Tafsir Surat Yasin Ayat 2-4: Sumpah Allah atas Kerasulan Nabi Muhammad SAW

Kamis, 04 November 2021 - 15:34 WIB
Dalam Surat Yasin ayat 2 Allah SWT bersumpah dengan al-Qur’an yang penuh hikmah. Selain dengan Al-Qur’an, Allah SWT juga pernah bersumpah dengan dirinya sendiri, arsy, waktu subuh dan lain sebagainya. (Foto/Ilustrasi : Dok. SINDOnews)
Surat Yasin ayat 2-4 adalah berisi tentang kerasulan Nabi Muhammad SAW . Dalam surat itu Allah SWT bersumpah demi Al-Qur’an yang penuh hikmah.

Allah SWT berfirman:

وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ () إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ () عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيم


“Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah.”

“Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul.”

“(yang berada) di atas jalan yang lurus.



Laman Tafsiralquran.id menjelaskan ayat kedua dari surat Yasin di atas merupakan kalimat sumpah. Allah SWT bersumpah dengan al-Qur’an yang penuh hikmah. Selain dengan Al-Qur’an, Allah SWT juga pernah bersumpah dengan dirinya sendiri, arsy, waktu subuh dan lain sebagainya.

Allah SWT tidak bersumpah dengan sesuatu kecuali hal itu mulia dan istimewa di sisi-Nya serta patut direnungkan (tadabbur) oleh manusia. Salah satunya kitab suci Al-Qur’an.

Ibn Asyur mengatakan, sumpah Allah SWT di sini setidaknya bertujuan dua hal. Pertama, menunjukkan kemuliaan Al-Qur’an sebagai komponen sumpah (muqsam bih). Kedua, menguatkan isi pernyataan Allah SWT sendiri pada ayat setelahnya, bahwa Nabi Muhammad saw termasuk rasul yang lurus.



Definisi Al-Qur'an

Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: “Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang satu surat darinya dapat menjadi mukjizat.”

Allah SWT di sini menyebut Al-Qur’an sebagai al-hakim, yang bijaksana. Menurut Hamka, ini karena isi dan susunan Al-Qur’an selalu relevan untuk setiap zaman.

Al-hakim juga dapat bermakna penuh kandungan hikmah. Quraish Shihab menerangkan bahwa Al-Qur’an mengandung banyak hikmah yang dapat mengantarkan manusia pada kemaslahatan duniawi dan ukhrawi, serta menghindarkannya dari segala malapetaka baik di dunia maupun di akhirat.

Allah SWT bersumpah dengan Al-Qur’an akan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Dan bahwa beliau berada di jalan yang lurus. Jalan yang menyampaikan kepada akidah, syariat dan keistiqamahan. Demikian penjelasan dari Wahbah az-Zuhaili.

Al-Qur’an dengan kesempurnaan struktur bahasa dan kandungannya yang luar biasa itu menjadi bukti nyata kerasulan Nabi Muhammad yang buta huruf (ummi). Tidak mungkin beliau yang tidak memiliki latar belakang tradisi agama terdahulu mampu menciptakan karya yang begitu luar biasa seperti Al-Qur’an.



Penghulu Para Rasul

Rasulullah SAW bukan sekadar rasul biasa, melainkan beliau merupakan penghulu para rasul bahkan seluruh manusia. Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat at-Tabrani:
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّطۡفَةٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّكُمۡ ثُمَّ لِتَكُوۡنُوۡا شُيُوۡخًا ؕ وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّتَوَفّٰى مِنۡ قَبۡلُ وَلِتَبۡلُغُوۡۤا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ (٦٧) هُوَ الَّذِىۡ يُحۡىٖ وَيُمِيۡتُؕ فَاِذَا قَضٰٓى اَمۡرًا فَاِنَّمَا يَقُوۡلُ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ (٦٨)
Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. Kami perbuat demikian agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila Dia hendak menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu.

(QS. Ghafir Ayat 67-68)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More