Surat Yusuf Ayat 29: Pesan untuk Para Suami Agar Tidak Bersikap Dayyuts
Kamis, 06 Januari 2022 - 22:37 WIB
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir
Setelah Al-Aziz (pembesar Mesir) mengetahui istrinya bersalah, lalu ia berkata kepada Nabi Yusuf agar melupakan peristiwa itu. Ia meminta agar peristiwa itu tidak diceritakan kepada orang lain.
Kemudian, pembesar Mesir itu meminta istrinya memohon ampun kepada Allah atas dosanya (mengajak Nabi Yusuf berbuat keji).Pada Ayat ini, ada pelajaran untuk para suami agar tidak bersikap ad-Dayyuts kepada istrinya.
Berikut kisahnya diabadikan Allah dalam Surat Yusuf Ayat 29:
"Wahai Yusuf! 'Berpalinglah dari ini, dan (wahai istriku) mohonlah ampunan atas dosamu, karena engkau termasuk orang yang bersalah." (QS Yusuf Ayat 29)
Pesan dan Hikmah:
1. Tidak sedikit para ulama yang memahami karakter suami dalam kisah Yusuf ini dianggap lemah dan tidak tegas terhadap istrinya yang jelas bersalah. Alasan dan motifnya tentu beragam, mungkin masih cintanya sang suami kepada istrinya, atau takut menanggung malu jika skandal istrinya dengan bujangnya terbongkar dan menjadi konsumsi publik jika harus ada hukuman yang tegas dan terlihat.
2. Bisa juga menunjukkan sisi positif suami yang ingin memberikan kesempatan kedua kepada istrinya untuk bertaubat dan memperbaiki kesalahannya.
3. Sementara sikap suaminya yang juga majikannya Yusuf memerintahkan Yusuf "Berpalinglah dari ini". Artinya lupakan saja kasus atau skandal ini, jangan diungkit-ungkit lagi apalgai sampai diceritakan dan terdengar publik. Beginilah umumnya para penguasa atau elite berkelas menyikapi skandal mereka yang memalukan, mereka lebih cendrung menutupinya demi menjaga reputasi dan nama baik mereka bahkan dengan berbagai macam cara.
4. Suami yang sejati dan beriman harus memiliki rasa cemburu kepada istri dan anak-anaknya di saat mereka melakukan kemaksiatan dan dosa. Jangan dibiarkan dengan alasan apapun, harus ada teguran sampai pada hukuman sebagai efek jera yang membuat mereka berjanji tidak akan melakukannya kembali.
Rasulullah bersabda: "Ada tiga orang yang Allah haramkan masuk surga; pecandu khomar, durhaka pada orang tua, orang yang tidak memiliki rasa cemburu yang menyetujui keluarganya melakukan perbuatan keji (ad-Dayyuts)." (HR Ahmad)
Ad-Dayyuts artinya seorang suami yang ridha atau membiarkan terjadinya perbuatan buruk/keji dalam keluarganya. (Lihat Fathul Baari)
Misalnya, membiarkan istrinya berduaan dengan orang lain yang bukan mahram. Membiarkan anaknya berpacaran keluar rumah, membiarkan aurat istri dan anak-anaknya terbuka saat di luar rumah dan lain sebagainya.
Wallahu A'lam
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir
Setelah Al-Aziz (pembesar Mesir) mengetahui istrinya bersalah, lalu ia berkata kepada Nabi Yusuf agar melupakan peristiwa itu. Ia meminta agar peristiwa itu tidak diceritakan kepada orang lain.
Kemudian, pembesar Mesir itu meminta istrinya memohon ampun kepada Allah atas dosanya (mengajak Nabi Yusuf berbuat keji).Pada Ayat ini, ada pelajaran untuk para suami agar tidak bersikap ad-Dayyuts kepada istrinya.
Berikut kisahnya diabadikan Allah dalam Surat Yusuf Ayat 29:
يُوْسُفُ اَعْرِضْ عَنْ هٰذَا وَاسْتَغْفِرِيْ لِذَنْۢبِكِۖ اِنَّكِ كُنْتِ مِنَ الْخٰطِـِٕيْنَ
"Wahai Yusuf! 'Berpalinglah dari ini, dan (wahai istriku) mohonlah ampunan atas dosamu, karena engkau termasuk orang yang bersalah." (QS Yusuf Ayat 29)
Pesan dan Hikmah:
1. Tidak sedikit para ulama yang memahami karakter suami dalam kisah Yusuf ini dianggap lemah dan tidak tegas terhadap istrinya yang jelas bersalah. Alasan dan motifnya tentu beragam, mungkin masih cintanya sang suami kepada istrinya, atau takut menanggung malu jika skandal istrinya dengan bujangnya terbongkar dan menjadi konsumsi publik jika harus ada hukuman yang tegas dan terlihat.
2. Bisa juga menunjukkan sisi positif suami yang ingin memberikan kesempatan kedua kepada istrinya untuk bertaubat dan memperbaiki kesalahannya.
3. Sementara sikap suaminya yang juga majikannya Yusuf memerintahkan Yusuf "Berpalinglah dari ini". Artinya lupakan saja kasus atau skandal ini, jangan diungkit-ungkit lagi apalgai sampai diceritakan dan terdengar publik. Beginilah umumnya para penguasa atau elite berkelas menyikapi skandal mereka yang memalukan, mereka lebih cendrung menutupinya demi menjaga reputasi dan nama baik mereka bahkan dengan berbagai macam cara.
4. Suami yang sejati dan beriman harus memiliki rasa cemburu kepada istri dan anak-anaknya di saat mereka melakukan kemaksiatan dan dosa. Jangan dibiarkan dengan alasan apapun, harus ada teguran sampai pada hukuman sebagai efek jera yang membuat mereka berjanji tidak akan melakukannya kembali.
Rasulullah bersabda: "Ada tiga orang yang Allah haramkan masuk surga; pecandu khomar, durhaka pada orang tua, orang yang tidak memiliki rasa cemburu yang menyetujui keluarganya melakukan perbuatan keji (ad-Dayyuts)." (HR Ahmad)
Ad-Dayyuts artinya seorang suami yang ridha atau membiarkan terjadinya perbuatan buruk/keji dalam keluarganya. (Lihat Fathul Baari)
Misalnya, membiarkan istrinya berduaan dengan orang lain yang bukan mahram. Membiarkan anaknya berpacaran keluar rumah, membiarkan aurat istri dan anak-anaknya terbuka saat di luar rumah dan lain sebagainya.
Wallahu A'lam
(rhs)