Jibril Malaikat Paling Mulia, Pakaiannya Sutera, Berhiaskan Permata dan Intan
Minggu, 25 Juli 2021 - 16:17 WIB
Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi dalam tulisannya berjudul الإيمان بالملائكة عليهم السلام yang diterjemahkan Abu Umamah Arif Hidayatullah menyebutkan di antara para malaikat ada malaikat yang sangat dekat kedudukannya kepada Allah ta’ala, seperti yang Dia jelaskan dalam firman-Nya:
لَّن يَسۡتَنكِفَ ٱلۡمَسِيحُ أَن يَكُونَ عَبۡدٗا لِّلَّهِ وَلَا ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ ٱلۡمُقَرَّبُونَۚ [ النساء: 172]
“al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah)”. [an-Nisaa’/4: 172].
Dan malaikat terdekat yang paling mulia ialah Jibril a’laihi sallam . Allah Ta’ala telah mensifati dirinya dengan Ruhul Qudus, dan Ruhul Amin serta yang mempunyai kekuatan. Sebagaimana disinggung oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya:
إِنَّهُۥ لَقَوۡلُ رَسُولٖ كَرِيمٖ – ذِي قُوَّةٍ عِندَ ذِي ٱلۡعَرۡشِ مَكِينٖ [التكوير: 19-20]
“Sesungguhnya al-Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy”. [at-Takwiir/81: 19-20].
Maksudnya malaikat Jibril adalah malaikat yang punya kedudukan dan tempat yang tinggi di sisi Allah azza wa jalla.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang menjelaskan sedikit tentang malaikat Jibril, beliau berkata, “Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَام مُنْهَبِطًا قَدْ مَلَأَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَعَلَيْهِ ثِيَابُ سُنْدُسٍ مُعَلَّقًا بِهِ اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ » [أخرجه أحمد]
“Aku pernah melihat Jibril turun memenuhi langit dan bumi dengan memakai pakaian sutera dan melingkar padanya permata dan intan“. [HR Ahmad 41/378 no: 24885]
Masih dalam riwayat Imam Ahmad dalam redaksinya sahabat Abdullah bin Mas’ud, ketika menjelaskan firman Allah Tabaraka wa Ta’ala:
وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً أُخۡرَىٰ – عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ [ النجم: 13-14]
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha”.[an-Najm/53: 13-14].
Beliau menceritakan, “Telah bersabda Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى عَلَيْهِ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ يُنْثَرُ مِنْ رِيشِهِ التَّهَاوِيلُ الدُّرُّ وَالْيَاقُوتُ » [أخرجه أحمد]
“Aku melihat Jibril tatkala di Sidratul Muntaha, dirinya memiliki enam ratus sayap yang menaburkan dari bulunya intan dan permata dengan warna yang berbeda-beda“.[HR Ahmad 7/31 no: 3915].
لَّن يَسۡتَنكِفَ ٱلۡمَسِيحُ أَن يَكُونَ عَبۡدٗا لِّلَّهِ وَلَا ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ ٱلۡمُقَرَّبُونَۚ [ النساء: 172]
“al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah)”. [an-Nisaa’/4: 172].
Dan malaikat terdekat yang paling mulia ialah Jibril a’laihi sallam . Allah Ta’ala telah mensifati dirinya dengan Ruhul Qudus, dan Ruhul Amin serta yang mempunyai kekuatan. Sebagaimana disinggung oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya:
إِنَّهُۥ لَقَوۡلُ رَسُولٖ كَرِيمٖ – ذِي قُوَّةٍ عِندَ ذِي ٱلۡعَرۡشِ مَكِينٖ [التكوير: 19-20]
“Sesungguhnya al-Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy”. [at-Takwiir/81: 19-20].
Maksudnya malaikat Jibril adalah malaikat yang punya kedudukan dan tempat yang tinggi di sisi Allah azza wa jalla.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang menjelaskan sedikit tentang malaikat Jibril, beliau berkata, “Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَام مُنْهَبِطًا قَدْ مَلَأَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَعَلَيْهِ ثِيَابُ سُنْدُسٍ مُعَلَّقًا بِهِ اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ » [أخرجه أحمد]
“Aku pernah melihat Jibril turun memenuhi langit dan bumi dengan memakai pakaian sutera dan melingkar padanya permata dan intan“. [HR Ahmad 41/378 no: 24885]
Masih dalam riwayat Imam Ahmad dalam redaksinya sahabat Abdullah bin Mas’ud, ketika menjelaskan firman Allah Tabaraka wa Ta’ala:
وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً أُخۡرَىٰ – عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ [ النجم: 13-14]
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha”.[an-Najm/53: 13-14].
Beliau menceritakan, “Telah bersabda Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى عَلَيْهِ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ يُنْثَرُ مِنْ رِيشِهِ التَّهَاوِيلُ الدُّرُّ وَالْيَاقُوتُ » [أخرجه أحمد]
“Aku melihat Jibril tatkala di Sidratul Muntaha, dirinya memiliki enam ratus sayap yang menaburkan dari bulunya intan dan permata dengan warna yang berbeda-beda“.[HR Ahmad 7/31 no: 3915].
(mhy)