Gus Mus: Hasil Taubat Diketahui dari Kerinduan yang Muncul

Rabu, 22 April 2020 - 10:13 WIB
KH Mustofa Bisri: Seusai bertaubat dan menyadari segala keangkuhan baik karena gaya, ilmu, maupun pangkat. Foto:GusMus Channel
JAKARTA - Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, mengingatkan keberadaan pandemi virus Corona atau Covid-19 yang telah menjadi persoalan global ini hendaknya membuat kita untuk instrospeksi diri.

Dia menyadari bahwa masing-masing orang dalam memasang wabah ini bermacam-macam. Ada yang menganggap ini sebagai musibah, cobaan, pelajaran, bahkan pencucian dunia.

Menurut pengasuh pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang ini, sebagai sebuah pelajaran, keberadaan Covid-19 telah membuat orang-orang yang sebelumnya sibuk dengan dunia, mendadak menjaga jarak dengannya.

"Kita dipaksa oleh makhluk kecil, lembut, untuk membikin jarak dengan dunia, untuk kembali di rumah dengan keluarga, dan kembali kepada diri kita sendiri," katanya, pada acara Munajat Hamba yang ditayangkan GusMus Channel, Selasa (21/4).

Kehadiran Covid-19, menurut Gus Mus, seharusnya cukup untuk menghancurkan kesombongan dan keangkuhan siapa pun baik dalam hal kekayaan, kepintaran, maupun kekuasaan.



"Orang yang mengandalkan ilmunya sekarang kelimpungan. Kita diajar kembali untuk menengok diri sendiri sebagai manusia. Manusia saja. Kita dipaksa untuk ingat bahwa kita ini semuanya adalah anak cucu Adam," katanya sambil mengutip potongan khutbah Nabi Muhammad ketika haji wada', yaitu "kullukum min adam wa adam min thurab."

Sabda Nabi Muhammad tersebut dikutip Gus Mus karena dalam pandangannya, selama ini terdapat orang yang tidak mau menjalin hubungan persaudaraan dan merasa bukan berasal dari keturunan yang sama, yaitu Nabi Adam.

Kehadiran Covid-19 juga mestinya mengingatkan manusia yang mengemban tugas sebagai khalifah, yakni mengatur dan merawat bumi. Selain itu, harusnya menyadarkan manusia sebagai hamba yang lemah di hadapan Allah.

"Ini mestinya menjadi perenungan kita ketika kita bersendiri, menjaga jarak dengan dunia, sendiri dengan diri kita, sendiri dengan Allah subhanahu wa ta'ala agar kemudian kita bisa kembali menjadi hamba yang dhaif di hadapan Allah subhanahu wa ta'ala, kita lalu bertobat," ucapnya.

Menurutnya, sekali pun manusia telah berbuat zalim terhadap diri sendiri, tapi kemudian mengakui kesalahannya dan bertobat, maka Allah akan menerima tobatnya. Hal itu dinyatakan Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 39.

"Mari kita bertaubat kepada Allah. Kalau kita sudah mengakui bahwa kita kemarin itu menzalimi diri kita sendiri, telah berbuat kesalahan, mari kita bertaubat. Allah sangat baik dengan kita. Allah memperingatkan, Allah memberikan pelajaran, tapi juga menerima kalau kita bertobat," ucapnya.

Seusai bertaubat dan menyadari segala keangkuhan baik karena gaya, ilmu, maupun pangkat, lanjutnya, kemudian berkomitmen kepada Allah bahwa dirinya akan kembali menjadi khalifah yang merawat bumi.

Menurutnya, hasil taubat dapat diketahui dari kerinduan yang muncul, yaitu apakah merindukan tempat-tempat ibadah, bersilaturahim ke saudaranya, atau justru kerinduan untuk kembali ke tempat-tempat hiburan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
cover top ayah
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنۡ سُلٰلَةٍ مِّنۡ طِيۡنٍ‌ (١٢) ثُمَّ جَعَلۡنٰهُ نُطۡفَةً فِىۡ قَرَارٍ مَّكِيۡنٍ (١٣) ثُمَّ خَلَقۡنَا النُّطۡفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقۡنَا الۡعَلَقَةَ مُضۡغَةً فَخَلَقۡنَا الۡمُضۡغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوۡنَا الۡعِظٰمَ لَحۡمًا ثُمَّ اَنۡشَاۡنٰهُ خَلۡقًا اٰخَرَ‌ ؕ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحۡسَنُ الۡخٰلِقِيۡنَ (١٤) ثُمَّ اِنَّكُمۡ بَعۡدَ ذٰلِكَ لَمَيِّتُوۡنَؕ (١٥) ثُمَّ اِنَّكُمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ تُبۡعَثُوۡنَ (١٦)
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati berasal dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian setelah itu, sesungguhnya kamu pasti mati. Kemudian, sesungguhnya kamu akan dibangkitkan dari kuburmu pada hari Kiamat.

(QS. Al-Mu'minun Ayat 12-16)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More