Kiamat Sudah Dekat: Penyesalan Orang yang Ingkar Hari Akhir

Selasa, 21 Desember 2021 - 12:38 WIB
KIamat sudah dekat: Penyesalan yang paling berat dan penyesalan yang tidak ada gunanya adalah penyesalan orang yang ingkar di hari kiamat. (Foto/Ilustrasi : Ist)
Allah SWT menyinggung masalah kiamat dalam Al-Quran sebanyak 97 ayat yang tersebar dalam 49 surat. Abid al-Jabiri dalam "Al-Tafsir Al-Wadhih Hasb Tartib Al-Nuzul" menjelaskan bahwa kiamat adalah suatu peristiwa yang sangat mengerikan. Kondisi manusia saat itu seperti anai-anai yang berhamburan bergerak tidak tentu arah. Sedangkan gunung digambarkan seperti bulu wol atau kapas yang terpotong-potong dan terlempar.



Allah SWT berfirman: Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu, Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu, Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. ( QS al-Qari’ah : 1-5)

Kiamat merupakan peristiwa hancurnya dunia. Sudah banyak data yang dilampirkan perihal kiamat, tanda tandanya, bagaimana dahsyatnya. Hanya saja, tidak ada “bocoran” kapan waktu terjadinya. Kita hanya mendapat informasi tentang proses yang dilaluinya.

Allah telah memberikan tanda-tanda akan terjadinya peristiwa itu. Adanya Fenomena alam yang terjadi di luar kendali seperti gempa, tsunami, tanah longsor, wabah penyakit dan lain-lain menjadikan stimulus otak untuk berbicara tentang kiamat.

Inilah yang menggiring akal manusia pada satu kesimpulan bahwa kiamat akan segera terjadi, atau “kiamat sudah dekat”.

Allah SWT berfirman:

يَسْـَٔلُكَ ٱلنَّاسُ عَنِ ٱلسَّاعَةِ . قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ . وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ ٱلسَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا


Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya." ( QS Al-Ahzab : 63)

Juga hadis yang berbunyi:

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيْرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ بِهِمَا


"Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini”. Beliau berisyarat dengan kedua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya.



Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam al-Wabilus Shayyib minal Kalamit Thayyib menyebut para ulama memahami hadis ini dan memberi kesimpulan dengan pernyataan “kiamat sudah dekat”.

Makna kiamat sudah dekat hendaknya ditafsirkan bahwa:

Pertama, kata dekat menunjukkan bahwa peristiwa kiamat itu pasti terjadi, sebagaimana firman Allah dalam QS al-Ma’arij ayat 6-7. Mayoritas mufassir menafsiri dekat dengan makna pasti terjadi sedangkan jauh bermakna mustahil.

Kepastian terjadinya hari kiamat dijelaskan dalam QS Thaha ayat 15 yang artinya: Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (QS Thaha: 15)

Ayat ini mempertegas bahwa datangnya hari kiamat merupakan sebuah kepastian. Seperti pastinya kematian bagi sesuatu yang bernyawa. Begitu pula langit dan bumi yang menanti masa sirnanya.

Allah ‘Azza wa Jalla benar-benar merahasiakan waktunya agar manusia dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan apa yang mereka usahakan. Dengan dirahasiakannya waktu kedatangannya, tentunya menutup kesempatan manusia untuk merakayasa amal perbuatannya.

Kedua, berdasarkan data ilmiah bahwa usia alam raya ini, menurut disiplin keilmuan astronomi dan fisika sangatlah tua, kira-kira 13 miliar tahun (Jurnal ilmiah Pendidikan Fisika, “Ketidakpastian Usia Dunia”). Maka, kiamat bisa dikatakan dekat karena ditinjau dari lamanya keberadaan dunia sebelum Nabi Muhammad.

Sehingga, tidak ada kejelasan berapa usia dunia yang sudah dihuni. Di sisi lain, jika dikaji dari sisi retorika kebahasaan, maka telah mengenal bahasa awal dunia dalam mitos Mesopotamia, Mesir, India, Nordik, Israel, Jepang, Afrika. Dengan demikian Bisa jadi manusia sudah hidup hampir mendekati 13 miliar tahun, jika memang demikian maka tidak salah hal itu dikatakan dekat.



Penyesalan

Percaya akan adanya kiamat menjadi tolok ukur keimanan seseorang. Penyesalan yang paling berat dan penyesalan yang tidak ada gunanya adalah penyesalan orang yang ingkar di hari kiamat.

Penyesalan orang yang ingkar pada hari kiamat merupakan gambaran penyesalan dari orang-orang kafir. Sesungguhnya penyesalan mereka karena datang saat rasa sesal yang tidak dapat memperbaiki keadaan.

Akan tetapi, jika penyesalan itu masih ada kesempatan untuk memperbaiki apa yang disesalinya, maka penyesalan itu akan sangat berguna.

Dalam kitab "Adhwâ’ul Bayân"karangan Syaikh Asy-Syanqithi, ada dua macam penyesalan yang tidak bermanfaat bagi seseorang.

Pertama, penyesalan di waktu ajal tiba. Di antara contohnya adalah penyesalan orang-orang fasik, sebagaiamana mereka yang tidak mau melaksanakan kewajiban bersedekah dan lainnya.

Kedua, penyesalan pada waktu siksa akan menimpa (pada hari kiamat). Meskipun penyesalan itu sangat kuat, Allah tetap tidak menerima penyesalan mereka.

Dan sesungguhnya penyesalan mereka (orang-orang kafir) dijawab Allah pada firmannya:

فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ ۖ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ


Maka rasakanlah siksa ini disebabkan kamu mengingkari pertemuan dengan harimu ini (hari kiamat); “sesungguhnya kami telah melupakan kamu pula dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan" ( QS as-Sajdah : 14)

Sungguh sangat menyedihkan. Janganlah penyesalan itu datang pada kita, dan semoga mata kita dijauhkan dari pandangan neraka baik pada saat hari kiamat maupun setelah di alam akhirat.

(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَ‌ۚ (١) خَلَقَ الۡاِنۡسَانَ مِنۡ عَلَقٍ‌ۚ‏ (٢) اِقۡرَاۡ وَرَبُّكَ الۡاَكۡرَمُۙ (٣) الَّذِىۡ عَلَّمَ بِالۡقَلَمِۙ (٤) عَلَّمَ الۡاِنۡسَانَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡؕ (٥)
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

(QS. Al-'Alaq Ayat 1-5)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More