Kisah Sufi Ibrahim Bin Adham: Ketika Iblis Mendatangi dan Mengejeknya

Kamis, 07 Oktober 2021 - 19:46 WIB
Ibrahim bin Adham bercerita ada empat koin perak yang telah ia lupakan segera setelah ia membuangnya, Iblis lari darinya, dan makanan muncul dari Yang Maha Tersembunyi. (Ilustrasi: Ist)
Farid al-Din Attar dalam bukunya berjudul Tadhkirat al-Auliya’ berkisah tentang perjalanan rohani tokoh sufi legendaris, Ibrahim bin Adham .



Ibrahim bin Adham bercerita:

Suatu waktu aku bepergian di gurun dengan menaruh kepercayaan kepada Allah. Selama tiga hari aku tidak menemukan apa pun untuk dimakan.

Iblis mendatangiku. "Apakah engkau meninggalkan kerajaanmu dan begitu banyak kemewahan hanya untuk pergi berziarah dengan kelaparan?" Iblis mengejekku. "Engkau juga bisa melakukan ziarah dengan kenyamanan dan tidak perlu menderita seperti ini."



Mendengar perkataan Iblis ini, aku mengangkat kepala tinggi-tinggi. "Ya Allah," aku menangis, "Apakah Engkau menunjuk musuh-Mu untuk menemui sahabat-Mu, untuk menyiksaku? Datanglah untuk menolongku! Karena aku tidak dapat menyeberangi gurun ini tanpa pertolongan-Mu."

Sebuah suara datang kepadaku, "Ibrahim, keluarkan apa yang engkau miliki di sakumu, agar Kami dapat mendatangkan apa yang dimiliki oleh Yang Maha Tersembunyi."

Aku memasukkan tanganku ke dalam saku. Ada empat koin perak yang telah aku lupakan. Segera setelah aku membuangnya, Iblis lari dariku, dan makanan muncul dari Yang Maha Tersembunyi.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Hadits of The Day
Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini bahwasanya dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memimpin kami shalat Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda: Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian? Orang-orang menjawab, Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Allah berfirman: Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, orang yang berkata bahwa Hujan turun kepada kita karena karunia Allah subhanahu wa ta'ala dan rahmat-Nya, maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata bahwa Hujan turun disebabkan bintang ini atau itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.

(HR. Bukhari No. 801)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More