Doa Nabi Musa agar Dilapangkan Dada, Dimudahkan Urusan, dan Kelancaran Bicara

Selasa, 23 November 2021 - 13:01 WIB
Doa Nabi Musa as agar segala urusan diberi kelancaran termaktub dalam Al-Quran surah Thaha ayat 25-28. (Foto/Ilustrasi : Ist)
Doa Nabi Musa as agar segala urusan diberi kelancaran termaktub dalam Al-Quran surah Thaha ayat 25 -28. Kala itu, Nabi Musa bertemu dengan nur Allah SWT di Bukit Tursina. Bersamaan dengan itu pula Nabi Musa diangkat Allah SWT menjadi seorang rasul.

Nabi Musa menyadari beratnya risalah yang ia emban tersebut. Menjadi seorang rasul bukanlah suatu urusan yang mudah.

Di samping dituntut menjadi pemimpin, pembimbing bagi kaumnya, kualitas pribadi seorang rasul pun juga akan dijadikan uswah (teladan). Belum lagi tantangan yang harus dihadapi juga berasal dari kaumnya, Bani Israil , yang pandai berlogika dan berargumentasi.

Nabi Musa pun akhirnya meminta kekuatan kepada Allah SWT agar sanggup memikul beban yang akan ia hadapi.





Doa Dilapangkan Dada

Setelah menerima amanah dari Allah SWT untuk menjadi rasul dan menyerukan dakwah, Nabi Musa berdoa dengan ayat berikut:

قَالَ رَبِّ ٱشْرَحْ لِى صَدْرِى


“Nabi Musa berkata: Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku”(QS Thaha: 25)

Para mufassir menjelaskan bahwa dalam ayat ini Nabi Musa meminta untuk diberikan kelapangan dada, dan kebesaran jiwa agar bisa menanggung beban risalah.

Rintangan yang akan dihadapinya pastilah sangat berat. Tidak semua orang dapat menerima risalah itu sudah pasti. Cobaan dan fitnah dari manusia pasti ditemui. Hingga cemooh dan caci maki pun juga tidak bisa dihindari. Maka dari itu permintaan Nabi Musa untuk diberikan kelapangan dada adalah keniscayaan. Karena dengan kelapangan dada dan kebesaran jiwa, manusia akan mampu bersabar menghadapi cobaan sebesar apapun.

Doa Dimudahkan Urusan

Doa Nabi Musa selanjutnya adalah meminta dimudahkan urusan.

وَيَسِّرْ لِىٓ أَمْرِى


Dan mudahkanlah untukku urusanku”( QS Thaha: 26 )

Dalam mengemban tugas risalah yang berat, mengharap kepada Sang Penguasa Alam untuk dimudahkan segala kesulitan adalah jalan terbaik. Sebab, hanya Dia-lah satu-satunya Dzat yang mampu mengubah keadaan dikala sedang dalam kesulitan.

Apabila perkara yang sulit telah dimudahkan oleh Allah, maka jalan manusia untuk melaluinya akan tercapai. Begitu pula dengan yang diharapkan Nabi Musa. Ia percaya hanya Allah yang mampu meringankan segala urusannya sebagai bentuk kepasrahannya bahwa pada hakikatnya ia hanyalah seorang hamba-Nya.



Doa Kelancaran Bicara
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏ (١١٦) مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 116-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More