Jibril Memiliki Kedudukan Mulia di Sisi Allah Ta'ala, Ini Kelebihannya

Minggu, 13 Februari 2022 - 20:18 WIB
Di antara para malaikat, Jibril memiliki kedudukan paling mulia di sisi Allah Taala. (Foto/Ilustrasi: Ist)
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dan risalah kenabian, sekaligus berhubungan secara personal dengan para nabi dan rasul. Malaikat Jibril dinamakan dua kali dalam Al-Quran yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 97-98 dan At-Tahrim ayat 4. Jibril memiliki beberapa nama lain, seperti Ruh al-Amin dan Ruh al-Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan yang lain.



Prof Dr Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya berjudul "Rahasia Alam Malaikat, Jin, dan Setan" menjelaskan di antara para malaikat, maka Jibril memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT. Secara fisik saja, malaikat Jibril memiliki kelebihan.

Para malaikat itu memiliki sayap-sayap sebagaimana diberitahukan oleh Allah SWT. Ada malaikat yang memiliki dua sayap, ada yang memiliki tiga sayap, ada yang memiliki empat sayap, dan ada yang memiliki lebih dari itu. Sementara itu, Jibril memiliki enam ratus sayap.

Allah SWT berfirman:

الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ[aranClose]

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” ( QS Fathir : 1)

Menurut Syaikh Umar Sulaiman, Allah SWT menciptakan para malaikat dalam wujud-wujud yang indah. Tentang malaikat Jibril, Allah SWT berfirman:

عَلَّمَهٗ شَدِيۡدُ الۡقُوٰىۙ

ذُوۡ مِرَّةٍؕ فَاسۡتَوٰىۙ


Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli." ( QS An-Najm : 5-6)

Ibnu Abbas mengatakan, “Dzu mirrah berarti: memiliki penampilan yang indah.” Sedangkan Qatadah mengatakan, “Artinya adalah memiliki wujud yang tinggi dan indah.” Ada pula yang mengatakan bahwa dzu mirrah berarti: “Memiliki kekuatan.”

Di sini, kata Umar Sulaiman, tidak ada pertentangan antara kedua pendapat di atas. "Jadi, malaikat Jibril itu kuat dan berpenampilan indah," katanya.



Menurut Syaikh Umar Sulaiman, semua orang sudah biasa menggambarkan malaikat sebagai wujud yang indah sebagaimana mereka yakin bahwa setan itu berpenampilan buruk. "Karena itu, kita bisa menyaksikan bagaimana manusia menyerupakan manusia yang tampan dengan malaikat," ujarnya.

Lihatlah apa yang dikatakan oleh para perempuan berkaitan dengan Yusuf yang baru saja mereka lihat:

“Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya, ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia'.” (QS Yusuf: 31)

Selanjutnya, Muslim dalam Shahih-nya dan at-Tirmidzi dalam Sunan-nya meriwayatkan dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda,

“Aku diperlihatkan kepada para nabi. Adapun Nabi Musa bagaikan seorang laki-laki dari suku Syanu'ah. Aku melihat Isa bin Maryam, ternyata orang yang kulihat paling mirip dengannya adalah Urwah bin Mas'ud. Aku melihat Ibrahim dan orang yang aku lihat paling mirip dengannya adalah sahabat kalian (yaitu beliau sendiri). Aku melihat Jibril dan ternyata orang yang kulihat paling mirip dengannya adalah Dihyah.” (HR Muslim dan at-Tirmidzi)

Apakah kemiripan itu antara wujud asli Jibril dengan wujud Dihyah al-Kalbi, ataukah antara wujud Jibril ketika menyamar dalam rupa manusia?
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat.  (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang.  (2) Wanita-wanita berpakaian tetapi (seperti) bertelanjang (pakaiannya terlalu minim, tipis, ketat, atau sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.

(HR. Muslim No. 3971)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More