Gus Baha Jelaskan Ciri Ahlussunnah wal Jama'ah, Berikut Tandanya
Rabu, 28 Juli 2021 - 20:37 WIB
Dalam satu kajiannya, Gus Baha (KH Ahmad Bahauddin Nursalim) menerangkan ciri Ahlussunnah wal Jama'ah pada zaman akhir ini. Ulama ahli tafsir Al-Qur'an kelahiran Rembang ini menyebutkan salah satu cirinya adalah memiliki sanad ilmu yang jelas.
Berikut penjelasan Gus Baha disiarkan akun Instagram @gusbahaonline 13 Juli 2021 lalu.
"Ciri Ahli Sunnah di zaman akhir itu, dalam Aqidah menganut Imam Abul Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi. Dalam masalah Fiqih mengikuti salah 1 dari mazhab 4 yaitu: Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i atau Imam Ahmad bin Hanbal."
Sedang dalam bertasawuf mengikuti salah satu dari dua mazhab yaitu, Abul Qosim Al-Juanidi atau Imam Al-Ghozali.
Mengapa menjadi definisi begitu? Karena, dulu firqoh di Arab banyak yg menentang. Itu pengertian apa? Nabi tak pernah menjelaskan begitu."
"Kalian jangan terjebak dengan ucapan mereka, bahwa Nabi tak pernah mengeluarkan definisi tentang ciri Ahlussunnah wal Jama'ah seperti itu. Tentu Nabi tak akan mengatakan seperti itu, karena di zaman Nabi belum ada Imam Al-Ghozali, belum ada Abul Qosim Al-Junaidi," jelas Gus Baha.
Tapi kita percaya dengan definisi seperti itu. Mengapa? Karena kita percaya bahwa Aswaja itu, orang yang seperti dikatakan Nabi: "Maa ana alaihil yauma wa ashaabi (Orang yang mengikuti perilaku saya dan mengikuti para sahabat saya).
Itu teks yang disampaikan Nabi. Lalu kenapa kita harus menyebut nama imam-imam kita dan sanad kita? Karena kalau kita tak menyebut sanad, akan muncul pertanyaan."
"Kamu kok bisa tahu sahabat melakukan itu kata siapa?" jawabnya "Kata guru saya." Kita kan tidak bisa langung mengatakan: "kata Nabi."
"Kata Nabi itu yang meriwayatkan siapa? Contoh Imam Al-Bukhari. Imam Al-Bukhari itu siapa? Beliau itu muridnya Imam Syafi'i. Karena Imam Al-Bukhari itu periodenya setelah Imam Syafi'i. Saya hafal sanadnya Imam Al-Bukhari sampai ke Rasulullah. Dan saya punya sanad sampai Imam Al-Bukhari," kata Gus Baha.
Misalkan kalian ditanya, "kamu tahu Amerika?" Terus kamu jawab "Tahu". "Kok bisa tahu Amerika? Dan kamu jawab "lihat di televisi." Televisi saja kamu jadikan sanad, kok Imam Syafii tak jadi sanad.
Contoh lagi, misal kamu ditanya suatu hal, terus kamu jawab: "Nabi itu berkata begini, jadi tak perlu ulama, harus ke Nabi saja langsung."
"Lha, kamu kok tahu kalau Nabi bilang seperti itu kata siapa? Apa kamu mau jawab lewat mimpi?" kata Gus Baha.
Demikian penjelasan singkat Gus Baha tentang ciri Gus Baha Bicara Tentang Wabah Covid-19, Berikut Pesannya
Berikut penjelasan Gus Baha disiarkan akun Instagram @gusbahaonline 13 Juli 2021 lalu.
"Ciri Ahli Sunnah di zaman akhir itu, dalam Aqidah menganut Imam Abul Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi. Dalam masalah Fiqih mengikuti salah 1 dari mazhab 4 yaitu: Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i atau Imam Ahmad bin Hanbal."
Sedang dalam bertasawuf mengikuti salah satu dari dua mazhab yaitu, Abul Qosim Al-Juanidi atau Imam Al-Ghozali.
Mengapa menjadi definisi begitu? Karena, dulu firqoh di Arab banyak yg menentang. Itu pengertian apa? Nabi tak pernah menjelaskan begitu."
"Kalian jangan terjebak dengan ucapan mereka, bahwa Nabi tak pernah mengeluarkan definisi tentang ciri Ahlussunnah wal Jama'ah seperti itu. Tentu Nabi tak akan mengatakan seperti itu, karena di zaman Nabi belum ada Imam Al-Ghozali, belum ada Abul Qosim Al-Junaidi," jelas Gus Baha.
Tapi kita percaya dengan definisi seperti itu. Mengapa? Karena kita percaya bahwa Aswaja itu, orang yang seperti dikatakan Nabi: "Maa ana alaihil yauma wa ashaabi (Orang yang mengikuti perilaku saya dan mengikuti para sahabat saya).
Itu teks yang disampaikan Nabi. Lalu kenapa kita harus menyebut nama imam-imam kita dan sanad kita? Karena kalau kita tak menyebut sanad, akan muncul pertanyaan."
"Kamu kok bisa tahu sahabat melakukan itu kata siapa?" jawabnya "Kata guru saya." Kita kan tidak bisa langung mengatakan: "kata Nabi."
"Kata Nabi itu yang meriwayatkan siapa? Contoh Imam Al-Bukhari. Imam Al-Bukhari itu siapa? Beliau itu muridnya Imam Syafi'i. Karena Imam Al-Bukhari itu periodenya setelah Imam Syafi'i. Saya hafal sanadnya Imam Al-Bukhari sampai ke Rasulullah. Dan saya punya sanad sampai Imam Al-Bukhari," kata Gus Baha.
Misalkan kalian ditanya, "kamu tahu Amerika?" Terus kamu jawab "Tahu". "Kok bisa tahu Amerika? Dan kamu jawab "lihat di televisi." Televisi saja kamu jadikan sanad, kok Imam Syafii tak jadi sanad.
Contoh lagi, misal kamu ditanya suatu hal, terus kamu jawab: "Nabi itu berkata begini, jadi tak perlu ulama, harus ke Nabi saja langsung."
"Lha, kamu kok tahu kalau Nabi bilang seperti itu kata siapa? Apa kamu mau jawab lewat mimpi?" kata Gus Baha.
Demikian penjelasan singkat Gus Baha tentang ciri Gus Baha Bicara Tentang Wabah Covid-19, Berikut Pesannya
(rhs)