Surat Yusuf Ayat 27-28: Gamis Nabi Yusuf Robek di Belakang

Senin, 27 Desember 2021 - 20:01 WIB
loading...
Surat Yusuf Ayat 27-28: Gamis Nabi Yusuf Robek di Belakang
Ilustrasi Nabi Yusuf ketika dibujuk rayu istri pembesar Mesir. Allah selamatkan Nabi Yusuf dari fitnah zina. Foto/dok islam paripurna
A A A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir

Berikut lanjutan tadabur Nabi Yusuf 'alaihissalam ketika digoda istri pembesar Mesir. Allah menyelamatkan Nabi Yusuf dari fitnah perbuatan zina.

Ayat27:

وَاِنْ كَانَ قَمِيْصُهٗ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ

"Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar." (QS Yusuf: 27)

Pesan dan Hikmah:
1. Ayat ini menunjukkan kejeniusan ide saksi yang tentunya menjadi mukjizat dan ilham dari Allah. Secara logika dan kebiasaan memang demikian kebenarannya, tapi siapa yang bisa menginspirasikan pemikiran semacam itu jika bukan Allah yang menimbulkannya pada saksi.

2. Kesan yang dipahami keterangan saksi, jika robek pakaian Yusuf bagian depannya berarti Yusuf yang ingin melakukan perbuatan serong. Namun jika bagian belakangnya yang robek maka ada pemaksaan dari orang lain, yang dalam hal ini adalah wanita atau istri tuannya.

Ayat 28:

فَلَمَّا رَاٰى قَمِيْصَهٗ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ اِنَّهٗ مِنْ كَيْدِكُنَّ ۗاِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيْمٌ

"Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar." (QS Yusuf: 28)

Pesan dan Hikmah
1. Ucapan saksi pun dipegang suaminya dan ternyata bukti kebenaran berpihak pada Yusuf dan dia tidak bersalah apalagi berkhianat. Sebaliknya bukti tersebut menunjukkan kesalahan istrinya.

2. Sadar yang salah istrinya maka suaminya berkata: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar." Betapa bujuk rayu atau fitnah wanita itu sangat besar dan dominan. Berbeda dengan tipu daya setan yang dinyatakan dalam ayat lain, "inna kaida syaithoni kaana dho'iifa" (sesungghnya tipu daya setan itu sangat lemah). (An-Nisa' Ayat 76)

Memandang wanita yang bukan istrinya dengan syahwat adalah panah beracun kata Rasulullah. Karenanya pandangan sekali itu dimaklumi, adapun pandangan kedua dan seterusnya menjadi dosa.

Itulah rahasia kenapa wanita jika keluar rumah harus menutup auratnya, karena seluruh tubuhnya mengandung fitnah. Rasulullah pun mengingatkan para suami jika di jalan melihat wanita yang membuatnya syahwat segeralah menemui istrinya, yang demikian itu bisa menenangkan pikirannya, sebab apa yang ada pada diri wanita yang dilihatnya juga ada pada istrinya.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1845 seconds (0.1#10.140)