan para Malaikat bersholawat kepada orang-orang yang menyambungkan shaf". (HR Ibnu Majah No. 995; Ahmad No 23481; Ibnu Hibban No 2163; Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra No 4968, dari Abu Hurairah)



Apa yang dimaksud dengan menyambung shaf? Ustaz Farid Nu'man Hasan dalam satu kajiannya menukil Syekh Abdul Muhsin Al-'Abbad Al-Badr:

يكون الوصل بإتمام الصف الأول فالأول بحيث لا ينشأ الصف الثاني إلا إذا اكتمل الأول، ولا ينشأ الصف الثالث إلا إذا اكتمل الثاني، ولا ينشأ الصف الرابع إلا إذا اكتمل الثالث... وهكذا ويكون وصل الصفوف أيضاً بالتقارب والتراصّ في الصفوف وألا يكون فيها فُرَج، ويكون التراصّ والتقارب إلى جهة الإمام، ولا يكون إلى أحد طرفي الصف وإنما يتجه الناس إلى جهة الإمام، فإذا كانوا من جهة اليمين تراصّوا وتقاربوا إلى جهة اليسار، وإذا كانوا في يسار الصف فإنهم يتراصون إلى جهة اليمين، أي: إلى جهة الإمام. فوصل الصفوف يكون بملء الصفوف والتقارب وعدم وجود فُرَج، وكذلك يتحاذون بلا تقدم ولا تأخر

Dimaksud menyambung adalah dengan menyempurnakan shaf yang awal dahulu, tidak membuat shaf kedua sebelum shaf pertama sempurna. Tidak membentuk shaf yang ketiga kecuali setelah shaf kedua sempurna, tidak membentuk shaf keempat, kecuali setelah shaf ketiga sempurna dan begitu seterusnya.

Demikian juga menyambungkan shaf adalah dengan mendekat dan merapatkan shaf, dengan tidak ada celah-celah di dalamnya. Mendekat dan merapatkan shaf adalah dengan mengikuti arah (posisi) imam, bukan ke salah satu ujung shaf. Sesungguhnya manusia mengarah pada arahnya imam, jika mereka berada di sebelah kanan hendaknya mereka merapat dan mendekat ke arah kiri, jika mereka di sebelah kiri imam maka mereka merapatkan ke kanan yaitu ke posisi imam. Lalu, menyambung shaf juga dengan cara memenuhi shaf dan merapatkannya, dan menghilangkan adanya celah, begitu pula membetulkan shaf agar tidak terlalu ke depan dan tidak terlalu ke belakang. (Syekh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr, Syarh Sunan Abi Daud, 12/456)

Wallahu A'lam

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3847)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More