Alasan Mengapa Al-Qur'an Dibaca dengan Suara Merdu dan Indah

Rabu, 01 Desember 2021 - 17:36 WIB
Seorang Qari sedang melagukan Al-Quran dengan penuh khusyu. Islam menganjurkan umatnya menghiasi Al-Quran dengan suara yang bagus. Foto/dok tafsiralquran
Membaca Al-Qur'an dengan irama dan lantunan indah merupakan perkara yang sangat dianjurkan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan umatnya membaca Al-Qur'an dengan suara yang indah.

Dalam salah satu hadis riwayat Al-Hakim, Nabi bersabda:

عن البراء رضي الله عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : زينوا القرآن بأصواتكم ، فإن الصوت الحسن يزيد القرآن حسنا.

"Dari al-Barra berkata: Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda: "Hiasilah Al-Qur'an dengan suaramu, karena sesungguhnya suara yang bagus akan menjadikan bacaan Al-Qur'an bertambah bagus pula." (Al-Hakim, Al-Mustadrak)

Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Allah tidak pernah mendengarkan sesuatu dengan penuh perhatian sebagaimana Dia mendengarkan dengan penuh perhatian kepada seorang Nabi yang melagukan Al-Qur'an." (HR Al-Bukhari dan Muslim)



Alasan lain mengapa Al-Qur'an dibaca dengan lantunan yang indah dijelaskan dalam Hadis berikut: "Dari Fudhalah bin Ubaid berkata bahwa Rasulullah bersabda: 'Allah lebih mendengarkan dengan penuh perhatian kepada pembaca Al-Qur'an daripada seorang tuan yang mendengarkan nyanyian hamba perempuannya." (HR. Ibnu Majah, Ibnu Haban, dan Hakim Berkata Sahih dengan syaratnya)

Melagukan Al-Qur'an memang sangat dianjurkan, namun dilarang membacanya seperti nada-nada orang bercinta. Maksudnya, jangan membaca Al-Qur'an dengan nada yang diatur oleh nada-nada musik dan suara penyanyi lagu cinta.

Al-Qur'an hendaknya dibaca dengan merdu tanpa nada nyanyian, tanpa lagu yang berlebihan. Di antara sekian banyak hadits yang menerangkan hal ini yaitu: "Hiasilah Al-Qur'an dengan suara yang merdu." Hadits lain menyebutkan: "Suara merdu melipatgandakan keindahan Al-Qur'an."

Kisah Hikmah

Syekh Abdul Qadir Al-Jilani menceritakan dalam Al Ghunyah, ketika Abdullah bin Mas'ud berjalan di Kufah, ada sekelompok ahli maksiat yang sedang berkumpul di sebuah rumah. Dalam kumpulan itu, seorang penyanyi bernama Zadzan menyanyi dengan diiringi alat musik.

Mendengar suaranya yang merdu, Ibnu Mas'ud berkata, "Alangkah baiknya jika suara itu digunakan untuk membaca Al-Qur'an." Lalu ia menutupkan kain di kepalanya dan meninggalkan tempat itu.

Mendengar ucapan itu, Zadzan pun bertanya kepada orang lain, maka tahulah ia bahwa orang itu adalah Abdullah bin Mas'ud, salah seorang sahabat Nabi yang mulia.

Ucapan itu sangat mengena di dalam hatinya dan ia pun menghancurkan alat-alat musiknya dan mulai menjadi pengikut Ibnu Mas'ud. Di kemudian hari, Zadzan dikenal sebagai seorang ulama di zamannya.

Banyak riwayat yang menganjurkan agar membaca Al-Qur'an dengan suara yang lebih indah, namun banyak juga riwayat melarang membacanya dengan suara nyanyian sebagaimana riwayat di atas.

Hudzaifah berkata bahwa Nabi bersabda: "Bacalah Al-Qur'an dengan gaya Arab, jangan membacanya seperti seorang yang mabuk cinta atau seorang Yahudi atau Nasrani. Sebentar lagi akan ada suatu kaum yang membaca Al-Qur'an dengan dilagukan seperti para penyanyi dan seperti orang yang berteriak-teriak meratapi duka, bacaannya tidak akan bermanfaat sedikit pun baginya. Mereka akan mendapat fitnah dan orang-orang yang menganggap bacaan mereka itu bagus pun kan terkena fitnah."

Thawus berkata, "Seseorang bertanya kepada Rasulullah. Siapakah yang paling bagus suaranya dalam membaca Al-Qur'an?" Beliau menjawab: "Seseorang yang jika kamu melihatnya membaca Al-Qur'an terasa bahwa ia takut kepada Allah, yakni dari suaranya terasa ia dalam keadaan takut."

Merupakan kenikmatan dari Allah bahwa Dia tidak membebani seseorang itu kecuali sesuai dengan kemampuannya. Sebuah hadis menyebutkan bahwa Allah mengutus Malaikat dengan tugas khusus, yaitu jika ada seseorang yang membaca Al-Qur'an tetapi ia tidak mampu membacanya dengan benar, maka Malaikat akan membawanya ke langit setelah ia memperbaiki bacaan orang itu terlebih dahulu.

Demikian keutamaan membaca Al-Qur'an dengan suara dan irama yang indah. Semoga kita termasuk golongan ahli Al-Qur'an yang dicintai Allah.

Baca Juga: 4 Tingkatan Membaca Al-Qur'an, Kamu yang Mana?
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ اِحۡسَانًا‌ ؕ حَمَلَـتۡهُ اُمُّهٗ كُرۡهًا وَّوَضَعَتۡهُ كُرۡهًا‌ ؕ وَحَمۡلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوۡنَ شَهۡرًا‌ ؕ حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرۡبَعِيۡنَ سَنَةً  ۙ قَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰٮهُ وَاَصۡلِحۡ لِىۡ فِىۡ ذُرِّيَّتِىۡ ؕۚ اِنِّىۡ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاِنِّىۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

(QS. Al-Ahqaf Ayat 15)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More