Al-Walid Bin Al-Mughirah, Tradisi Ciptaannya Dilanjutkan Islam Namun 10 Ayat Al-Qur'an Mencela Dirinya

Kamis, 17 Februari 2022 - 18:03 WIB
Pada saat perang Badar kaumnya menyumbang 30 kuda untuk pasukan kafir Quraisy. (Foto/Ilustrasi: Ist)
Al-Walid ibn Al-Mughirah adalah tokoh sepuh Quraisy , penentang dakwah Rasulullah SAW pada masa-masa awal kenabian. Ada lebih dari 100 ayat dalam Al-Quran yang membicarakan dirinya.

Ibnu 'Abbas r.a. berkata, “Tak ada seorang pun yang pernah dihinakan di dalam Al-Quran melebihi kehinaan Al-Walid ibn Al-Mughirah." Kitab-kitab tafsir dipenuhi oleh namanya.

Senada dengan Ibnu 'Abbas, Syaikh Shalih Al-Maqhamisi dalam suatu ceramahnya menyebutkan bahwa tidak pernah Allah SWT mencela seseorang di dalam Al-Quran seperti celaan-Nya kepada Al-Walid ibn Al-Mughirah.



Nama lengkapnya adalah Al-Walid ibn Al-Mughirah ibn Abdullah ibn Umar ibn Makhzum ibn Yagzhah ibn Murrah ibn Ka'ab ibn Lu'ay ibn Ghalib ibn Fihr ibn Malik. Ibunya bernama Shakhrah binti Al-Harits ibn Abdullah ibn Abd Syams.

Al-Walid lahir di Kota Mekkah pada 95 tahun sebelum hijrah, yaitu 530 M, dan meninggal pada 622 M. Dengan demikian, ketika dakwah Islam baru memancarkan sinarnya, Al-Walid sudah berkedudukan sebagai sesepuh serta dituakan, baik dalam internal kabilah Quraisy maupun oleh penduduk Mekkah pada umumnya.

Sehari-hari, dia biasa dipanggil Abd Syams atau Abu 'Abd Syams. Dilatarbelakangi kedudukannya yang terpandang, beberapa gelar (lagab) kehormatan disematkan pada dirinya.

Banyak Gelar

Orang-orang Quraisy menggelarinya al-wahid (si tunggal). Konon, gelar kehormatan itu disematkan karena dialah satu-satunya orang Arab pada masa jahiliyah yang membuat kiswah Kakbah seorang diri dalam satu tahun, sementara pada tahun-tahun berikutnya pembuatan kiswah dikerjakan bersama-sama oleh seluruh kaum Quraisy.

Disebutkan pula bahwa gelar ini disematkan karena dia dianggap satu-satunya orang Quraisy yang layak untuk menjadi pemimpin dan penguasa.

Dia juga paling banyak harta dan anak. Oleh karena itu, mereka juga menggelarinya sebagai al-'idi (yang setara), karena satu orang Al-Walid dianggap setara dengan orang Quraisy seluruhnya.

Ibnu 'Abbas menyebut bahwa Al-Walid memiliki peternakan unta, lembu, kambing, properti, perkebunan, serta budak-budak laki-laki dan perempuan yang sangat banyak, yang seluruhnya tersebar di Kota Mekkah dan Tha'if.

Diriwayatkan juga bahwa perkebunannya di Tha'if selalu menghasilkan buah melimpah yang tiada putusnya, baik pada musim panas maupun pada musim dingin. Ketika kafilah dagangnya memasuki Kota Mekkah, unta-unta miliknya yang dipenuhi barang kesulitan memasuki kota karena jumlahnya yang sangat banyak sehingga harus dipencar dari beberapa pintu masuk.



Selain itu, Al-Walid juga memiliki banyak keturunan. Tercatat, ada tiga belas orang anak laki-laki dan tiga di antaranya kemudian memeluk Islam. Karena itulah, Al-Walid selalu membanggakan dirinya dengan berkata, “Akulah Al-Wahid putra Al-Wahid, tak ada orang Arab yang sebanding denganku.”

Tak hanya itu, dia juga digelari sebagai raihdnah Quraisy (flamboyan Quraisy)' karena popularitasnya di seantero Quraisy. Dia selalu menjadi pusat perhatian serta memiliki banyak pengagum dan pengikut.

Sejak muda, penampilan sehari-harinya dikenal glamor. Dia terbiasa mengenakan pakaian terbaik, lengkap dengan perhiasan terindah yang ada pada masa itu. Bisa dibilang, dia merupakan fashion's trend-setter. Caranya berpakaian menjadi sanjungan dan contoh banyak orang. Sampai-sampai, pada masa itu, ada sebagian orang yang bersumpah dengan pakaian yang dikenakan Al-Walid. Mereka berkata, “Demi baju Al-Walid yang lama dan yang baru!"

Bahkan, dalam sebuat riwayat disebutkan bahwa ketika orang-orang Quraisy hendak memindahkan Hajar Aswad dari tempatnya, mereka membawa batu mulia tersebut dengan meletakkannya di atas kain milik Al-Walid ibn Al-Mughirah. Kemudian, mereka menggotongnya bersama-sama.

Keluarga Bangsawan Terpandang

Lahir dan tumbuh dalam keluarga besar Bani Makhzum, Al-Walid dilimpahi kekayaan dan kemewahan sejak dia membuka mata.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman.

(HR. Bukhari No.8)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More