Tanda Dekatnya Kiamat Hilangnya Ilmu dan Tersebarnya Kebodohan

Selasa, 06 Juli 2021 - 05:00 WIB
Banyak ulama yang wafat menjadi pertanda semakin dekatnya Hari Kiamat. Foto perkuburan Baqi di Madinah/Ist
Sebagian tanda-tanda dekatnya hari Kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tersebarnya kebodohan dan kedunguan. Apa yang dimaksud dengan diangkatnya ilmu?

Saat ini umat Islam banyak dirundung duka dengan ragam musibah termasuk merebaknya wabah dan wafatnya ulama dan orang-orang 'alim. Kematian para ulama menjadi musibah besar bagi umat di zaman ini.



Terkait tanda-tanda Kiamat ini, Nabi صلى الله عليه وسلم telah mengabarkannya sejak 15 abad lalu. Beliau bersabda:

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ



"Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan." (HR Al-Bukhari No 178, Muslim No 222)

Makna hilangnya ilmu adalah wafatnya para ulama dan ini menjadi indikasi pertanda Kiamat semakin dekat. Sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut:

إِنَّ الله لا يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعَاً يَنْتَزِعُهُ من العِبادِ ولَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ حتَّى إذا لَمْ يُبْقِ عَالِمٌ اتَّخَذَ الناس رؤسَاً جُهَّالاً ، فَسُئِلوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا-البخاري

"Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menggengam ilmu dengan sekali pencabutan, mencabutnya dari para hamba-Nya. Namun Dia menggengam ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga, jika tidak disisakan seorang ulama, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. Maka mereka tersesat dan menyesatkan." (HR Al-Bukhari)

Di riwayat lain, Nabi bersabda: "Kematian seorang alim itu adalah musibah yang tak tergantikan, lobang yang dapat ditambal. Wafatnya seorang alim bagaikan bintang yang padam. Bahkan meninggalnya satu suku (kampung) itu lebih ringan dari pada meninggalnya seorang ulama." (HR At-Thabrani)

Imam Al-Ghazali dalam Kitabnya Ihya' menyebutkan: "Kematian seribu orang ahli ibadah yang rajin salat malam dan puasa di siangnya itu tidak sebanding dengan kematian seorang ulama yang mengerti halal haramnya aturan Allah Ta'ala (syariat)".

Agar Terhindar Dari Kebodohan

Para Ulama Salaf memberikan nasihat agar terhindar dari kebodohan yang dampaknya sangat besar.

قال مالك بن دينار رحمه الله :

كن عالمًا أو متعلمًا وإياك و الثالثة، فإنها مهلكة العقد ولا تكون عالمًا حتى تكون عاملًا، ولا تكون مؤمنًا حتى تكون تقيًا

Berkata Imam Malik bin Dinar rahimahullah: "Jadilah kalian itu orang yang berilmu atau orang yang mencari ilmu, dan janganlah menjadi orang yang ketiga karena dia menjadi penghancur akad. Dan kalian belum menjadi orang yang alim sampai kalian mengamalkan. Dan kalian juga belum menjadi orang yang beriman (dengan sempurna) sampai kalian menjadi orang yang bertakwa."

Tanda lain bahwa Kiamat sudah dekat dapat kita rasakan betapa perputaran waktu begitu cepatnya. Dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan: "Kiamat tidak akan terjadi hingga waktu terasa berlalu begitu cepatnya. Satu tahun terasa seperti satu bulan, satu bulan seperti sepekan, satu pekan seperti satu hari, dan satu hari seperti satu jam, dan satu jam seperti kedipan mata."

Dunia seakan-akan mendekati akhirnya, belum lagi kebodohan yang merajelala, banyaknya musibah dan bencana. Kiranya apa yang dikabarkan Nabi tentang pertanda Kiamat ini dapat menjadi iktibar bagi kita agar semakin mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Kuasa.



Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More