Abu Nawas: Tiga Pertanyaan yang Sama dengan Tiga Jawaban yang Berbeda

Kamis, 02 September 2021 - 19:04 WIB
Abu Nawas: Tiga Pertanyaan...
Tingkah Abu Nawas seringkali mengundang tawa, namun dia kadang juga sangat serius. Ilustrasi/Istt
Tak selamanya Abu Nawas bersikap konyol. Kadang-kadang timbul kedalaman hatinya yang merupakan bukti kesufian dirinya. Bila sedang dalam kesempatan mengajar, ia akan memberikan jawaban-jawaban yang berbobot sekalipun ia tetap menyampaikannya dengan ringan.

Baca juga: Konspirasi Pembunuhan Seorang Menteri yang Diotaki Abu Nawas

Alkisah, Abu Nawas menerima tiga orang tamu yang mengajukan pertanyaan yang sama dan dalam waktu yang sama kepada Abu Nawas. “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?” tanya orang yang pertama.

“Orang yang mengerjakan dosa kecil,” jawab Abu Nawas.

“Mengapa begitu,” orang pertama mendesak.

“Sebab dosa kecil lebih mudah diampuni oleh Allah,” Abu Nawas menjelaskan.

Orang pertama itupun manggut-manggut sangat puas dengan jawaban Abu Nawas.

Giliran orang kedua maju. Ia ternyata mengajukan pertanyaan yang sama: “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”

“Yang utama adalah orang yang tidak mengerjakan keduanya,” ujar Abu Nawas.

“Mengapa demikian?” tanya orang kedua lagi.

“Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu pengampunan Allah sudah tidak diperlukan lagi,” jawab Abu Nawas santai.

Orang kedua itupun manggut-manggut puas menerima jawaban Abu Nawas.

Baca juga: Menanak Nasi di Atas Pohon, Cara Abu Nawas Memperjuangkan Keadilan bagi Si Miskin

Orang ketiga pun maju, pertanyaannya pun juga seratus persen sama: “Manakah yang lebin utama,orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”

“Orang yang mengerjakan dosa besar lebih utama,” ujar Abu Nawas.

“Mengapa bisa begitu?” tanya orang ketiga itu lagi.

“Sebab pengampunan Allah kepada hamba-Nya sebanding dengan besarnya dosa hamba-Nya,” ujar Abu Nawas kalem.

Orang ketiga itupun merasa puas dengan jawaban tersebut. Ketiga orang itupun lalu beranjak pergi.

Si murid yang suka bertanya kontan berujar mendengar kejadian itu. “Mengapa pertanyaan yang sama bisa menghasilkan tiga jawaban yang berbeda,” tanyanya keheranan.

Baca juga: Akal-akalan Abu Nawas Menyiasati Keinginan Baginda Memindah Istana
(mhy)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَلَا تُصَلِّ عَلٰٓى اَحَدٍ مِّنۡهُمۡ مَّاتَ اَبَدًا وَّلَا تَقُمۡ عَلٰى قَبۡرِهٖ ؕ اِنَّهُمۡ كَفَرُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ وَمَاتُوۡا وَهُمۡ فٰسِقُوۡنَ‏
Dan janganlah engkau (Muhammad) melaksanakan shalat untuk seseorang yang mati di antara mereka (orang-orang munafik), selama-lamanya dan janganlah engkau berdiri (mendoakan) di atas kuburnya. Sesungguhnya mereka ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.

(QS. At-Taubah Ayat 84)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More