Surat Yasin ayat 63-65: Ketika Seluruh Tubuh Bersaksi di Hadapan Allah Taala

Kamis, 27 Januari 2022 - 12:21 WIB
Surat Yasin ayat 63-65 menginformasikan proses para pendosa memasuki neraka jahannam. (Foto/Ilustrasi: Ist)
Surat Yasin ayat 63-65 berisi tentang proses para pendosa sebelum masuk ke dalam neraka. Termasuk bagaimana ketika seluruh tubuh bersaksi di hadapan Allah SWT, sementara mulut terkunci rapat. Sebagaimana firman-Nya:

هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ


Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu.Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya.Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. ( QS Yasin : 63-65)





Dua ayat pertama menceritakan bagaimana para Malaikat memerintahkan kaum Kafir masuk ke dalam neraka jahanam. Neraka yang dulunya pernah diperingatkan kepada mereka namun diingkari. Kali ini, mereka dibungkam oleh Allah dengan memperlihatkan wujud neraka itu sendiri.

Menurut Zuhaili dalam tafsir al-Munir, ayat 64 ini menunjukkan bagaimana Allah membungkam dan membuat penyesalan mereka tak berarti.

Pertama, kata islauha (اصلوها), ini adalah kata perintah yang bersifat keras dan menghina. Mirip seperti apa yang Allah katakan kepada Fir’aun dalam QS. ad-Dukhan ayat49:

ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ


Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia.”

Kedua, kata al-yaum (اليوم) yang mengisyaratkan bahwa azab mereka sudah tiba dan kenikmatan yang dulu mereka rasakan sudah berlalu.

Ketiga, bima kuntum takfurun (بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ) keingkaran mereka saat di dunia dengan adanya neraka, ditunjukkan melalui perbuatan yang mampu menyenangkan mereka sebagai bentuk keingkaran dan kedustaan tersebut.

Sedangkan Imam ath-Thabari dalam tafsirnya menerangkan bahwa pada ayat 63 seolah-olah Allah SWT berfirman, “Inilah neraka jahannam yang dijanjikan kepadamu ketika di dunia, disebabkan kekufuranmu kepada Allah SWT, pendustaanmu kepada rasul-rasul-Nya, dan pendustaanmu atas siksa neraka” (hadzihi jahannam al-latii kuntum tuu’aduuna bihaa fi al-dunya ‘ala kufrikum billah, wa takdziibukum rusulahu fakuntum bihaa tukadzdzibuun).

Menurut Ath-Thabari, sebagian pendapat (qiila) mengatakan bahwa jahannam adalah pintu pertama dari pintu-pintu neraka (awwalu bab min abwab al-naar).

Pada kata ishlawhaa dalam ayat berikutnya, menurut ath-Thabari makna kata tersebut adalah ihtaraquu yang artinya mereka terbakar dalam siksa neraka. Adapun kata al-yawm merujuk pada Hari Kiamat. Artinya, ayat tersebut masih dalam situasi Hari Kiamat.

Kemudian terkait kata takfuruun, ath-Thabari menerangkan bahwa kata tersebut dapat mengandung dua makna, pertama berarti tajhaduun yang artinya mengingkari dan kedua bermakna takdzibuun yang artinya membohongi.

Sedangkan Al-Baghawi menjelaskan bahwa kedua ayat di atas mengisyaratkan kalimat yang akan diterima orang-orang musyrik ketika telah mendekati neraka (lamma danaw min al-naar). “Inilah jahanam yang dijanjikan untukmu!” Ketika kalian di dunia. Terkait kata ishlawha menurut al-Baghawi bermakna udkhuluuha yang artinya masuklah kalian ke dalam neraka.

Terkait ayat pertama dari dua ayat di atas, Thahir Ibnu ‘Asyur menerangkan bahwa bunyi ayat tersebut merupakan bentuk balasan atas pernyataan orang-orang musyrik yang menantang para rasul ketika mereka diancam dengan siksa neraka.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Al Aswad bin Yazid, dia berkata; Abdullah berkata, Saya pernah mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa menjadikan segala macam keinginannya hanya satu, yaitu keinginan tempat kembali (negeri Akhirat), niscaya Allah subhanahu wa ta'ala akan mencukupkan baginya keinginan dunianya. Dan barangsiapa yang keinginannya beraneka ragam pada urusan dunia, maka Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan memperdulikan dimanapun ia binasa.

(HR. Ibnu Majah No. 4096)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More