Samson, Nabi Tanpa Pengikut yang Membawa Pedang di Padang Mahsyar

Jum'at, 05 November 2021 - 14:16 WIB
Samson adalah nabi yang tanpa pengikut saat masuk surga. (Foto/Ilustrasi: Ist)
Samson adalah Nabi tanpa pengikut yang membawa pedang di padang Mahsyar . Orang Ibrani menyebutnya Simson. Sedangkan orang Arab Sam'un. Nama ini diinggriskan menjadi Samson.



Rasulullah SAW bersabda bahwa pada saat hari akhir ketika seluruh manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar, semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing masuk ke dalam surga.

"Ada salah seorang Nabi yang dengan membawa pedang, yang tidak mempunyai pengikut satu pun, masuk ke dalam surga, dia adalah Sam'un Alaihi Salam," ujar Nabi SAW.

Hakim Terakhir



Dafiq Rohman dalam bukunya berjudul Janibal Ma'rifat menjelaskan Samson adalah hakim ketiga dan terakhir dalam zaman anak-anak Israel kuno. Kisah Samson diceritakan dalam kitab suci Yahudi, Tanakh (Alkitab Ibrani), Perjanjian Lama di Alkitab Kristen dan Talmud.

Makamnya dipercayai ada di Tel Tzora di Israel. Di sana terdapat dua batu pualam besar untuk Simson dan ayahnya Manoah. Di dekatnya terletak altar untuk Manoah. Tempat ini berada antara kota Zora dan Esvtaol.

Dafiq Rohman mengatakan Samson atau Simson, merupakan seorang nabi di dalam ajaran Islam yang dikenal dengan nama Nabi Sam'un Ghozi Alaihi Salam. Kisah nabi ini, terdapat di dalam kitab-kitab, seperti kitab Muqasyafatul Qulub dan kitab Qishashul Anbiyaa.



Nabi Sam'un Ghozi memiliki kemukjizatan, yaitu dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. "Cerita Nabi Sam'un Ghozi adalah kisah Israiliyat yang diceritakan turun-temurun di jazirah Arab," tutur Dafiq Rohman. "Cerita ini melegenda jauh sebelum Rasulullah lahir," lanjutnya.

Diceritakan bahwa Rasulullah SAW berkumpul bersama para sahabat di bulan Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam'un Ghozi Alaihi Salam. Beliau adalah nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.

Dikisahkan Nabi, Sam'un Ghozi berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT. Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam'un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil.

Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Sam'un. Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam'un Ghozi, akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.

Singkat cerita Nabi Sam'un Ghozi terpedaya oleh isterinya. Karena sayangnya dan cintanya kepada istrinya, Nabi Sam'un berkata kepada isterinya, “Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, maka ikatlah aku dengan potongan rambutku.”

Akhirnya Nabi Sam'um Ghozi diikat oleh istrinya saat ia tertidur, lalu dia dibawa ke hadapan sang raja. Beliau disiksa dengan dibutakan kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di istana raja.

Karena diperlakukan yang sedemikian hebatnya, Nabi Sam'un Ghozi berdoa kepada Allah SWT. Beliau berdoa dengan dimulai dengan bertaubat, kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Allah Taala.

Do'a Nabi Sam'un dikabulkan, dan istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta isteri dan para kerabat yang mengkhianatinya. Kemudian sang Nabi bersumpah kepada Allah, akan menebus semua dosa-dosanya dengan berjuang menumpas semua kebathilan dan kekufuran yang lamanya 1000 bulan.



Ketika Rasulullah selesai menceritakan kisah Nabi Sam'un yang berjuang fisabilillah selama 1000 bulan, salah satu sahabat Rasulullah berkata: “Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti Nabiyullah Sam'un Ghozi Alaihi Salam. Kemudian Rasulullah, diam sejenak.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman.

(HR. Bukhari No.8)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More