4 Sunnah Rasul Sebelum Tidur, Nomor 1 Sering Diremehkan

Jum'at, 14 Januari 2022 - 18:30 WIB
Kebiasaan Rasul sebelum tidur patut kita tiru karena di dalamnya ada keberkahan dan pahala bagi yang menjalankannya. Foto ilustrasi/dok minanews
Tak ada manusia yang hidupnya paling berkah dan paling produktif kecuali Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Berikut ini 4 Sunnah Rasul sebelum tidur yang patut kita contoh.

Urusan tidur bukanlah hal sepele karena di dalamnya ada keberkahan jika kita meniru sunnah yang diajarkan Baginda Rasul. Berikut 4 Sunnah Rasul sebelum tidur:

1. Tidur pada Awal Malam

Salah satu Sunnah Rasul adalah tidur di awal malam. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam biasa tidur setelah sholat Isya dan dianggap sebagai waktu yang tepat untuk mengistirahatkan badan agar bisa bangun tengah malam. Dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: "Beliau tidur pada awal malam dan bangun pada akhir malam kemudian melaksanakan sholat." (HR Al-Bukhari, Muslim)

Al-Qur'an juga membahas soal tidur dan memerintahkan umat muslim untuk bangun malam (sholat malam). Orang yang tidur di awal malam akan mendapatkan keberkahan hidup, namun sayang sebagian kaum muslim mengabaikannya.Bahkan ada yang mengisi malamnya untuk nongkrong di kedai dan kafe untuk ngobrol-ngobrol. Sebuah riwayat dari Abu Barzah menyebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak suka tidur sebelum sholat Isya dan tidak berbincang-bincang setelahnya. (HR Al-Bukhari, Muslim)

2. Tidur Beralaskan Tikar

Abdullah ibn Mas'ud berkata, " Rasulullah SAW biasa tidur di atas tikar (dengen pelepah kurma), dan ketika beliau bangun, tampak bekas guratan tikar pada bahunya. Maka kami berkata, 'Wahai Rasulullah, kami ingin membuatkan kasur untukmu.' Kata beliau, 'Apalah artinya dunia ini bagiku? Aku di dunia ini hanyalah laksana seorang pengembara yang berteduh di bawah pohon, beristirahat dan kemudian meninggalkannya." (HR At-Tirmidzi)

Cara tidur sederhana ini merupakan wujud rasa qana'ah dan syukur Baginda Nabi. Beliau tidak ingin berlebih-lebihan apalagi meniru cara tidur para Kisra dan raja-raja pembesar lainnya yang tidur di atas kasur empuk.

3. Berwudhu dan Berbaring Menghadap Sisi Kanan

Salah satu sunnah yang dicontohkan Rasul sebelum tidur yaitu berwudhu sebelum tidur. Kemudian berbaring menghadap posisi kanan. Hal ini diterangkan dalam Hadis berikut. "Jika engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk sholat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu," (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dari Hudzaifah ibn Al-Yaman berkata, "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur pada malam hari, beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya." (HR Al-Bukhari)

4. Berdoa dan Meniupkannya ke Tangan

Sebelum tidur, Rasulullah biasa membaca doa dan meniupkannya ke kedua tangan lalu mengusapkan ke seluruh badan. Dari Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: "Apabila Rasulullah hendak tidur, beliau meniup kedua tangannya dan membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas, lalu beliau mengusap badannya dengan kedua tangannya." (HR Al-Bukhari)

Doa Nabi Sebelum Tidur

اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِرَسُولِكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ


Allahumma aslamtu nafsi ilaika wa wajjahtu wajhi ilaika wa alja'tu dzahri ilaika wa fawwadhtu amri ilaika roghbatan wa rohbatan ilaika la malja-a wala manja minka illa ilaika amantu bi kitabikallazi anzalta wa birosulikallazai arsalta.

"Ya AIlah, aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dengan berharap-harap cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari azab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada Rasul-Mu yang telah Engkau utus." (HR Muslim)

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh seseorang ketika hendak tidur di waktu malam untuk membaca: 'Allahumma aslamtu nafsi ilaika wa wajjahtu wajhi ilaika wa alja'tu dzahri ilaika wa fawwadhtu amri ilaika roghbatan wa rohbatan ilaika la malja-a wala manja minka illa ilaika amantu bi kitabikallazi anzalta wa birosulikallazai arsalta'. Jika dia meninggal dunia pada malam itu, maka dia meninggal dalam kesucian diri (fitrah)."

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Siapa yang meninggal, sedangkan ia masih memiliki hutang puasa, maka yang membayarnya adalah walinya.

(HR. Muslim No. 1935)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More