Menjadikan Anak sebagai Penyejuk Hati

Jum'at, 07 Januari 2022 - 09:00 WIB
Anak yang qurrotu a’yun adalah menyejukkan pandangan mata karena sejak dini, anak telah diarahkan kepada jalan Allah Subhanahu wa Taala. Foto ilustrasi/istimewa
Dalam pandangan Islam, seorang anak adalah qurrota a’yun atau penyejuk hati. Anak menjadi pancaran sinar bagi orang tuanya. Qurrotu a’yun adalah menyejukkan pandangan mata karena sejak dini, anak telah diarahkan kepada jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Allah Ta'ala berfirman:

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا


“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al Furqon : 74)



Itulah posisi anak sebagai qurrata a’yun, yakni penyejuk hati kedua orang tua. Ini adalah kedudukan anak yang terbaik. Mereka adalah anak-anak yang apabila dibimbing untuk beribadah. Mereka juga segera melaksanakan perintah orang tua dengan akhlak yang baik. Karena berharap anaknya adalah Qurrata a’yun, maka orang tua harus bisa menjadi figur atau teladan untuk anak-anaknya. Karena anak merupakan cermin dari orang tuanya.

Dan, ketika anak telah tumbuh dewasa dan menjadi orang beriman, anak bisa mengangkat derajat orang tuanya di sisi Allah Ta'ala. Rasulullah bersabda mengenai seseorang yang derajatnya ditinggikan di surga. Seorang sahabat Abu Hurairah radhiyallahu'anhu sampai terheran-heran dan bertanya bisakah ia juga memperoleh derajat yang tinggi seperti itu di surga? Dan bagaimana caranya? Nabi pun menjawab: "Disebabkan permohonan ampun dari anakmu kepada Allah untukmu."

Selain cerdas, kualitas anak ditentukan kesalehannya. Anak yang saleh dan salehah serta mampu bermanfaat bagi sekelilingnya adalah hal yang tak luput ditekankan Islam.

Rasulullah bersabda bahwa mukmin yang kuat (berkualitas) lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.

حفظه الله عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ:

قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ


'Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan." (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah).

Potensi Kecerdasan Anak

Di sisi lain, sejatinya, secara fitrah, sesungguhnya semua anak terlahir cerdas. Tapi peran dan cara orangtua serta lingkungan harus ikut memfasilitasi serta mengembangkan potensi kecerdasan yang telah Allah Ta'ala anugerahkan pada diri setiap anak.

Diharapkan juga kepada para orang tua, hendaklah jangan pernah mengatakan anaknya nakal. Sebab bisa jadi itu karena orang tua tidak bisa mendidiknya atau tidak ada teladan yang bisa ia contoh dari diri orang tuanya. Jangan pernah mengatakan anaknya tidak cerdas. Karena hal itu mungkin orang tua lah yang belum menemukan dalam hal apakah anaknya cerdas.



Jadi semua anak yang dilahirkan itu unik, cerdas, punya kelebihan dan warna tersendiri. Tugas orang tua lah untuk meramu anak agar ia tampak lebih kreatif dan indah.

Pada dasarnya, semua anak terlahir cerdas, namun terkadang orang tua tidak memahaminya. Untuk itu, sebagai orang tua, kita perlu mengetahui tanda-tanda yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui seberapa jauh keecerdasan anak kita. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tanda-tanda kecerdasan yang dimiliki anak:

1. Banyak bertanya

Jika anak tidak bosan mengajukan pertanyaan yang mendorongnya untuk berpikir, ini berarti dia memiliki pikiran ingin tahu yang menunjukkan keinginan secara fitrah untuk belajar, yang berfungsi untuk mengembangkan pemikirannya dalam berbagai hal kehidupan.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari 'Urwah bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa dalam shalatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: ALLAHUMMA INNI 'AUUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAATI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSMI WAL MAGHRAMI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung dari fitnah Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang). Maka seseorang bertanya kepada beliau, Alangkah seringnya anda memohon perlindungan diri dari lilitan hutang. Beliau bersabda: Sesungguhnya apabila seseorang sudah sering berhutang, maka dia akan berbicara dan berbohong, dan apabila berjanji, maka dia akan mengingkari.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 746)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More